Bukan Hobi Selfie, Ini 7 Tanda Orang dengan Gangguan Narsistik

Orang dengan gangguan narsistik umumnya merasa memiliki segala kesempurnaan, seperti wajah yang rupawan, penampilan yang menarik, cerdas, tahu banyak hal, gaul, punya latar belakang hidup yang bagus, baik hati dan lain-lain.

Tak heran jika mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi karena merasa dirinya merupakan 'paket komplit'. Mereka amat yakin dirinya pasti bakal disukai dan gak akan pernah ditolak.

Orang dengan gangguan narsistik selalu haus akan perhatian dari orang lain. Oleh karena itu mereka suka tebar pesona dengan bersikap ramah dan bergaul dengan banyak orang, plus membanggakan dirinya demi mendapatkan sanjungan dan pujian.

Orang dengan gangguan narsistik cenderung merasa dirinya layak untuk mendapatkan pujian dan menjadi pujaan karena menurut mereka diri mereka memang hebat dan keren.

Terbiasa tebar pesona, orang dengan gangguan narsistik jadi pandai dalam bergaul. Mereka tahu betul bagaimana cara membuat dirinya tampak ramah, berkharisma, dan bersahaja di mata orang lain.

Meski begitu, orang dengan gangguan narsistik justru sulit punya teman. Itu karena mereka mendekati orang lain hanya demi keuntungan semata dan mau enaknya saja.

Tak hanya itu, orang dengan gangguan narsistik juga cenderung pilih-pilih dalam bergaul. Mereka hanya akan mendekati orang-orang yang sekiranya menguntungkan, bisa meningkatkan citra atau image diri mereka, dan memberikan apa yang mereka butuhkan.

Ketika orang itu dirasa tak lagi menguntungkan, mereka akan mengabaikan dan mengacuhkannya. Akibatnya, orang-orang jadi pergi menjauh karena merasa telah dimanfaatkan.

Tampil sebagai sosok yang ramah dan menawan, orang dengan gangguan narsistik umumnya mudah memikat lawan jenis. Tak heran jika mereka disukai dan punya banyak penggemar.

Meski begitu, kehidupan percintaan mereka jarang ada yang langgeng alias sering kali kandas dalam waktu singkat dalam kondisi yang tidak baik.

Karena suka haus akan perhatian, menuntut kesempurnaan, dan mementingkan pencitraan, orang dengan gangguan narsistik jadi rentan berselingkuh. Mereka juga biasanya punya pacar cadangan, kalau-kalau pacar utamanya gak bisa memenuhi kebutuhan mereka atau memberikan apa yang mereka inginkan.

Mereka bahkan tega meninggalkan pacar mereka begitu saja jika sang pacar dirasa sudah tak lagi berguna atau menguntungkan mereka. 

Seperti dibahas pada poin pertama, orang dengan gangguan narsistik merasa dirinya sempurna. Imbasnya, mereka cenderung menjadi perfeksionis. Mereka mementingkan dan menuntut kesempurnaan dalam segala hal, termasuk percintaan.

Mereka sering berfantasi punya pasangan yang selevel dan sama sempurnanya seperti mereka, seperti punya penampilan fisik yang menarik, punya jabatan yang bagus di perusahaan ternama, mengenyam pendidikan atau lulusan dari universitas ternama, punya bisnis atau usaha yang sukses, dan sebagainya.

Sudah bisa ditebak jika mereka mencari dan memilih pasangan bukan atas dasar cinta. 

Peraturan dalam hidup orang dengan gangguan narsistik hanya ada 2. Pertama, mereka selalu benar. Kedua, apabila mereka salah, kembali ke peraturan pertama.

Ketika melakukan kesalahan, orang dengan gangguan narsistik tak mau mengakui dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka malah gak segan-segan menuduh orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan. Menurut mereka, mereka melakukan kesalahan karena perbuatan orang lain.

Namun, apabila ada seseorang yang melakukan sedikit kesalahan kecil saja, orang dengan gangguan narsistik bakal menunjukkan superioritasnya dengan mengelu-elukan kemampuan dirinya dan menyalahkan orang itu habis-habisan seolah orang itu benar-benar tidak becus dan kesalahan yang telah dilakukannya amat besar dan fatal.

Orang dengan gangguan narsistik selalu merasa dirinya unggul dan sempurna. Karena itu mereka merasa yakin dan percaya diri semua orang menyukai dan mengaguminya, bahkan merasa iri terhadapnya.

Nah, saat ada orang lain yang lebih unggul dan lebih sempurna, mereka tidak suka. Mereka merasa cemburu dan juga iri pada orang itu, sekaligus juga terhina. Kalau sudah begini, mereka bisa melakukan apa pun untuk menjatuhkan orang itu, bahkan sampai menghalalkan segala cara.

Orang dengan gangguan narsistik sesungguhnya bukan orang yang jahat. Meski sikap dan perilaku mereka terkadang menyinggung dan menyakiti orang lain, sesungguhnya mereka tidak bermaksud begitu.

Jadi jika kamu memiliki teman dengan gangguan narsistik, sebaiknya jangan dijauhi. Tetaplah bergaul dengan mereka seperti biasa, tapi seperlunya saja.