Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Melunasi Utang Konsumtif Tanpa Stres Berlebih

ilustrasi uang rupiah (vecteezy.com/Miftachul Huda)
ilustrasi uang rupiah (vecteezy.com/Miftachul Huda)
Intinya sih...
  • Utang konsumtif adalah utang untuk membeli barang yang tidak produktif dan menurun nilainya, seperti cicilan gadget atau baju branded.
  • Dua metode populer untuk melunasi utang: snowball (lunasi utang terkecil dulu) dan avalanche (fokus ke utang dengan bunga paling tinggi).
  • Perubahan gaya hidup penting dalam melunasi utang, seperti membuat anggaran bulanan, mencari tambahan penghasilan, dan melakukan negosiasi dengan penyedia utang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Punya utang konsumtif dan bingung gimana cara melunasinya? Tenang, kamu gak sendirian. Banyak orang terjebak utang karena gaya hidup yang gak sesuai dengan pemasukan. Mulai dari cicilan gadget terbaru, beli baju karena flash sale, beli barang branded demi gengsi, sampai bayar nongkrong pakai PayLater. Semuanya bisa jadi jebakan manis yang ujung-ujungnya bikin dompet menangis.

Kabar baiknya, utang konsumtif bukanlah akhir dari segalanya dan kamu masih bisa lepas dari jeratan ini. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, pelan-pelan utang itu bisa dilunasi tanpa harus bikin hidup makin berat. Yuk, kita bahas bersama cara-cara realistis untuk lepas dari jerat utang konsumtif dan bernapas lega.

1. Pahami dulu apa itu utang konsumtif

ilustrasi perempuan sedang berbelanja (unsplash.com/Arturo Rey)
ilustrasi perempuan sedang berbelanja (unsplash.com/Arturo Rey)

Sebelum lanjut ke solusinya, kita perlu tahu dulu apa itu utang konsumtif. Singkatnya, utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya menurun dan gak produktif alias gak menghasilkan uang. Contohnya, kredit HP, cicilan baju branded, utang untuk liburan, dan sebagainya.

Berbeda dengan utang produktif seperti modal usaha, utang konsumtif justru gak memberi nilai tambah secara finansial. Contohnya seperti cicilan barang yang cepat usang atau layanan yang habis pakai, semua itu gak memberikan keuntungan jangka panjang. Kalau dibiarkan terlalu lama, utang konsumtif malah bisa semakin menggerogoti keuangan.

2. Hadapi, jangan hindari

ilustrasi menghitung uang (freepik.com/freepik)
ilustrasi menghitung uang (freepik.com/freepik)

Langkah pertama adalah sadari. Ya, sadari dan akui kalau kamu memang punya utang konsumtif. Selanjutnya, tulis semua daftar utang yang ada, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Sertakan juga bunga, jatuh tempo, dan kepada siapa kamu berutang.

Langkah ini penting untuk membuka mata soal kondisi finansial kamu. Hindari sikap denial atau terlalu santai dan beranggapan bahwa utangmu akan beres sendiri. Ingat, utang malah bisa membengkak kalau diabaikan.

3. Pilih metode snowball atau avalanche

ilustrasi memberikan uang (freepik.com/freepik)
ilustrasi memberikan uang (freepik.com/freepik)

Terdapat dua cara populer untuk melunasi utang:

  • Metode snowball: Fokus melunasi utang terkecil dulu. Setelah lunas, lanjut ke utang berikutnya. Efek psikologis dari berhasil melunasi ini bikin kamu termotivasi untuk terus berusaha melunasi utang-utang yang lain.
  • Metode avalanche: Fokus ke utang dengan bunga paling tinggi dulu. Ini lebih menguntungkan secara matematis karena mengurangi beban bunga lebih cepat.

Pilih metode yang paling cocok buat kamu. Kalau kamu butuh semangat dari kemenangan kecil, pilih snowball. Kalau kamu cenderung matematis, ambil avalanche.

4. Stop tambah utang baru dan perbaiki gaya hidup

ilustrasi perempuan sedang berbelanja (freepik.com/tonodiaz)
ilustrasi perempuan sedang berbelanja (freepik.com/tonodiaz)

Gak ada gunanya mencicil utang kalau kamu masih suka belanja impulsif dan ambil cicilan baru. Sebaliknya, kamu harus mulai sadari kebiasaan burukmu dan ubah kebiasaan konsumtif dengan cara:

  • Bikin anggaran bulanan dan patuhi
  • Hapus aplikasi ecommerce
  • Pakai uang tunai untuk mengontrol pengeluaran
  • Tunggu 24 jam sebelum beli apa pun untuk melihat apakah rasa ingin beli masih ada.

Untuk bisa lepas dari jerat utang konsumtif, kamu harus belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

5. Tambah penghasilan, walau kecil

ilustrasi orang sedang bekerja (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi orang sedang bekerja (freepik.com/pressfoto)

Kalau gaji bulananmu masih mepet untuk sekadar membayar kebutuhan sehari-hari, coba deh cari tambahan penghasilan. Ada banyak opsi side hustle yang bisa kamu lakukan, seperti:

  • Jadi freelancer (penulis, desainer, admin medsos)
  • Jual barang bekas yang masih layak
  • Jadi dropshipper atau reseller
  • Buka jasa sesuai keahlian (mengajar les, ngedit video, jadi penerjemah)

Hasil tambahan ini bisa langsung kamu alokasikan untuk membayar utang, tanpa mengganggu kebutuhan harian.

6. Negosiasi dengan pemberi utang

ilustrasi negosiasi dengan pemberi utang (freepik.com/Drazen Zigic)
ilustrasi negosiasi dengan pemberi utang (freepik.com/Drazen Zigic)

Kalau kamu benar-benar kesulitan, jangan ragu untuk negosiasi. Banyak penyedia pinjaman atau kartu kredit yang bisa diajak kompromi. Coba minta opsi berikut ini:

  • Minta keringanan bunga
  • Ajukan perpanjangan tenor
  • Tawarkan pelunasan sebagian sebagai ganti penghapusan penalti.

Pemberi utang akan lebih mengapresiasi klien yang jujur dan minta negosiasi daripada kabur. Jadi, komunikasi itu penting.

Melunasi utang konsumtif memang butuh waktu dan usaha, tapi sangat mungkin dilakukan. Kuncinya ada pada kesadaran, komitmen, dan perubahan gaya hidup. Jangan tunggu sampai utang menumpuk dan bikin stres parah. Mulailah dari langkah kecil hari ini, dan kamu akan terkejut betapa banyak kemajuan yang bisa dicapai dalam beberapa bulan ke depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us