Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Capital Expenditure? Ini Pengertian dan Cara Menghitung

ilustrasi pengeluaran Capital Expenditure (pexels.com/fauxels)
ilustrasi pengeluaran Capital Expenditure (pexels.com/fauxels)
Intinya sih...
  • Capital expenditure adalah biaya untuk aset jangka panjang yang diperlukan perusahaan, dicatat sebagai aset di neraca agar tidak membebani laba bersih.
  • Jenis-jenis capex meliputi expansion generated by new products, projected mandated by law, equipment replacement, dan expansion to meet growth in existing products.
  • Contoh capital expenditure termasuk properti dan bangunan, peralatan dan mesin, teknologi dan perangkat keras, serta kendaraan. Cara menghitungnya juga mudah dengan rumus tertentu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia bisnis, istilah capital expenditure (capex) pasti sudah tidak asing lagi. Singkatnya, capex adalah dana yang dialokasikan perusahaan untuk keberlanjutan operasional. Perusahaan yang bergantung pada investasi besar untuk aset, biasanya memiliki tingkat pengeluaran capex lebih besar.

Bagi perusahaan, capex bukan hanya soal pengeluaran besar, tetapi juga bagian dari strategi investasi untuk menunjang pertumbuhan bisnis di masa depan. Lantas, apa itu capital expenditure? Yuk, pahami pengertian hingga cara menghitung capex alias pengeluaran atau belanja modal di bawah ini!

1. Definisi capital expenditure

Ilustrasi Orang Yang seddang memegang dollar (pexels.com/Foto oleh Photo By: Kaboompics.com:)
Ilustrasi Orang Yang seddang memegang dollar (pexels.com/Foto oleh Photo By: Kaboompics.com:)

Capital expenditure merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli, memperbarui, maupun merawat aset tetap yang bersifat jangka panjang. Dana ini tidak hanya dialokasikan untuk pembelian aset baru, tetapi juga digunakan dalam proses modernisasi, perawatan, serta penambahan kapasitas produksi.

Karena berkaitan dengan kebutuhan jangka panjang dan jumlah dana yang besar, capex dicatat sebagai aset di neraca perusahaan agar tidak membebani laba bersih. Selain itu, capex juga punya risiko tinggi sehingga proses persetujuannya memakan waktu yang lebih lama. Sebuah perusahaan yang mengelola capex secara tepat menjadi bukti bahwa perusahaan punya komitmen untuk tumbuh dan bersaing.

2. Jenis-jenis capital expenditure

ilustrasi perusahaan (pexels.com/Proxyclick Visitor Management System)
ilustrasi perusahaan (pexels.com/Proxyclick Visitor Management System)

Capital expenditure dilakukan untuk memperoleh manfaat jangka panjang, seringkali satu tahun sekali atau sesuai dengan kebutuhan. Capex terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

Expansion generated by new products

Capex jenis ini dilakukan saat perusahaan menanamkan dana untuk menciptakan produk baru, dengan tujuan utama menarik pelanggan sekaligus memperluas jangkauan pasar. Contohnya ketika perusahaan mendirikan pabrik baru untuk mobil listrik, maka peralatan dan mesin perakit termasuk ke dalam capex.

Projected mandated by law

Ini adalah jenis capex yang wajib dikeluarkan perusahaan karena sudah diatur dalam peraturan atau undang-undang yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun, jika perusahaan tidak memenuhinya maka akan mendapatkan sanksi. Contohnya pabrik kimia wajib memiliki sistem pengolahan limbah agar tidak merusak lingkungan.

Equipment replacement

Equipment replacement berkaitan dengan aset yang dimiliki perusahaan, di mana saat terjadi kerusakan mesin maka perusahaan harus segera menggantinya. Tujuannya agar operasional tetap berjalan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Expansion to meet growth in existing products

Expansion to meet growth in existing products termasuk jenis capex yang berkaitan dengan ekspansi, di mana perusahaan memperluas kapasitan produksi atau membuka cabang baru untuk mencegah kekurangan pasokan dan memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar.

3. Contoh capital expenditure

ilustrasi menghitung rincian pengeluaran (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menghitung rincian pengeluaran (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pengeluaran yang berkaitan untuk jangka panjang tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Lantas, apa saja yang termasuk dalam capital expenditure?

  • Properti dan bangunan: Pembelian tanah, pembangunan fasilitas baru, atau akuisisi ruang kantor. Renovasi atau perluasan bangunan secara signifikan juga termasuk capex.

  • Peralatan dan mesin: Peralatan berskala besar dibutuhkan bagi perusahaan yang berada di bidang manufaktur, logistik, layanan kesehatan, atau konstruksi.

  • Teknologi dan perangkat keras: Memperbaharui teknologi dan perangkat keras juga menjadi hal penting bagi perusahaan. Tujuannya untuk mendukung operasional bisnis dalam jangka panjang.

  • Kendaraan: Digunakan untuk pengiriman, transportasi, atau layanan tertentu.

4. Cara menghitung capital expenditure

ilustrasi menghitung Capital Expenditure (pexels.com/Kindle Media)
ilustrasi menghitung Capital Expenditure (pexels.com/Kindle Media)

Capex tidak hanya bisa diamati melalui laporan arus kas investasi, tapi juga bisa dihitung dan ada rumusnya, lho. Cara menghitungnya juga mudah, gak harus dilakukan oleh bagian finance. Berikut rumus menghitung capital expenditure.

Capex = PP&E (periode sebelumnya) - PP&E (periode berjalan) + Depresiasi (periode berjalan)

  • PP&E: Nilai total aset, seperti properti, pabrik, dan peralatan.

  • Depresiasi: Total penyusutan untuk periode tersebut (dari laporan arus kas).

Jadi, capital expenditure adalah pengeluaran perusahaan sebagai investasi jangka panjang. Pengeluaran ini dilakukan tidak rutin, tetapi memerlukan biaya yang besar. Mengatur capex dengan bijak menjadi modal pisitif untuk perusahaan di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us