5 Belief yang Perlu Kamu Tanamkan untuk Jadi Pribadi Unggulan

17 Okt 2023, 13:26 WIB

ilustrasi pria tersenyum (unsplash.com/Irene Strong)

Potensi manusia gak terbatas, dan hal ini memberi berbagai kemungkinan bagi setiap orang untuk menjadi versi terbaik bagi diri masing-masing. Alasan inilah kenapa hendaknya manusia terus belajar, karena kemungkinan untuk bertumbuh itu terus ada.

Dalam upaya menjadi pribadi unggulan, beliefs atau keyakinan yang tertanam memegang peranan penting untuk menentukan sukses atau tidaknya usahamu menjadi versi terbaik diri sendiri. Lalu, beliefs seperti apa yang bisa memberi pengaruh positif untuk mendorong menjadi pribadi unggulan? Berikut beberapa contohnya.

1. There are no mistakes in life

ilustrasi wanita melihat tablet (pexels.com/RODNAE Productions)

Salah satu penyebab seseorang menjadi stuck dalam hidup, yaitu trauma atas berbagai kesalahan yang dibuat. Berbagai kesalahan ini kemudian bikin kamu mempertanyakan diri sendiri apakah sebenarnya kamu bisa, atau jika tujuanmu benar-benar bisa tercapai atau gak.

Hidup akan dijalani lebih lapang apabila kamu mampu merevisi beliefs yang memandang kesalahan secara negatif menjadi pengalaman hidup. Setiap pilihan yang kamu buat selalu memberikan nilai, meskipun hasilnya mungkin berbeda dari yang diharapkan.

Meski menarik hikmah dari tiap keputusan buruk itu tidak selalu mudah, tapi setidaknya dengan belajar darinya bisa membuatmu jadi lebih bijaksana. Satu sisi lebih berhati-hati, di sisi lain tidak takut untuk ambil risiko.

2. Aku hanya perlu fokus pada tindakan yang diambil saat ini

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/George Dolgikh @ Giftpundits.com)

Dalam upaya menjadi pribadi unggulan, terkadang kamu menetapkan target besar pada diri sendiri. Saking besarnya, kadang bikin kamu jadi kewalahan dan akhirnya kehilangan motivasi.

Untuk mengatasinya, kamu perlu menanamkan beliefs untuk fokus aja pada tindakan yang diambil saat ini. Meski tampak tidak signifikan, tapi kalau konsisten dijalani tentunya akan memberikan hasil yang besar.

Mirip saat mendaki gunung. Kamu bakal stres duluan kalau berpikir betapa susahnya jalan yang harus dilewati. Tapi, ketika cukup berkonsentrasi pada satu langkah kaki terus-menerus tanpa terasa sampai juga, bukan?

3. Aku memberi izin pada diri sendiri untuk mengatakan 'TIDAK'

ilustrasi teman wanita (pexels.com/cottonbro)

Analoginya, kamu gak bisa memberi bensin ke orang lain kalau tangkimu sendiri kosong. Dan untuk menjaga tangki ini tetap penuh, maka perlu adanya keseimbangan emosional, fisik, maupun spiritual. Untuk mencapainya, terkadang kamu mesti berani untuk berkata tidak pada orang lain.

Sebagai contoh, saat teman-teman mengajak hangout tapi jadwalnya berbenturan dengan agenda pribadi untuk meningkatkan skill, jangan merasa gak enak untuk menolak. Beri izin ke diri sendiri untuk berkata tidak dan fokus pada personal growth yang ingin kamu raih.

4. Aku bersedia beradaptasi pada perubahan

ilustrasi wanita sedang serius (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hidup sering kali gak bisa diprediksi, sehingga kamu butuh banget kemampuan untuk beradaptasi. Tanpa itu, kamu bakal susah sekali untuk berkembang, terutama jika perubahan itu negatif. Misalnya saja, pemangkasan gaji.

Tanpa ketersediaan untuk beradaptasi, kamu akan mudah sekali jadi pekerja yang hobi mengeluh. Sebaliknya, jika beliefs ini ditanamkan, selain bisa lebih ikhlas untuk menerima, kamu juga jadi terdorong untuk mencari solusi.

5. It's OK untuk minta dukungan

ilustrasi pelukan (pexels.com/Cleyder Duque)

Perjalanan hidup untuk menjadi pribadi unggulan bukanlah proses yang singkat. Untuk meringankan beban, cobalah beri toleransi ke diri sendiri untuk minta support dari sekitar. Dengan begitu, energimu gak akan gampang terkuras dan bisa menjalani perjalanan ini dengan napas yang lebih panjang.

Tanpa beliefs yang tepat, kamu akan gampang sekali berbelok dari jalur yang benar dalam menjalani hidup. Potensi besarmu jadi tersia-siakan dan tidak bisa dimaksimalkan. Sayang banget, bukan?

Semoga dengan uraian tadi bisa jadi tambahan wawasan baru, dan mampu jadi masukan untuk merevisi beliefs yang kontraproduktif dengan targetmu untuk menjadi pribadi lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.