5 Cara Menghargai Hidup untuk Lebih Bahagia 

Perubahan akan selalu ada. Hidup di masa sekarang dengan di masa dahulu pastinya berbeda. Bahkan diri kita juga mengalami perubahan yang progresif dari masa ke masa. Kepribadian kita berubah, tetapi kenangan akan masa lalulah yang tidak sirna.

Sikap kita dalam menghadapi perubahan menentukan kebahagiaan kita dalam menjalani kehidupan. Meskipun awalnya kita merasa tidak siap menghadapi perubahan, terlebih yang datangnya secara tiba-tiba, tetapi kita perlu terbiasa dengannya.

Sadari bahwa segala sesuatu dalam hidup ini bersifat sementara dan perubahan merupakan kodrat alamiah yang harus dilalui oleh manusia. Kita dapat memandang perubahan dari sisi yang baik; perubahan membuat kita berkembang, perubahan menjadikan kita dapat memahami banyak hal, dan perubahan membuat kita lebih bersyukur.

Sesibuk apa pun kita dalam menjalani kehidupan, kita perlu memberi ruang ketenangan untuk diri sendiri. Ketenangan itu bisa kita peroleh melalui kesendirian.

‘Ainy (2016) menjelaskan bahwa Jon Jandai, seorang petani sederhana di Thailand yang terkenal karena konsep “Life is Easy” pernah bercerita dalam sebuah episode TED Talk. Episode tersebut mengangkat topik tentang mengapa orang-orang di masa dahulu relatif lebih mengetahui apa yang mereka cari dalam hidupnya. Menurut Jon Jandai, hal itu karena orang-orang di masa dahulu memiliki lebih banyak waktu untuk sendiri. Teknologi internet yang berkembang pesat seperti sekarang belum ada di masa lampau yang dapat mencuri sebagian besar waktu manusia.

Ketika seseorang memiliki waktu untuk dirinya sendiri, ia punya kesempatan untuk memahami diri sendiri, sehingga ia dapat melihat apa yang sebenarnya diinginkan dalam hidup. Oleh karena itu, jangan takut untuk menyendiri. Nikmatilah kesendirian itu dengan berkontemplasi.

Untuk dapat menghargai hidup, kita bisa memulainya dengan menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri dapat dilakukan dengan tidak menuntut diri sendiri terlalu keras. Kita bisa belajar untuk mengapresiasi diri kita atas hal-hal yang telah kita selesaikan dengan baik, mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri. Kita bisa belajar untuk memprioritaskan diri sendiri.

Kita juga bisa belajar untuk belaku baik kepada diri sendiri, dengan menjaga kesehatan fisik dan mental serta memberikan waktu untuk sejenak beristirahat. Setelah kita mampu menghargai diri sendiri, kita kemudian dapat belajar untuk senantiasa menghargai orang lain.

Ada banyak nikmat yang telah Tuhan berikan kepada manusia, sadar atau tanpa sadar. Belajar memupuk rasa syukur merupakan sikap yang membuat kita merasa bahagia dalam menjalani kehidupan ini. Bersyukurlah atas kesehatan dan hal-hal baik yang mengelilingi kita.

Rasa syukur membuat kita terbiasa memandang suatu hal dari sudut pandang yang positif. Selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa yang terjadi, entah itu peristiwa yang dirasa menyenangkan ataupun menyedihkan. Kita selalu dapat mengambil pelajaran dari tiap-tiap takdir Tuhan. Bersyukur membuat kesehatan fisik dan mental kita tetap terjaga.

Manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan. Meskipun demikian, sulit bagi kita menakhlukkan kesombongan dan rasa paling tahu atau paling benar. Sebab, kita terkadang merasa telah mengetahui maupun menguasai suatu hal. Kondisi itulah yang membuat kita tidak lagi merasa penasaran.

Berhenti belajar justru membuat kita tidak berkembang dan monoton dalam menjalani hidup. Pembelajaran tidak hanya didapat dari sekolah, tetapi juga dari berbagai macam pengalaman dan pemahaman. Oleh karena itu, untuk dapat menghargai hidup janganlah berhenti belajar.

Sebenarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghargai hidup, lima cara di atas merupakan alternatif yang baik untuk dilakukan menurut penulis. Apakah kamu selalu melakukan cara-cara itu atau berusaha terbiasa melakukannya agar senantiasa bahagia dalam menjalani kehidupan ini?