5 Cara Mengatasi Overthinking Sebelum Tidur

- Tulis jurnal untuk "mengosongkan" pikiran yang penuh dengan kekhawatiran atau hal-hal yang belum terselesaikan secara emosional.
- Praktikkan teknik pernapasan atau meditasi ringan untuk menenangkan sistem saraf dan meredam kecemasan sebelum tidur.
- Jauhkan diri dari layar dan media sosial minimal 30-60 menit sebelum tidur, gantikan dengan aktivitas menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut.
Pernah nggak, badan sudah lelah dan mata ingin terpejam, tapi pikiran justru sibuk memutar ulang kejadian hari ini atau membayangkan kemungkinan terburuk untuk hari esok? Kalau iya, kamu tidak sendirian. Overthinking sebelum tidur adalah hal yang umum, tapi jika dibiarkan terus-menerus, bisa mengganggu kualitas tidur dan bahkan berdampak pada kesehatan mental.
Kabar baiknya, ada cara-cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menenangkan pikiran sebelum tidur. Berikut ini lima cara efektif untuk mengatasi overthinking di malam hari.
1. Tulis Semua yang ada di pikiranmu

Salah satu alasan otak terus berpikir adalah karena ada banyak hal yang belum terselesaikan secara emosional atau mental. Menulis jurnal sebelum tidur bisa membantu "mengosongkan" pikiran yang penuh.
Tulis saja semuanya apa yang kamu pikirkan, apa yang membuat khawatir, atau bahkan hal-hal yang kamu syukuri hari ini.
Aktivitas ini bisa menjadi semacam "ritual pelepasan" sebelum tidur, membuat pikiranmu merasa lebih ringan dan tidak lagi penuh beban.
2. Latihan pernapasan atau meditasi ringan

Teknik pernapasan seperti 4-7-8 breathing (tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, buang napas 8 detik) dapat membantu menenangkan sistem saraf. Meditasi ringan atau body scan meditation juga bisa membantu kamu lebih fokus pada tubuh dan saat ini, daripada terjebak dalam pikiran.
Melatih mindfulness sebelum tidur adalah cara alami untuk meredam kecemasan dan membawa tubuh ke mode istirahat.
3. Jauhkan diri dari layar dan media sosial

Scroll TikTok atau Instagram sebelum tidur memang terasa menyenangkan, tapi kenyataannya, ini justru bisa memperburuk overthinking. Konten yang kamu lihat bisa memicu kecemasan baru atau membandingkan diri dengan orang lain tanpa sadar.
Setidaknya 30–60 menit sebelum tidur, coba tinggalkan ponsel dan gantikan dengan aktivitas yang lebih menenangkan, seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut.
4. Buat rutinitas tidur yang konsisten

Pikiran yang gelisah lebih mudah muncul ketika tubuh tidak punya jadwal yang teratur. Cobalah untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Rutinitas ini membantu tubuh dan otak tahu kapan waktunya bersiap untuk istirahat.
Tambahkan elemen-elemen relaksasi seperti lampu temaram, aroma lavender, atau secangkir teh herbal bebas kafein sebagai sinyal bahwa waktunya beristirahat.
5. Beri diri sendiri izin untuk tidak menyelesaikan segalanya hari ini

Salah satu pemicu overthinking terbesar adalah keinginan untuk mengendalikan atau menyelesaikan semua hal sekaligus. Padahal, tidak semua hal harus selesai hari ini. Kamu boleh istirahat, kamu boleh melepaskan sementara.
Ingatkan dirimu bahwa istirahat bukan berarti menyerah. Justru, dengan memberi tubuh dan pikiran kesempatan untuk recharge, kamu akan lebih siap menghadapi hari esok.
Overthinking sebelum tidur memang menyebalkan, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan sedikit usaha dan rutinitas yang sehat, kamu bisa melatih pikiran untuk lebih tenang di malam hari. Tidur yang nyenyak bukan sekadar kebutuhan fisik, tapi juga pondasi bagi kesehatan mental yang lebih kuat.
Jadi, yuk mulai biasakan merawat pikiran sebelum tidur. Karena kamu berhak bangun di pagi hari dengan rasa tenang dan energi baru.