ilustrasi buku yang penuh dengan tulisan tangan (unsplash.com/Yannick Pulver)
Bahkan, penulis profesional yang memiliki nama besar pun tak akan kebal terhadap kritik dari penggemarnya. Well, itu artinya, setiap penulis juga dituntut untuk berlapang hati ketika tulisannya dikritik atau bahkan direvisi. Jadikan itu semua sebagai pembelajaran agar kamu bisa bertumbuh menjadi penulis yang lebih baik lagi.
Ketika sudah menerima segala saran dan kritik yang ada, di situlah kamu bisa memahami bahwa konsistensi terbentuk bukan hanya dari sekadar rutinitas, melainkan juga proses pemahaman. Yup, proses pemahaman dan pembelajaran inilah yang sebetulnya bisa membantu seorang penulis untuk menemukan jati dirinya. Identitas yang sudah kita bangun dari bawah akan otomatis membawa kita pada konsistensi dalam menulis.
Tentu tidak mudah bagi kamu yang mungkin tengah merintis konsistensi dalam hal menulis. Tak jarang pula seorang penulis mengalami writer's block, kondisi yang membuat mereka bisa vakum cukup lama di dunia tulis-menulis. Buat kamu yang membaca tulisan ini, tetap semangat dan bangun konsistensi setiap hari, ya.