Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Elegan Menolak Ajakan Nongkrong Tanpa Bikin Tersinggung

ilustrasi nongkrong (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi nongkrong (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dalam kehidupan sosial, kita sering dihadapkan pada situasi di mana teman atau rekan kerja mengajak untuk nongkrong atau kumpul bareng. Tapi tak jarang, kita sedang tidak ingin ikut karena lelah, ingin waktu sendiri, atau ada keperluan lain. Sayangnya, menolak ajakan nongkrong bisa terasa canggung dan berisiko membuat orang lain tersinggung jika tidak disampaikan dengan cara yang tepat.

Padahal, menjaga batasan diri adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri, dan bukan berarti kamu egois atau tidak peduli. Kunci utamanya ada pada cara berkomunikasi. Berikut lima cara elegan menolak undangan nongkrong tanpa menyinggung perasaan siapa pun. Baca sampai tuntas dan praktikkan!

1. Gunakan alasan yang jujur tapi tidak menyakitkan

ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/Armin Rimoldi)
ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Di sini, kejujuran tetap penting, tapi bukan berarti kamu harus terlalu blak-blakan. Secukupnya saja. Dengan menyampaikan alasan yang jujur, kamu tidak akan merasa bersalah dan orang lain juga akan merasa dihargai. Yang penting, kamu tidak menyampaikan sesuatu hal yang sekiranya dapat menyakiti perasaan orang lain, sekalipun itu memang jujur benar adanya.

Misalnya gini, kamu gak perlu berkata, “Aku lagi males banget ketemu kalian,” meskipun itu yang sebenarnya sedang kamu rasakan sekarang. Coba deh, ganti dengan “Maaf ya, aku lagi butuh istirahat karena minggu ini lagi padat banget agendaku.” Kalimat seperti ini dapat menyampaikan kejujuran secara sopan dan tetap menghargai ajakan mereka.

2. Berikan alternatif waktu atau ajakan balik

ilustrasi berkomunikasi dengan calon mertua lewat telfon (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi berkomunikasi dengan calon mertua lewat telfon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara yang satu ini cukup sering dilakukan dan cukup efektif untuk menolak ajakan nongkrong. Biar gak terkesan menolak mentah-mentah, kamu bisa menambahkan ajakan lain di lain waktu. Ini menunjukkan bahwa kamu tetap menghargai hubungan sosial, hanya saja waktunya belum pas.

Misalnya kayak gini, “Aku gak bisa ikut malam ini, tapi weekend besok kita ngopi bareng yuk, aku yang traktir.” Dengan memberikan alternatif, kamu menjaga hubungan tetap hangat tanpa harus memaksakan diri hadir saat itu juga.

3. Sampaikan dengan nada yang ramah dan tulus

ilustrasi mengobrol (pexels.com/iPrice Group)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/iPrice Group)

Sebenarnya asalkan kamu bisa menyampaikan penolakan dengan ramah dan sopan, kamu tidak akan menyakiti teman yang mengajakmu, kok. Kadang bukan isi kalimatnya yang menyakitkan, tapi cara penyampaiannya. Hindari nada dingin, ketus, atau terlalu singkat. Ucapkan penolakanmu dengan empati dan ekspresi yang tetap hangat.

Jika menolak lewat chat, hindari hanya menjawab “gak bisa” atau “skip ya.” Tambahkan sedikit empati, seperti misalnya, “Wah seru banget tuh. Sayang banget aku nggak bisa ikut, next time jangan lupa ajak aku lagi ya!” Kalimat seperti ini menunjukkan bahwa kamu tetap tertarik menjadi bagian dari mereka.

4. Jangan beralasan berlebihan atau mengarang cerita

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Keira Burton)

Terlalu banyak alasan justru bisa menimbulkan kecurigaan atau dianggap gak tulus. Apalagi kalau kamu bilang sibuk, tapi kemudian terlihat update story sedang di rumah santai. Jika memang butuh waktu sendiri, tak perlu mencari-cari alasan palsu.

Justru bersikap sederhana dan jujur akan lebih dihargai, selama disampaikan dengan empati. Kejujuran yang lembut dan tidak defensif akan lebih diterima daripada alasan yang dibuat-buat. Ini juga menghindarkan kamu dari drama pertemanan dan gosip.

5. Kenali prioritas dan jangan takut berkata tidak

ilustrasi menyapa teman (pexels.com/Armin Rimoldi)
ilustrasi menyapa teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Penting untuk memahami bahwa kamu tidak perlu selalu berkata “iya” untuk diterima dalam sebuah circle. Mengatakan “tidak” bukan berarti kamu tidak peduli, tapi kamu sedang mendengarkan kebutuhan dirimu sendiri. Kalau kamu terlalu sering memaksakan diri, justru itu bisa membuatmu lelah, stres, bahkan merasa tidak tulus dalam pertemanan.

Yang penting, tetap sampaikan penolakan dengan cara yang sopan, penuh rasa hormat, dan tanpa rasa bersalah berlebihan. Menolak undangan nongkrong bukan berarti kamu menjadi pribadi yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, itu adalah bagian dari self-care dan pengelolaan waktu yang sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us