Emosional orang terjadi saat ada sesuatu yang membuat suasana hati tersandung ketidaksukaan secara naluriah. Tingkat kemarahan juga berbeda dari satu orang ke orang lain yang menyebabkan sulitnya meng-handle perasaan untuk tetap stabil di kala emosi sedang terpancing.
Mengendalikan diri untuk sejenak berpikiran jernih saja sudah tak mungkin lagi dilakukan. Maka dari itu, untuk kamu yang gampang banget emosional, sederet cara ini bisa kamu terapkan, lho!
Begitu banyak obrolan dengan teman, saudara, bahkan sampai pacar pun bisa terjadi kapan dan di mana saja. Obrolan-obrolan yang seperti apa sih, yang dapat memicu pertengkaran? Obrolan yang mengarah ke jalur lebih personal, seperti membahas masa lalu, membicarakan perbedaan watak antara keluarga, dan mengomentari kekurangan pasangan, dsb.
Hindari obrolan yang semacam ini, ya, emosi bisa terjadi tiba-tiba tanpa disuruh oleh siapa pun. Kamu patut mewaspadai akan hal ini, karena kamu tidak tahu sejauh mana tingkat emosional seseorang itu berada, apakah emosinya dituangkan dengan kemarahan yang meledak-ledak, keluarnya kata-kata kasar, atau marah yang sampai main tangan?
Dengan berbagai reaksi kemarahan seseorang, kamu bisa juga lho menghindari dan mengganti topik obrolan yang mengacu ke arah yang lain, seperti membahas rencana mau apa dan apa yang ingin kamu lakukan untuk masa depanmu sendiri.
Semua keseharian yang terjadi tak luput dari pembicaraan orang yang selalu mengomentari hidupmu. Apa pun itu pasti menjadi kebiasaan yang sulit di tegur karena orang yang ada di sekitarmu terlalu sering menilai baik atau buruk dirimu. Sebisa mungkin jauhi orang yang bertabiat seperti ini.
Kadang sisi emosionalmu muncul lantaran perilaku mereka jadi penyebabnya, sehingga kamu mendadak gampang banget emosi. Perasaan memang lebih sensitif saat ada gangguan yang datang dengan cepat, cara meng-handle perasaanmu yang gampang banget emosional dengan menjauhi orang yang sering membicarakanmu dari belakang.
Setiap orang punya permasalahan sendiri yang harus diselesaikan. Kamu ingin segera menyelesaikannya, bukan? Tapi ada baiknya kamu perlu memilah-milah kepada siapa seseorang yang benar-benar kamu percaya. Kenapa kok gak bisa sembarang orang? Sebab jika kamu salah memilih orang, masalah pribadimu kemungkinan besar bisa saja tersebar luas sampai ke telinga rekan kerja bahkan sampai atasan sekalipun.
Begitu kamu mengetahui hal itu, emosimu mulai naik sampai ke ubun-ubun dan kamu merasa gak terima begitu saja terhadap perlakuan temanmu yang tak bisa dipegang omongannya. Bisa dipahami, kan emosimu gampang banget terpancing dengan contoh kejadian yang sebenarnya berasal dari salah pilih orang yang dipercaya.
Beda orang jelas beda prinsip jalan pemikirannya, entah itu berbeda cara mendapatkan uang, cara belajar sesuatu, dan cara meraih keberhasilan untuk karier ke depannya. Untuk kamu yang gampang banget emosional karena terusik dengan komentar negatif orang, bisa nih kamu acuhkan komentar yang keluar dari mulut mereka.
Cara ini cukup mudah, lho, perasaanmu jadi bisa teratasi dengan rasa acuh, kamu perlu menegaskan mereka bahwa kamu bukan orang yang takut akan celotehan negatif, melainkan kamu lebih berani dengan kepercayaan dirimu menentang komentar buruk yang gak sepaham dengan prinsipmu.
Ada saja yang mempengaruhi antara logika dan perasaan yang berimbaskan citra diri menjadi buruk di mata orang lain. Contoh, pemikiranmu menginginkan dirimu belajar bagaimana mengelola bisnis yang berbeda dari kebanyakan orang, namun perasaanmu mengatakan bahwa kamu menginginkan sesuatu hasil yang lebih dari prediksi mu.
Kamu pasti mempertanyakan hal ini, kan? Jawabannya tentu saja hal ini berkaitan dengan jelas, ketika keinginanmu berbeda dan gak bisa balance antara keduanya, kamu akan merasa emosional terhadap dirimu sendiri.
Secara naluri dalam diri keinginanmu harus terpenuhi tapi sisi lain juga menjadi bumerang jika kamu gak bisa meng-handle masalah sederhana yang menjadi kian rumit. Mentalmu akan teruji dengan otomatis, seberapa kuat kamu bisa mengupayakan agar dirimu gak gampang emosional.
Perasaan emosional sudah melekat sejak manusia tercipta. Namun perlu cara menangani ego dalam diri dengan sebijak mungkin, agar dirimu mampu menjadi orang yang kuat dengan ujian duniawi ini.