6 Cara Mengenal Pasangan Lebih Dekat, Biar Gak Ada Kata Menyesal Nanti

Kehidupan rumah tangga jelas gak murah. Mulai dari keperluan sehari-hari, listrik, pemeliharaan rumah, dan lain sebagainya akan ditanggung berdua setelah menikah. Makanya, memiliki pasangan yang bisa diajak bekerja sama untuk hidup berumah tangga tentu bukan yang pelit. 

Ia yang pelit akan sangat sulit mengeluarkan uang pribadinya. Jangankan untuk membayar makan saat jalan berdua, ia lebih memilih makan di rumah supaya uangnya tetap utuh gak tersentuh. 

Berbeda dengan pasangan hemat. Ia mungkin jarang mengajakmu makan di restoran mewah dan memberi hadiah, tapi kenyamanan dan keamananmu adalah prioritasnya. Dengan si hemat, kamu gak akan merasa boros sendirian. 

Cinta memang bisa bikin bahagia, tapi dalam kehidupan berumah tangga cinta saja gak cukup. Hal lain yang gak kalah penting untuk dimiliki pasanganmu adalah sifat bisa menghargai. Gak sulit kok menilai apakah ia memiliki sifat ini atau gak. 

Misalnya dari caranya memperlakukan waiters saat makan di restoran berdua, apakah dia bilang terima kasih atau justru sebaliknya. Bisa juga saat dia di rumah, untuk mengambil barang sesepele air minum dan makan apakah harus memerintah ART atau ia ambil sendiri. Perhatikan juga apakah saat denganmu ia keberatan mendengarkan kritikan atau menerimanya. 

Setiap orang mungkin senang bercerita, tapi gak semua orang bisa dan mau jadi pendengar yang baik. Nah, ia yang akan kamu pilih sebagai teman hidup harusnya juga seorang pendengar yang ramah. 

Coba ajukan pertanyaan 'hari ini kamu sibuk apa?'. Jika ia hanya sibuk dengan ceritanya tanpa bertanya balik, coba perhitungkan lagi langkahmu untuk membersamainya. Memiliki pasangan yang mau mendengarkan itu penting karena artinya ia tidak egois dan memiliki rasa 'saling'.

 Sementara itu kamu juga bisa menilai sosoknya dari saat kamu bercerita. Apakah menyimak atau ditinggal main gawai, dan apakah dia mau memperhatikan tanpa banyak memotong cerita. 

Kadang pendapat dari pihak ketiga itu membantu, lho. Tak salah jika kamu sering-sering ajak pasangan bertemu dengan teman terdekat dan yang paling bisa dipercayai. Setelah mereka tampak bisa berkomunikasi dengan baik, tanyakan pendapat tentang pasangan kepada temanmu. 

Meski mereka gak mengenal pasanganmu sebaik darimu, tapi sudut pandang orang lain bisa menyampaikan hal-hal yang gak terlihat olehmu. Pun teman terdekat gak mungkin berbohong karena sama saja ia ingin menjerumuskan kamu ke dalam kehidupan yang gak membahagaikan nantinya. 

Banyak yang bilang bahwa supaya bisa mengenali pasangan dengan baik, adalah dengan cara berlibur bedua bersama. Kenapa? Karena selama 24 jam, kamu bisa melihat segala perilakunya. 

Sesederhana apakah ia mengguyur sampai bersih setelah menggunakan toilet, sampai yang bisa jadi red flag, yaitu caranya memperlakukanmu apakah sopan atau sebaliknya. Bersedia gak dia membantu kamu membawa tas ransel yang isinya barang berdua? Siapa yang lebih sering bayar makan dan keperluan lain selama liburan? Dari sini, kamu bisa mengenalinya dengan seksama. 

Mengenali pasangan gak hanya saat dia dalam keadaan tenang, tapi sebelum melangkah ke pernikahan pastikan bahwa kamu sudah tahu caranya marah. Apakah dia adalah sosok yang meluap-luap, kasar, atau justru tetap tenang dan bisa kendalikan amarah. 

Penting, jangan sampai setelah kalian menikah, kamu baru tahu dia adalah orang yang mudah main tangan saat marah atau yang hobi lempar barang saat kecewa. Orang dengan sifat-sifat seperti sulit untuk berubah. Sekali ia mudah mengumpat, maka sampai kapanpun ia akan begitu. Tentu kamu gak mau 'kan berada dalam satu atap dengan orang yang keberadaannya bisa membahayan kamu? 

Mengenali pasangan dengan segala baik dan buruknya memang gak bisa dalam waktu dekat. Namun setidaknya, sebagian besar sikapnya sudah kamu kenali dan bisa diterima. Jika di tengah perjalanan nanti ditemukan hal yang gak sesuai nurani, kamu gak salah jika memilih mundur daripada maju dan lebih tersakiti.