Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kekeliruan saat Berterima Kasih pada Diri Sendiri

ilustrasi perempuan membawa bunga (pexels.com/Jeys Tubianosa)

Ucapan terima kasih tidak hanya ditujukan kepada orang lain. Ternyata kita juga bisa mengucapkan terima kasih pada diri sendiri. Bahkan ini turut ditunjukkan melalui sejumlah perilaku. Tapi tanpa disadari, kita kerap berterima kasih pada diri sendiri dengan cara yang kurang tepat.

Padahal ini menjadi kekeliruan yang harus segera diperbaiki. Kesalahan dalam berterima kasih dapat mempengaruhi kualitas kehidupan yang dijalani. Jika kamu masih kerap melakukan kekeliruan berikut, sadari untuk segera berbenah.

1. Terlalu fokus pada aspek-aspek besar saja

ilustrasi membanggakan pencapaian (pexels.com/RDNE Stock Project)

Berterima kasih pada diri sendiri menjadi salah satu cara untuk mengapresiasi hidup. Bahkan ini menjadi kunci penting dalam meraih kebahagiaan. Namun demikian, tanpa disadari kita juga kerap melakukan kekeliruan dalam berterima kasih pada diri sendiri.

Salah satunya terlalu fokus pada aspek-aspek besar saja. Banyak orang hanya berterima kasih pada diri sendiri ketika mencapai pencapaian besar. Seperti lulus ujian atau mendapat promosi. Padahal, hal-hal yang dimulai dari langkah kecil juga patut diapresiasi.

2. Memanjakan diri secara berlebihan

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Berterima kasih pada diri sendiri termasuk kunci penting dalam memperoleh kebahagiaan. Ketika seseorang berterima kasih pada diri sendiri, tentu menciptakan kesejahteraan mental. Tapi sudahkah Kita berterima kasih dengan cara yang tepat?

Karena masih banyak orang melakukan kekeliruan dalam berterima kasih pada diri sendiri. Contohnya mereka memanjakan diri secara berlebihan. Seperti gaya hidup hedon, atau membiarkan gaya hidup yang kurang sehat. Cara berterima kasih seperti ini justru merugikan diri dalam jangka panjang.

3. Mengabaikan proses yang selama ini dilewati

ilustrasi merasa bangga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tujuan yang berhasil dicapai pada faktanya tidak melalui cara-cara instan. Kita pasti akan melewati rangkaian proses beserta fase jatuh bangun. Tahapan ini yang akan mendidik diri menjadi sosok manusia tangguh dan tahan banting.

Tapi yang menjadi persoalan, kita kerap melakukan kekeliruan dalam berterima kasih pada diri sendiri. Diantaranya mengabaikan proses yang selama ini dilewati. Fokus pada hasil tanpa mengakui perjuangan membuat penghargaan diri terasa kurang bermakna.

4. Membanggakan diri secara berlebihan

ilustrasi sosok percaya diri (unsplash.com/Yogendra Singh)

Berterima kasih pada diri sendiri juga harus dilakukan dengan cara yang tepat. Karena ini akan mempengaruhi motivasi serta kesejahteraan mental. Jika kita berterima kasih dengan cara yang keliru, justru merugikan diri di kemudian hari.

Di sinilah kekeliruan yang kerap dilakukan, kita perlu terima kasih dengan membanggakan diri secara berlebihan. Seolah merasa paling unggul dari orang-orang di lingkungan sekitar. Sikap membanggakan diri secara berlebihan ini secara bertahap akan merusak semangat dan konsistensi dalam berbenah.

5. Tidak diiringi dengan evaluasi yang realistis

ilustrasi perempuan memegang bunga (pexels.com/Ladyfern Photos)

Berterima kasih pada diri sendiri adalah sikap yang bijaksana. Kita mampu mengapresiasi setiap alur kehidupan yang dijalani. Tapi yang perlu menjadi catatan, jangan sampai kita berterima kasih pada diri sendiri dengan cara keliru.

Salah satunya berterima kasih dengan tidak diiringi evaluasi yang realistis. Kita hanya membanggakan diri dan bersenang-senang dengan pencapaian sesaat. Padahal setiap tujuan yang sudah berhasil tercapai, tetap ada sisi kekurangan dan kelebihan yang harus dievaluasi kembali.

Berterima kasih pada diri sendiri memang menjadi sikap bijaksana. Tapi hal ini tidak berlaku jika kita berterima kasih dengan cara keliru. Contohnya membanggakan diri secara berlebihan, atau berfokus hanya pada aspek-aspek besar saja. Berterima kasih pada diri sendiri dengan cara yang keliru membuat kehidupan terasa kurang bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us