Pernahkah kamu merasakan bahwa hidupmu terasa membosankan? Ya, setiap hari bangun untuk mengerjakan hal yang sama. Terlebih lagi kalau hal yang membosankan itu mulai melahirkan sebuah masalah, makin kompleks lagi, nih.
Lantas, apakah harus mengakhiri semuanya kalau bosan sudah tak bisa ditahan lagi? Untuk itu, simak ulasan di bawah sebagai bahan pertimbangan bagimu, ya.
Secara logika lawan kata hidup ialah tak hidup alias meninggal dunia, nih. Dengan begitu, untuk kamu yang merasa tengah sangat bosan dengan kehidupan, lantas apa mau meninggal dunia saja? Yakin sudah siap meninggalkan semua kehidupan yang ada di muka bumi ini?
Kalau ternyata kamu belum siap, maka pilihan satu-satunya ialah tetap hidup. Oleh karena itu, mau tak mau ya kamu harus terus menjalani kehidupanmu. Yakin?
Apakah rasa bosanmu akan kehidupanmu yang sekarang ini membawamu pada pemikiran untuk berpindah fase hidup? Ya, kamu yang saat ini berada di kehidupan A ingin pindah ke kehidupan B. Sebelum kamu melakukannya, coba bayangkan bagaimana kehidupanmu berjalan dalam fase baru tersebut.
Apakah kamu berpikir bahwa kebahagiaan akan muncul ketika kamu berpindah fase hidup? Padahal dalam fase baru sejatinya kamu butuh untuk beradaptasi, itu bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, jika kamu berpindah fase secara vertikal layaknya fase anak SD pindah ke fase SMP, maka tentu saja kehidupan yang di dalamnya akan lebih kompleks lagi kesulitannya, lho. Jadi, bukankah lebih baik mengobati rasa bosanmu pada fase kehidupan yang sekarang saja?
Pernahkah kamu membayangkan bahwa hal membosankan dalam hidupmu itu ternyata impian dari sebagian besar orang? Ya, salah satunya seperti pekerjaanmu yang membosankan bagimu itu nyatanya impian bagi sejuta orang yang tengah menganggur, lho. Besar kemungkinannya rasa bosan terhadap rutinitasmu ialah adanya masalah di dalamnya.
Terlebih lagi, kamu melihat bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau. Dengan begitu, makin kompleks kebosananmu atas hidup ini. Padahal, jika kamu lebih bersyukur, kamu bisa belajar memperbaiki kehidupanmu. Ya, kehidupanmu yang banyak diimpikan oleh orang-orang yang ada di bawahmu.
Daripada fokus pada rasa bosan atas rutinitasmu, bukankah lebih baik fokus pada mencari hal lain yang cukup membahagiakan? Terlebih beraktivitas bersama dengan orang-orang terkasihmu yang begitu menyayangimu? Coba pikirkan baik-baik.
Ingat, waktu tidak bisa diputar kembali, lho. Apakah kamu mau waktumu dalam kehidupan yang singkat ini dihabiskan untuk meratapi kejenuhanmu akan rutinitas hidupmu? Kalau memang dalam dimensi tersebut kamu merasa jenuh, setidaknya kamu masih bisa menetralkannya dengan mencari kenyamanan dan kebahagiaan di luarnya. Ya, tak perlu jauh-jauh mencarinya, pergilah berbagi cerita dan bersenda gurau bersama orang-orang yang begitu kamu sayangi.
Sebagai ilustrasinya, ketika kamu menjalin sebuah hubungan dengan rutinitas pacaran yang itu-itu mulu, apakah kamu merasa bosan? Rasanya iya. Lantas, apakah kamu ingin mengakhiri hubunganmu dengan seseorang yang dulunya kamu perjuangkan mati-matian untuk bisa menjadi kekasihmu? Tentu saja tidak, ya. Dengan begitu, maka rasa bosan itu bisa diobati dengan mengganti suasananya, bukan orangnya.
Nah, hal tersebut juga berlaku dalam kehidupanmu sehari-hari. Yang mana kamu bisa mengganti suasana hidupmu ketika kamu merasa bosan dengan rutinitasmu yang itu lagi, lagi, dan lagi. Ya, kamu bisa tetap melanjutkan dan meneruskan rutinitasmu dengan berbagai macam suasana yang bisa kamu ganti sesuai dengan kemauan dan kenyamananmu, nih.
Setelah membaca penjelasan di atas, poin mana yang paling sesuai dengan situasi dan kondisimu saat ini? Ingat, kamu boleh bosan hingga terpuruk atas hidupmu, tapi setelah itu bangun semangat dalam menjalani kehidupan lagi, ya.