Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga agar Ramah Lingkungan

ilustrasi memilah sampah rumah tangga (pexels.com/SHVETS production)

Rumah tangga menghasilkan banyak sampah. Di antaranya sisa makanan, kertas, plastik, kaleng, pakaian, berbagai produk perawatan dan masih banyak lagi. Sampah-sampah tersebut terus bertambah dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Dilansir Cheapa Waste Skips, rumah tangga merupakan penyumbang sampah makanan paling banyak dengan persentase mencapai 61 persen. Makanan sisa yang tidak dihabiskan sering kali dibuang begitu saja. Itu baru makanan, bagaimana dengan sampah jenis lain yang dihasilkan dari rumah tangga?

Menyadari dampaknya cukup besar terhadap lingkungan, mari kita lebih peduli dan belajar mengelola sampah secara mandiri. Siapa tahu hal kecil yang kita lakukan dapat bermanfaat untuk lingkungan. Ayo mulai dengan cara-cara berikut ini.

1. Kurangi penggunaan plastik

ilustrasi mengganti gelas plastik dengan gelas silikon yang aman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dalam kehidupan modern, penggunaan plastik seolah sebuah keharusan, praktis kata orang-orang. Termasuk pula dalam rumah tangga, plastik memang banyak ditemukan dan banyak kegunaannya. Namun, plastik merupakan sampah yang sulit diurai, sehingga dapat berdampak signifikan pada kelestarian lingkungan.

Mulai sekarang, kurangi penggunaan plastik dalam rumah tangga. Meski tidak bisa lepas secara keseluruhan, setidaknya kurangi sedikit demi sedikit. Misalnya, menggunakan botol minum isi ulang, tas kain untuk belanja, sedotan dan alat makan stainless, atau perlatan dapur berbahan kayu.

2. Terapkan sistem pemilahan dan pemisahan sampah

ilustrasi memilah sampah rumah tangga (pexels.com/SHVETS production)

Selama ini kita cenderung tidak peduli dan membuang apapun dalam satu wadah. Mencampur berbagai jenis sampah lalu dibuang begitu saja. Padahal, sampah-sampah tersebut mungkin masih bisa digunakan untuk hal lain atau mungkin bisa didaur ulang.

Kurangi sampah rumah tangga dengan menerapkan sistem pemilahan dan pemisahan sampah. Pilah dan pisahkan sampah menjadi tiga kategori, yakni sampah organik, anorganik, dan sampah yang dapat didaur ulang. Ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah rumah tangga yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

3. Manfaatkan kembali barang bekas

ilustrasi membuat kerajinan tangan (freepik.com/Freepik)

Daripada sampah makin menumpuk, lebih baik manfaatkan kembali barang bekas di rumah. Ini salah satu alasan kenapa sampah harus dipilah, karena beberapa barang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan. Coba kumpulan barang-barang tersebut, kira-kira bisa dimanfaatkan untuk apa.

Barang-barang, seperti botol, kardus, kaleng, lampu, atau sendok bekas, dapat dijadikan kerajinan. Kreasikan sesuai keinginan atau ikuti tutorialnya di internet. Pakaian yang sudah tidak layak pakai pun bisa dijadikan lap. Kalau gak mau ribet, bawa barang-barang bekas ke tempat daur ulang.

4. Buat kompos sendiri

ilustrasi membuat kompos sendiri (freepik.com/freepik)

Membuat kompos sendiri mungkin kedengarannya ribet, tidak semua orang mau melakukannya. Padahal, ini hanya memerlukan pemahaman dan sedikit waktu. Jika belum pernah mencoba sama sekali, tutorialnya banyak di internet.

Dengan membuat kompos sendiri, sampah organik tidak akan terbuang percuma. Hasil pengomposan bisa digunakan untuk pupuk tanaman atau dijual. Dengan begitu, sampah organik dapat terkelola dengan baik sekaligus bermanfaat.

5. Pilih produk ramah lingkungan

Keranjang belanja ramah lingkungan. (pexels.com/Sarah Chai)

Kita selalu punya pilihan untuk hidup lebih ramah bagi lingkungan, termasuk saat memilih produk, barang, atau sesuatu yang kita beli dan gunakan. Hindari produk yang dapat merusak Bumi. Sebaiknya pilih produk yang dampaknya kecil terhadap lingkungan.

Produk yang dimaksud adalah peralatan mandi, peraltan dapur, tas belanja, produk skincare, dan lain-lain. Salah satu contohnya adalah memilih tas keranjang berbahan rotan dibanding tas plastik sekali buang. Ini juga menjadi salah satu cara efektif guna mengurangi sampah plastik.

Sejauh ini kita masih belum bisa menerapkan zero waste atau tanpa limbah sama sekali. Sampah erat kaitannya dengan kebutuhan rumah tangga. Meski demikian, kita tetap bisa mengupayakan kelestarian lingkungan dengan belajar mengelola sampah secara mandiri. Mari cintai dan jaga lingkungan kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us