5 Cara Menghitung Cost Per Use untuk Semua Barang Favoritmu

- Rumus dasar dan contoh simpel menghitung CPU
- Mengaplikasikan CPU pada barang fashion dan aksesori
- Menghitung nilai jangka panjang gadget dan elektronik
Pernah gak, sih, kamu ragu mau beli barang yang harganya lumayan mahal? Padahal kamu tahu banget barang itu berkualitas dan bakal terpakai dalam jangka waktu yang lama. Atau, sebaliknya kamu sering beli barang murah, tapi gak lama kemudian sudah rusak dan harus beli lagi. Nah, di sinilah konsep Cost Per Use (CPU) jadi penyelamat kantongmu!
CPU adalah biaya yang dikeluarkan setiap kali kamu menggunakan suatu barang. Dengan menghitung CPU, kamu bisa mengubah fokus dari sekadar harga awal menjadi nilai jangka panjang pada barang tersebut. Jadi, barang yang harganya mahal di awal, bisa jadi justru lebih murah dalam jangka panjang karena kamu sering memakainya serta kualitasnya awet. Penasaran dengan konsep dan bagaimana cara menghitung Cost Per Use? Simak di bawah ini, yuk!
1. Rumus dasar dan contoh simpel menghitung CPU

Inti dari perhitungan CPU itu sangat sederhana. Gak perlu pusing dengan rumus matematika yang rumit. Kamu cuma perlu tahu harga awal barang dan perkiraan berapa kali akan menggunakan barang tersebut.
Secara matematis, rumusnya adalah misalnya, kamu beli kaos kaki seharga Rp50 ribu dan diperkirakan bakal dipakai sebanyak 50 kali sebelum bolong atau harus pensiun. Maka, CPU-nya adalah Rp50 ribu dibagi 50 kali, yang berarti Rp1.000 per pakai. Sekarang coba bandingkan dengan kaos kaki murahan seharga Rp10 ribu tapi cuma tahan 5 kali pakai. CPU-nya adalah Rp10 ribu dibagi 5, alias Rp2 ribu per pakai. Meskipun jauh lebih murah, namun kaos kaki dengan harga murah itu justru dua kali lebih mahal setiap kali kamu memakainya.
2. Mengaplikasikan CPU pada barang fashion dan aksesori

Barang fashion seperti tas, sepatu, atau jaket kulit premium sering banget harganya bikin kita mikir dua kali. Tapi, ingatlah bahwa barang-barang ini biasanya punya usia pakai yang jauh lebih lama dan desain yang gak lekang oleh waktu.
Misalnya, kamu beli tas kulit bermerek seharga Rp5 juta. Kelihatannya mahal, kan? Tapi, karena kualitasnya bagus dan modelnya klasik, kamu yakin bakal pakai tas ini seminggu sekali selama 10 tahun. Itu berarti total 520 kali pakai. Dengan perhitungan CPU, tas itu hanya berharga sekitar Rp9.615 per pakai. Dengan angka ini, tas yang tadinya terasa mewah banget sekarang jadi terasa lebih masuk akal sebagai investasi harian yang sangat berharga.
3. Menghitung nilai jangka panjang gadget dan elektronik

Untuk barang elektronik seperti handphone, laptop, atau smartwatch, perhitungan CPU bisa ditambah dengan faktor nilai jual kembali atau resale value saat kamu ingin upgrade. Ini penting banget, lho, untuk gadget yang sering kamu ganti setiap beberapa tahun.
Contohnya, kamu beli smartphone flagship seharga Rp15 juta dan berencana menggunakannya selama 3 tahun (1.095 hari). Setelah 3 tahun, kamu jual kembali dengan harga Rp5 juta. Itu artinya, biaya kepemilikan bersihmu hanya Rp10 juta (Rp15 juta-Rp5 juta). Dibagi dengan 1.095 hari pemakaian, CPU harianmu hanya sekitar Rp9.132 per hari. Dengan memasukkan faktor jual kembali, barang mahal ini jadi terasa lebih ringan karena kamu bisa mendapatkan sebagian uangmu kembali.
4. CPU untuk peralatan rumah tangga yang dipakai setiap hari

Peralatan rumah tangga, seperti blender, vacuum cleaner, atau bahkan panci stainless steel berkualitas tinggi adalah barang yang pasti kamu gunakan secara rutin. Di sini, memilih kualitas daripada harga termurah akan sangat menguntungkan.
Bayangkan kamu membeli panci stainless steel dengan harga Rp500 ribu yang dijamin tahan 20 tahun atau sekitar 7.300 kali masak. CPU-nya hanya sekitar Rp68 per kali masak. Bandingkan dengan panci antilengket seharga Rp100 ribu yang lapisannya mulai terkelupas setelah setahun (365 kali masak), dengan CPU sekitar Rp274 per kali masak. Panci mahal itu bukan cuma lebih hemat, tapi juga lebih aman buat kesehatanmu karena lapisannya gak cepat rusak.
5. Memaksimalkan nilai guna barangmu

Perhitungan CPU gak berhenti cuma di tahap pembelian, lho. Kamu juga perlu memikirkan cara agar jumlah penggunaan barangmu bisa maksimal. Semakin sering dan semakin lama barang itu kamu pakai, CPU-nya akan semakin kecil.
Terlebih barang branded atau berkualitas tinggi sering kali butuh perawatan khusus, tapi ini adalah investasi waktu yang akan mengurangi CPU-mu. Misalnya, rajin membersihkan sepatu kulit atau mengganti filter pada air purifier secara teratur. Kalau dirawat dengan baik, kamu bisa memperpanjang usia pakai barang tersebut jauh melampaui perkiraan awal. Laptop yang rajin dibersihkan debunya dan kamu update sistemnya, misalnya, bisa tahan 5 tahun alih-alih 3 tahun. Ini akan membagi harga awal ke jumlah penggunaan yang jauh lebih besar, membuat CPU-nya merosot drastis.
Dengan memahami konsep Cost Per Use, kamu telah mengambil langkah besar untuk menjadi konsumen yang cerdas dan mindful. Kamu gak lagi sekadar melihat label harga, tapi mulai mempertimbangkan nilai sesungguhnya yang akan didapatkan dari barang kesayanganmu. Jadi, mulai sekarang, stop ragu-ragu membeli barang berkualitas yang akan kamu pakai selama bertahun-tahun. Yuk, mulai menerapkan cara menghitung Cost Per Use dari barang-barangmu dan rasakan perbedaannya pada keuanganmu!


















