Bukan Jutek, Sedikit Bicara Justru Bisa Memberikan 6 Manfaat Ini

Berdiam diri akan memungkinkan kita memiliki waktu untuk berpikir tentang apa tanggapan jujur yang ingin kita berikan. Kita juga tidak akan tergesa-gesa dalam memberikan komentar dan mampu menyampaikan pesan dengan cara yang baik sehingga orang lain tidak akan tersinggung dengan ktitikan jujur yang kita sampaikan. Hal ini penting, terutama jika pertanyaan yang dilontarkan merupakan sesuatu yang sulit dan akan menyebabkan respons yang menekan.

Dengan berlatih diam, kita dapat memastikan bahwa selain mendengar pendapat semua orang tentang permasalahan yang kita alami, kita juga bisa mendengar pendapat sendiri yang justru mungkin takut untuk kita bagikan. Semua hal yang tersembunyi di bawah pembicaraan kita sendiri atau suara lainnya akan bisa kita dengar dan menjadi bahan renungan. Hal itu akan membuat diri kita menjadi lebih peka baik terhadap orang lain maupun pada lingkungan sekitar.

Terkadang berbicara adalah cara yang sering kita gunakan untuk menyuarakan pikiran yang cemas dan penuh tekanan, tetapi berbicara tanpa akhir juga bisa membuat kita sulit menemukan solusi dari sebuah permasalahan. Kita cenderung terlalu fokus pada hal-hal yang mengganggu kita saat membicarakan suatu permasalahan yang dialami. Hal itu akan membuat kita menjadi tidak bisa lagi berpikir positif dan sulit menangkap hikmah dari permasalahan yang dialami atau yang terjadi di lingkungan sekitar.

Banyak orang merasa tidak nyaman dengan keheningan, merasa hampir selalu membosankan terutama selama interaksi sosial. Tapi ketika kita berlatih untuk diam dan tidak terlalu banyak bicara, kita akan lebih banyak memperhatikan orang lain. Kita dapat mengenal sifat-sifat mereka sehingga mampu merasakan bagaimana rasanya berada di ruangan yang dipenuhi orang-orang dan tahu bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi hanya karena bicara sedikit saja.

Jika kita tidak terlalu banyak memotong pembicaraan orang lain atau memberikan feedback yang panjang ketika teman atau lawan bicara kita bercerita maka kita akan lebih mampu menguasai ruang sendiri. Mengisinya dengan hal hal yang sering kali luput dari perhatian kita seperti kontak mata, menangkap isyarat dan informasi bahasa tubuh yang mungkin tidak dibagikan secara lisan. Itu membuktikan bahwa kita tidak hanya bersimpati tetapi juga memiliki empati terhadap dan benar-benar ingin mendengarkan lawan bicara kita.

Saat kita tumbuh dewasa dan dihadapkan dengan lebih banyak tantangan dan tanggung jawab hidup, idealisme kita akan banyak diuji. Kita semakin sulit untuk mendengarkan kata hati kita sendiri. Terkadang kita juga menjadi orang yang kontradiktif di antara kata-kata dan tindakan. Berdiam diri berarti kita memiliki kesempatan untuk mendengarkan apa yang hati kita katakan, membuat kita lebih bijak dalam mengambil keputusan. Dengan demikian sedikit sekali kemungkinan kita akan kecewa saat kita sudah mengambil sebuah keputusan.

So guys, jangan sampai kita langsung menilai buruk orang yang pendiam karena terkadang ada banyak hal baik yang belum kita ketahui di balik sifat seseorang. Setiap orang memiliki karakteristik masing-masing yang unik dengan kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada yang manusia sempurna, tetapi kita bisa menjadi sempurna dengan saling melengkapi dan memaklumi.