5 Tips Menghadapi Teman Kamar yang Cerewet, Jangan Takut Tegas!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki teman yang talkative atau cerewet memang memiliki keuntungan tersendiri. Namun, gak jarang kita terkadang merasa sumpek jika mereka menjadi terlalu berlebihan.
Nah, kali ini IDN Times akan membagikan lima tips menghadapi teman kamar yang cerewet. Yuk, langsung praktikkan saja!
1. Atur waktu untuk membatasi percakapan
Kebanyakan orang yang suka banyak bicara akan menghargai batasanmu jika kamu menetapkan ekspektasi yang jelas pada mereka. Kamu dapat memberi dirimu lebih banyak kendali atas percakapanmu dengan berterus terang tentang berapa banyak waktu yang kamu miliki sejak awal.
Melansir dari Happiful, Amber Tennant, seorang penulis, mengatakan, "Jika dia membuatmu lengah sebelum kamu menetapkan ekspektasi ini, atau kamu mendapati dirimu diajak bicara pada saat yang tidak tepat, tidak apa-apa untuk menyela dan mengusulkan waktu lain untuk berbicara. Dengan cara ini, kamu dapat melanjutkan percakapan sesuai keinginanmu."
2. Buatlah dia merasa didengar
Karena orang yang cerewet biasanya mempunyai reputasi sebagai orang yang suka mengoceh, kamu dapat mencoba menghentikan dialog dengan cepat, atau bahkan menghindarinya sama sekali karena takut percakapan tersebut tidak akan pernah berakhir. Namun, jika pembicaraan berlebihan seseorang berasal dari sifat ekstrovert, hal ini mungkin memiliki efek sebaliknya yaitu mereka berbicara lebih banyak lagi, karena mereka tidak mendapatkan percakapan yang tulus.
"Jadi, jika kamu tahu seseorang cerewet, setelah kamu menetapkan jangka waktu percakapan, kamu harus melakukan apa yang kamu bisa untuk membuat mereka merasa didengarkan, ini berarti benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan. Ajukan pertanyaan, tersenyum, bagikan ide dan pendapatmu," lanjut Tennant.
3. Jangan takut menjadi tegas dan membuat batasan
Editor’s picks
Terkadang, orang tidak bisa menerima petunjuk. Mungkin sulit untuk memberi tahu seseorang bahwa mereka telah melampaui batas, tetapi jika waktumu tidak dihormati, kamu berhak melindungi batasanmu, dan inilah saatnya untuk lebih tegas. Tidak perlu bersikap kasar atau konfrontatif jika kamu tidak menginginkannya.
Tennant juga menyarankan, "Jika nanti kamu menemukan seseorang berbicara terlalu banyak, atau kamu merasa tidak nyaman, jangan takut untuk mengalihkan pembicaraan kembali ke pokok pembicaraan, menyela mereka, atau mengakhiri pembicaraan dengan tegas pada jeda berikutnya."
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Sifat Gak Enakan dalam Diri, Berani Tegas!
4. Bersiaplah berbicara terlebih dahulu
Jika kamu sudah mengenal orang yang ingin kamu dengarkan, tetapi kamu tahu bahwa akan sangat sulit baginya untuk melakukannya karena dia selalu mengambil inisiatif dan tidak ada habisnya, kamu harus mempersiapkan landasannya terlebih dahulu. Kirimi dia email, WhatsApp, atau cukup umumkan terlebih dahulu bahwa kamu ingin berbicara dengannya pada waktu tertentu.
"Dengan cara ini, kamu akan tahu bahwa dia harus menyambutmu dengan sikap mendengarkan," ungkap Hammond, seorang jurnalis melansir dari Everyday Courtesy.
5. Tunjukkan sisi empatimu
Ini akan membantumu berhenti sejenak dan memverifikasi pentingnya pokok pembicaraan yang kamu kemukakan dan seberapa tepat pokok pembicaraan tersebut untuk acara tertentu. Mereka tidak akan mendengarkanmu jika pikiran mereka berbeda, misalnya jika ada sesuatu yang membuat mereka khawatir.
"Kadang-kadang, ketika mereka menjelaskan hubungan yang membawa mereka dari satu ide ke ide lainnya tanpa henti, ceritanya menjadi lebih konsisten dan koheren serta membuatnya lebih mudah untuk terhubung secara emosional dan mencapai dialog," lanjut Hammond.
Intinya, kamu harus bisa lebih tegas dan memberi tahu apa yang kamu mau. Gak ada salahnya, kok karena itu merupakan hakmu. Apakah ada tips lain yang sudah kamu coba?
Baca Juga: 5 Cara Bijak Sikapi Mertua Cerewet, Dongkol Jadi Berkurang?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.