Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orangtua bermain bersama anak  (pexels.com/keiraburton)
ilustrasi orangtua bermain bersama anak (pexels.com/keiraburton)

Menjadi orangtua sering kali berarti harus mengurus banyak hal sekaligus, dari jadwal sekolah anak sampai urusan rumah tangga. Beban tak terlihat ini disebut mental load, yang bisa bikin kepala penuh meski tubuh belum banyak bergerak. Jika dibiarkan, kondisi ini berisiko memicu stres hingga gangguan kesehatan.

Kabar baiknya, ada cara untuk meringankan beban agar orangtua bisa lebih tenang. Mulai dari menetapkan batasan, berbagi tanggung jawab, sampai mencari bantuan profesional bisa jadi solusi. Yuk, simak beberapa langkah yang bisa dicoba agar mental load terasa lebih ringan.

1. Tetapkan batasan

ilustrasi orangtua menemani anak tidur (pexels.com/cottonbro)

Belajar mengatakan “tidak” adalah salah satu kunci penting untuk mengurangi mental load. Banyak orangtua merasa harus selalu ada dan melakukan segalanya, padahal kapasitas diri punya batas. Dengan menetapkan prioritas, kamu bisa lebih fokus pada hal yang benar-benar penting bagi keluarga.

Nicole Avena, Ph.D., seorang psikolog kesehatan, dilansir Parents,  menekankan pentingnya menyadari keterbatasan diri. Dengan begitu, orangtua bisa menjaga energi dan tetap hadir untuk anak tanpa harus mengorbankan kesejahteraan diri.

“Kita terlalu banyak bekerja di rumah maupun di luar, sehingga batasan menjadi hal yang krusial untuk melindungi kesehatan mental,” jelas Nicole Avena.

2. Delegasikan tugas

ilustrasi orangtua dan anak bermain jengga (pexels.com/rdne)

Jangan ragu untuk berbagi beban dengan pasangan atau melibatkan anak sesuai usia mereka. Membagi tanggung jawab rumah tangga bukan hanya meringankan pekerjaan, tapi juga mengajarkan kemandirian pada anak. Bahkan hal sederhana seperti meminta pasangan menyiapkan sarapan bisa jadi bantuan besar.

Jika tidak ada orang terdekat yang bisa membantu, teknologi bisa jadi solusi praktis. Misalnya dengan berlangganan kebutuhan pokok, menggunakan aplikasi pengingat, atau memesan katering sehat. Cara ini bisa mengurangi daftar to-do list di kepala dan memberikan ruang lega bagi pikiran.

3. Luangkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi mama dan anak melakukan percakapan (pexels.com/rdne)

Merawat diri bukanlah egois, justru itu investasi agar kamu bisa menjadi orangtua yang lebih baik. Sediakan waktu lima hingga sepuluh menit sehari untuk berjalan kaki, meditasi, atau sekadar tarik napas dalam-dalam. Aktivitas kecil ini bisa membantu menurunkan stres yang menumpuk.

“Meditasi singkat bisa membantumu lebih baik dalam mengatur emosi. Jika punya waktu 20 menit meditasi setiap hari, itu bagus,” jelas Aliza Pressman, seorang psikolog perkembangan dan penulis buku The 5 Principles of Parenting: Your Essential Guide to Raising Good Humans, dilansir CNBC.

Dilansir Parents, Suzie Welsh, R.N., MSN, pendiri perusahaan kesehatan wanita, menyarankan agar orangtua tidak meremehkan rutinitas sederhana. Ia menekankan agar orangtua mengambil waktu sejenak untuk grounding, entah itu dengan berjalan atau bernapas dalam, karena hal kecil bisa membuat perbedaan besar. Bahkan tidur siang singkat 20 menit bisa mengembalikan energi yang terkuras.

4. Cari bantuan profesional

ilustrasi konsultasi dengan psikolog (pexels.com/alex-green)

Kadang, strategi sederhana seperti istirahat atau berbagi tugas belum cukup. Saat stres mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu mencari dukungan dari terapis atau komunitas orangtua. Dukungan eksternal bisa memberikan perspektif baru sekaligus rasa lega bahwa kamu tidak sendirian.

Dr. Avena menegaskan, agar jangan tunggu sampai kondisi mental menjadi terlalu ekstrem sebelum mencari pertolongan. Konseling, kelompok dukungan, atau terapi bisa membantu orangtua menemukan cara yang lebih sehat untuk mengelola tekanan. Ingat, memiliki orangtua yang sehat jauh lebih penting bagi anak dibanding memiliki orangtua yang sempurna.

5. Lawan standar yang tidak realistis

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ellyfairytale)

Menurut Anna Seewald, seorang psikolog, dilansir CNN, banyak orangtua tanpa sadar menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan akhirnya terjebak membandingkan diri dengan orang lain. Tekanan untuk selalu tampil sempurna pun semakin berat karena terpaan standar semu di dunia maya. Padahal, ekspektasi yang tidak realistis justru hanya menambah beban mental.

“Kamu tidak sadar betapa hal itu menguras waktumu, padahal itu adalah salah satu sumber stres yang sebenarnya bisa kamu kendalikan,” kata Anna Seewald.

Kier Gaines, seorang terapis berlisensi, dilansir Parents juga menekankan bahwa apa yang ditampilkan orang lain di layar tidak selalu 100 persen benar. Dengan menyaring informasi yang masuk, orangtua bisa lebih fokus pada kebahagiaan keluarga sendiri daripada terjebak perbandingan.

Itulah beberapa cara praktis untuk meringankan mental load agar orangtua tidak mudah stres. Ingat, menjadi orangtua bukan tentang melakukan segalanya dengan sempurna, melainkan menjaga keseimbangan agar tetap sehat lahir dan batin. Jadi, yuk mulai coba langkah kecil dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team