Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Ka'bah (pexels.com/sultan)

Intinya sih...

  • Sholawat talbiyah haji adalah doa penting dalam ibadah haji dan umrah di Makkah, mengungkapkan kerendahan hati, pengakuan dosa, dan permohonan ampun kepada Allah.
  • Membaca talbiyah dianggap sebagai syarat sah ihram menurut Imam Abu Hanifah, wajib menurut Imam Maliki, dan sunah menurut Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal.
  • Talbiyah dibaca sejak memasuki ihram hingga melempar jumrah Aqabah pada Hari Raya Idul Adha, dengan harapan mendapat keberkahan dan keampunan dari Allah SWT.

Sholawat talbiyah haji adalah doa yang biasa dilafalkan oleh jemaah selama menjalankan ibadah haji atau umrah di Makkah. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca sholawat talbiyah haji saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Doa ini memiliki arti penting dalam ajaran Islam dan mencerminkan niat serta kesadaran seseorang dalam menunaikan ibadah haji.

Sholawat talbiyah haji berfungsi sebagai ungkapan kerendahan hati, pengakuan dosa, dan permohonan ampun kepada Allah. Jemaah dianjurkan untuk sering membacanya sepanjang rangkaian ibadah berlangsung. Berikut ini bunyi bacaan hingga keutamaan yang terkandung di dalam sholawat talbiyah haji

1. Hukum membaca kalimat talbiyah

ilustrasi Ka'bah (pexels.com/haydanassoendawy)

Menurut Imam Abu Hanifah, membaca talbiyah adalah syarat sah ihram. Imam Maliki juga berpendapat bahwa membaca talbiyah adalah wajib. Sementara itu, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal menganggap membaca talbiyah sebagai sunah.

Syaikh Sulaiman Yahya al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah karya Sayyid Sabiq mengungkapkan bahwa para ulama telah sepakat bahwa membaca talbiyah adalah suatu amalan yang disyariatkan. Pendapat ini disampaikan berdasarkan riwayat dari Ummu Salamah RA, yang menyatakan bahwa :

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai keluarga Muhammad, barang siapa yang melakukan ibadah haji di antara kalian, hendaklah dia bertalbiyah dalam haji-nya"." (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Jemaah haji memulai membaca talbiyah sejak awal mereka memasuki ihram hingga saat mereka melempar jumrah Aqabah pada hari Nahar (10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha), setelah itu mereka menghentikan bacaan talbiyah. Rasulullah SAW terus melafalkan talbiyah hingga melakukan melempar jumrah.

Selain itu, disarankan bahwa lebih baik untuk membaca talbiyah di tempat-tempat yang tinggi dan rendah, saat sedang naik (mendaki) maupun turun lembah, atau ketika bertemu dengan kendaraan, setiap kali selesai melakukan salat, dan juga saat sahur. Hal ini juga dijelaskan dalam Mazhab Syafi'i bahwa mereka suka mengucapkan talbiyah pada setiap keadaan.

Dalam membaca talbiyah disunahkan untuk mengeraskan suara. Hal ini didasarkan pada hadis Zaid bin Khalid RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Jibril telah datang kepadaku, lalu berkata, 'Perintahkanlah kepada sahabat-sahabatmu untuk mengeraskan bacaan talbiyah, sesungguhnya talbiyah adalah syiar haji'." (HR Ahmad dan lainnya)

2. Bacaan sholawat dan talbiyah haji

ilustrasi Ka'bah (pexels.com/yasirgurbuz)

Dilansir NU Online, kalimat talbiyah dilafalkan oleh jemaah haji mulai dari niat ihram di tanah halal hingga memasuki Masjidil Haram. Talbiyah dibaca dengan lantang dan terus menerus oleh jemaah haji sampai mereka melontar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah.

Berikut ini kalimat talbiyah yang diucapkan oleh Rasulullah dan para sahabat adalah:

لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ

Labbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ḫamda wan ni‘mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)  

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”  

Setelah mengucapkan pujian kepada Allah SWT dengan talbiyah, langkah berikutnya adalah mengucapkan selawat kepada Rasulullah SAW. Berikut adalah lafal selawat yang dibaca oleh jemaah haji setelah mengucapkan kalimat talbiyah dengan lantang:

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammadin.

Artinya:, “Ya Allah berilah kesejahteraan dan keselamatan atas Junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya”.  

3. Bacaan doa talbiyah

ilustrasi Ka'bah (pexels.com/zawawirahim)

Setelah mengucapkan selawat kepada Rasulullah SAW, sunah berikutnya adalah berdoa untuk diri sendiri. Dalam doa ini, kita memohon kepada Allah agar merestui ibadah haji atau umrah yang sedang kita jalani. Ini merupakan esensi dari doa, yaitu meminta agar Allah SWT merestui ibadah yang kita lakukan.

Berikut adalah doa permohonan ridha dan surga yang dianjurkan untuk dibaca sebagai penutup selawat:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ ، وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. رَبَّنَا اتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .

Allahumma inna nas’aluka ridhaka wal Jannah, wa na‘udzu bika min sakhatika wan nar. Rabbana atina fid duniya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar.

Artinya: “Ya Allah sungguh kami memohon rida dan surga-Mu. Kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."

4. Keutamaan membaca talbiyah

ilustrasi Ka'bah (pexels.com/mutahirjamil)

Dikutip dari buku "Fikih Sunnah - Jilid 3" oleh Sayyid Sabiq, berikut adalah beberapa keutamaan dari membaca kalimat talbiyah, di antaranya:

1. Dihapuskan dosa-dosanya

Membaca kalimat talbiyah akan menghapuskan dosa-dosa seperti anak yang baru dilahirkan. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Jabir RA, bahwa Rasulullah pernah bersabda:

“Tidak ada (balasan) bagi orang yang berihram yang senantiasa membaca talbiyah sampai matahari terbenam, kecuali dosa-dosanya terhapus, dan dia pulang (dari haji tanpa membawa dosa) laksana anak yang baru lahir.”
 
2. Mendapat jaminan masuk surga

Sekali orang membaca kalimat talbiyah, maka akan dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 “Tidaklah seorang mengucapkan talbiyah atau mengucapkan takbir melainkan akan dijanjikan dengan kebaikan. Rasulullah SAW ditanya: Wahai Rasulullah, apakah dijanjikan dengan surga? Beliau menjawab: Iya.”

3. Akan mendapat kabar baik

Bagi yang membaca kalimat talbiyah akan diberikan kabar baik oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang membaca talbiyah, kecuali diberi kabar gembira dan tidaklah seseorang membaca takbir, kecuali diberi kabar gembira.” (HR. Abu Hurairah)

Dalam setiap lafaz sholawat talbiyah haji, tersemat harapan akan rahmat, keberkahan, dan keampunan-Nya, sehingga menjadikan setiap langkah dalam perjalanan haji sebagai pengalaman spiritual yang mendalam dan penuh makna. Semoga ulasan di atas bermanfaat untukmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team