Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi olahraga (pexels.com/Nathan Cowley)

Intinya sih...

  • Sehat itu mahal, sakit mempengaruhi semua aspek hidup
  • Mencegah penyakit dengan gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan fisik serta finansial
  • Nikmati kebersamaan dengan orang terdekat dan tepati janji saat masih sehat

Sehat itu mahal. Maknanya, kalau kamu sakit bukan cuma keluar biaya yang tidak sedikit buat berobat, tapi semua aspek dalam hidupmu juga pasti terpengaruh secara negatif. Sakitnya salah satu anggota keluarga saja sudah membuat rumah terasa muram.

Kebahagiaan yang biasanya mendominasi seakan-akan lenyap. Saat dirimu sakit otomatis juga tak bisa melakukan banyak hal. Bahkan buatmu sekadar mengurus diri seperti makan dan mandi pun mesti dibantu oleh orang lain, namun manusia tidak bisa sepenuhnya menghindari penyakit.

Baik jenis penyakit ringan maupun berat sangat mungkin akan diderita olehmu. Tugasmu hanyalah menjaga kesehatan sebaik-baiknya. Pun ketika kamu sudah sembuh, jangan lupa untuk melakukan lima cara memanfaatkan masa sehat sebelum jatuh sakit berikut ini. Tujuannya agar penyakit sebisa mungkin dicegah atau ketika akhirnya dirimu jatuh sakit, hidupmu tak menjadi terlalu kacau. 

1. Jangan mencari penyakit

ilustrasi makan kue (pexels.com/SHVETS production)

Manusia gampang lalai kala sehat. Lalu baru berhati-hati sekali setelah sakit dan kembali berbuat semaunya sendiri setelah mulai pulih. Contoh, kamu sebenarnya tahu bahwa mengonsumsi gula berlebihan buruk untuk kesehatan. Risiko obesitas dan diabetes menjadi meningkat.

Dari situ bisa muncul penyakit-penyakit lain seperti jantung serta stroke, namun mentang-mentang dirimu merasa sehat, hal ini tidak dipedulikan. Kamu tetap menyantap makanan serta minum minuman manis setiap hari. Bahkan mungkin hampir seloyang kue dengan berbagai topping manis ludes sendirian.

Belum lagi minuman manis dalam kemasan yang sehari dapat habis sampai beberapa botol atau kotak. Ini namanya cari penyakit. Sesehat apa pun kamu tadinya, gaya hidup yang merusak diri sendiri pasti bakal memperlihatkan akibatnya dalam beberapa tahun mendatang. Tidak ada orang yang kebal dari sakit apabila masa sehat malah dipakai buat memancing penyakit.

2. Tidak menunda-nunda pekerjaan

ilustrasi bekerja (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Sakit apa pun akan mengganggu kenyamananmu. Kalau sudah begitu, konsentrasi pasti menurun. Pekerjaan yang telah menjadi rutinitas saja terasa berat dilakukan. Apalagi tugas-tugas yang lebih kompleks daripada biasanya. Dalam masa perawatan yang cukup panjang, kamu bahkan dapat terpaksa mengambil cuti sampai berbulan-bulan.

Maka dari itu, mumpung dirimu masih sehat jangan terlalu santai menjalani hari. Kerjakan segera apa-apa yang mesti dibereskan. Bahkan bila tenggatnya cukup lama dapat saja kamu tiba-tiba jatuh sakit. Sebelum itu terjadi, kamu mesti terbiasa beralih dari satu tugas ke tugas lain.

Tidak perlu sampai dirimu gak punya waktu untuk rehat karena itu juga mengundang penyakit. Cukup supaya kamu tak memiliki kebiasaan menunda-nunda pekerjaan yang masih dapat diselesaikan sekarang juga. Dirimu berangkat kerja sehat sekali pun, pulang-pulang nanti bisa tak enak badan. Kamu akan merasa lebih baik kalau saat sakit tak terbebani dengan tugas seabrek.

3. Menabung dan bayar asuransi kesehatan

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Tidak semua orang tertarik dengan asuransi kesehatan. Biasanya ini dikarenakan berbagai pengalaman yang kurang menyenangkan terkait asuransi. Baik itu dialami sendiri atau orang-orang di sekitarnya, rasanya bikin trauma. Bayar preminya lancar setiap bulan, tetapi asuransi malah tak bisa dipakai saat sakit.

Memang mengikuti asuransi apa pun mesti sangat berhati-hati, sebab uangmu bakal disimpan serta dikelola oleh pihak lain. Jika ada asuransi yang menurut banyak orang tidak mempersulit proses klaim, gak ada salahnya dirimu mengikutinya. Kalau kamu belum yakin danamu bakal aman, ambil premi paling kecil.

Juga pilih produk yang murni asuransi kesehatan saja. Jangan digabung dengan investasi supaya biaya berobat yang ditanggung asuransi maksimal. Bila pun kamu masih enggan ikut asuransi, tabung uangmu sebanyak mungkin. Juga bukan sekadar uang disimpan di suatu tempat.

Tetapi mesti ada pertambahan nilai dengan sebagiannya diinvestasikan di instrumen yang pencairannya mudah. Tujuannya biar ketika dirimu butuh biaya berobat yang besar, ada hasil investasi yang telah dapat digunakan tanpa kesulitan dalam mencairkannya. Pokoknya, berapa pun uang yang diperoleh mesti dikelola dengan baik.

4. Menikmati kebersamaan dengan orang tersayang

ilustrasi keluarga (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat kamu sakit parah pun mungkin masih dikelilingi orang terdekat. Bahkan saudara-saudara dari luar kota meluangkan waktu buat lebih sering menjengukmu. Pasangan pun bisa sampai resign dari pekerjaannya demi merawatmu di rumah. Akan tetapi, kebersamaan seperti ini pasti sangat tidak diharapkan.

Suasana di sekitarmu penuh kesedihan dan kecemasan. Kalian gak bisa leluasa bercerita serta bercanda. Kamu terlalu lemah untuk pergi berjalan-jalan bersama mereka. Bahkan kalian bersantap bersama pun tak memberimu kenikmatan. Rasa sakit yang ditanggung lebih kuat daripada sisa-sisa energi kebahagiaan kalian semua.

Mumpung dirimu sehat, nikmati kebersamaanmu dengan orang-orang tersayang. Sesimpel kamu gak sibuk sendiri main HP ketika di tengah mereka juga telah menjadi cara menikmati kebersamaan. Begitu pula dirimu tak mengunci diri di kamar atau sedikit-sedikit beralasan sibuk bekerja saat diajak main oleh anak. 

5. Menepati janji-janji

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Matilda Wormwood)

Kamu memang berjanji saat sehat, namun sakit tidak serta-merta menggugurkan janjimu. Seperti utang yang wajib dilunasi, janji harus ditepati. Akan tetapi, menepati janji ketika kondisimu sakit bisa amat sulit. Kalau dirimu kembali berjanji bakal menepatinya setelah sembuh, apakah ada kepastian kamu pulih? 

Kematian memang tak hanya bisa disebabkan oleh penyakit, tapi kondisi sakit membuatmu lebih berisiko untuk meninggal dunia. Apalagi jika penyakitmu cukup berat. Sudah seharusnya kamu takut menunda-nunda pemenuhan janji. Selagi dirimu sehat, cepatlah menepatinya.

Meski sehabis itu kesehatanmu tetap prima hingga lama, tidak ada kerugian dari menepati janji. Lebih segera janji dipenuhi, baik dirimu maupun orang lain akan lebih tenang. Sebaliknya, janji kecil yang tak juga terealisasi malah dapat memberati pikiranmu ketika sakit nanti. Mumpung kamu sehat, coba ingat-ingat janji apa saja yang pernah diucapkan dan segera dilaksanakan.

Sakit melengkapi sisi manusia dalam dirimu. Selama kamu bukan benda mati tentu ada kalanya jatuh sakit. Selain upaya memelihara kesehatan, cara memanfaatkan masa sehat sebelum jatuh sakit perlu diterapkan. Gunakan kesehatanmu untuk hal-hal yang positif. Nikmati hidupmu dengan cara-cara yang tak merugikan diri dalam jangka pendek maupun panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team