7 Reminder Buat Kamu yang Susah Nabung, Yakin Gak Kesindir?
ilustrasi mencatat keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau kata orang, anak muda zaman sekarang punya prinsip hidup work hard, play hard. Artinya, tahu bagaimana cara bekerja keras dan bmenikmati hasil kerja keras mereka tersebut. Itulah mengapa banyak kaum muda yang akhirnya kesulitan menabung. Mereka terburu-buru ingin menghabiskan penghasilan, bahkan sebelum mendapatkannya.
Meskipun hanya sedikit, biasakan untuk menabung secara rutin. Ketika sudah terbiasa melakukannya, kamu akan merasa janggal ketika melewatkannya. Namun, memulai menabung memang gak gampang. Oleh karena itu, coba ingat enam hal ini ketika kamu mulai tidak bisa mengontrol keinginan jajan.
1. Lapar mata hanya akan memberi kebahagiaan sementara
ilustrasi belanja online (pexels.com/Andrea Piacquadio)Saat ingin membeli sesuatu yang sebenarnya dirasa tidak penting, mungkin kamu sering memaksakan suatu alasan kepada diri sendiri. Contohnya, beli skincare dan berjanji untuk memakainya secara rutin supaya bisa lebih mencintai diri sendiri ketika kulit terawat. Bisa juga beli banyak makanan sebagai penyemangat menyelesaikan suatu pekerjaan. Apa pun barangnya, pasti ada saja alasannya.
Kamu tidak sedang melakukan impulsive buying, tapi memaksa diri sendiri berpikir bahwa pembelian yang kita lakukan itu penting dan bermanfaat. Meskipun sebenarnya tidak demikian.
Kamu berpikir bahwa tujuan yang dibuat-buat itu akan terpenuhi ketika barangnya sudah terbeli. Padahal, kenyataannya itu jarang terjadi. Mungkin di awal kamu merasa senang dan bersemangat memenuhi janji yang kita buat. Namun, itu biasanya tak akan bertahan lama.
Dibandingkan membeli di awal, coba lakukan dulu apa yang ingin kamu lakukan menggunakan apa yang dimiliki. Gak perlu membeli produk skincare baru, coba dulu rutin menggunakan yang masih ada. Tak perlu beli jajanan mahal untuk menemani bekerja, coba selesaikan dulu baru membeli reward setelahnya.
Intinya, jangan terlalu banyak memberi alasan pada diri sendiri untuk membeli sesuatu yang tidak penting untuk dibeli. Sebab nantinya, kamu pasti merasa bahwa sebenarnya kamu bisa-bisa saja tidak membelinya.
2. Apa yang bisa dihasilkan dari yang kamu keluarkan?
ilustrasi belanja online (pexels.com/Negative Space)Salah satu tips finansial dari Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad adalah buat uang bekerja untukmu. Setelah kamu mengeluarkan uang, apa yang bisa uang itu lakukan untuk membuatmu mendapatkan uang yang lebih banyak?
Banyak platform menabung yang bisa memberimu keuntungan. Misalnya, saham, reksadana, atau franchise bisnis. Hal-hal itu tidak harus dilakukan dengan modal yang besar. Oleh karena itu, dibanding mengeluarkan uang untuk barang-barang mahal, coba alokasikan uangmu untuk sesuatu yang bisa mendatangkan keuntungan.
3. Jangan menjadi miskin untuk terlihat kaya
Ilustrasi berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)Tidak ada salahnya membeli barang branded dengan harga selangit. Hal yang kurang pas adalah ketika kamu membelinya tanpa memperhatikan kondisi keuanganmu. Beberapa barang memang bisa jadi peluang investasi, tai kebanyakan tidak. Selain itu, tren juga merupakan hal yang sangat cepat berubah dan sulit diprediksi. Membeli sesuatu hanya untuk mengikuti trend tidak akan ada habisnya.
Tetapkan rencana keuanganmu untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, kamu bisa melihat berapa banyak uang yang kamu butuhkan dan berapa lama waktu yang kamu perlukan. Ketika memiliki rencana jangka panjang, atau rencana pengeluaran yang besar di masa depan, kita akan lebih mudah berhemat pada hal-hal yang punya banyak substitusi.
Baca Juga: 8 Tips Menabung untuk Pelajar, Dijamin Uang Cepat Terkumpul
Editor’s picks
4. Uang gak punya saudara
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Sad but true, bahwa uang tidak memiliki saudara. Jangan pernah berpikir bahwa akan ada seseorang yang menopang kebutuhanmu ketika kamu kesulitan keuangan. Bersedekah dan berbagi harus tetap menjadi prioritas, tetapi tidak perlu berlebihan.
Ketika kamu berusaha menyisihkan uang yang dimiliki untuk orang lain, pastikan bahwa kamu sudah memiliki jumlah yang cukup untuk dirimu sendiri. Masih dari saran Robert Kiyosaki, biasakan untuk membayar dirimu dahulu di awal. Sisihkan uangmu di awal sebelum kamu bisa mengalokasikannya untuk hal lain.
5. Mantra “yang terakhir kali” pasti bukan yang terakhir kali
Ilustrasi belanja online (pexels.com/Olya Kobruseva)Kita semua tau bahwa yang terakhir kali pasti bukanlah terakhir kali yang sesungguhnya. Tidak perlu membohongi diri sendiri dengan berkata sudah tidak ada yang kamu perlukan setelah pembelian "terakhir" itu. Faktanya, selama kamu masih memiliki akun online shop dan mobile banking akan sangat sulit untuk tidak membeli apapun.
Sama seperti belanja bulanan, coba rencanakan apa saja yang ingin kamu beli di awal bulan. Kemudian, sisa kan beberapa uang untuk kebutuhan dadakan atau keinginan impulsif yang boleh dituruti. Melakukan ini memang susah. Kamu mungkin tidak bisa melawan keinginan membeli baju karena takut stoknya akan habis bulan depan dan tidak ada re-stock. Namun setiap pemikiran itu muncul, pertimbangkan kembali seberapa mendesak kebutuhan akan barang itu. Untuk barang seperti baju dalam waktu singkat akan muncul model baru yang ingin kamu beli juga.
6. Semurah apa pun produk diskon, pasti lebih murah jika tidak membeli
ilustrasi diskon belanja (pexels.com/Artem Beliaikin)Promo akan selalu ada, kan? Rasanya justru sulit membeli barang di platform apa pun tanpa ada potongan harga.
Barang diskon itu memang terlihat murah. Kamu pun akan merasa sudah "berhemat" ketika membelinya. Padahal, akan lebih banyak uang yang dihemat dan bisa ditabung kalau kamu tidak membelinya sama sekali.
7. Sedikit kalau sering akan menjadi setinggi bukit
ilustrasi menabung (pexels.com/ Joslyn Pickens)Last but not least, menabung memang perkara proses. Butuh kesabaran ekstra supaya bisa konsisten melakukannya.
Bahkan dalam hal investasi, kunci utama untuk sukses adalah waktu, bukan modal. Sedikit demi sedikit dengan adanya compounding, investasimu akan semakin berlipat ganda.
Belanja dan menabung pada dasarnya sama saja. Sedikit kalau sering dilakukan akan menjadi setinggi bukit. Jadi, pastikan kamu selalu mencatat pengeluaran dan pemasukanmu secara rinci, ya!
Baca Juga: 5 Tips Menabung meski Punya Utang, Nominalnya Tak Perlu Selalu Besar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
