5 Cara Menyiasati Rekan Kerja yang Suka Lempar Tanggung Jawab

- Jangan langsung terima beban kerja mereka
- Tunjukkan bahwa punya prioritas kerjaan sendiri yang juga perlu diselesaikan tepat waktu
- Dokumentasikan setiap tugas dan proses komunikasi
- Catat tugas, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana proses komunikasinya untuk transparansi
- Ajak diskusi dalam forum tim, bukan secara pribadi
- Diskusi kelompok bisa menetapkan batasan tanggung jawab yang lebih jelas dan terstruktur
Bekerja dalam satu tim seharusnya jadi ajang kolaborasi yang menyenangkan. Namun kenyataannya, sering kali ada satu atau dua rekan kerja yang lebih jago lempar tanggung jawab daripada menyelesaikan tugasnya sendiri. Awalnya mungkin cuma satu dua tugas yang dialihkan, tapi lama-lama bisa jadi kebiasaan yang bikin satu tim kewalahan. Ujung-ujungnya, kerjaan jadi berat sebelah dan suasana kantor makin gak sehat.
Kadang orang seperti ini justru terlihat “baik-baik aja” di mata atasan. Padahal, kerja keras tim malah numpuk di pundak beberapa orang saja. Kalau dibiarkan, lama-lama bukan cuma performa tim yang terganggu, tapi juga kesehatan mental sendiri bisa kena dampaknya. Nah, daripada terus-terusan makan hati, mending pelajari beberapa cara jitu untuk menyiasati rekan kerja yang hobi lempar tanggung jawab berikut ini.
1. Jangan langsung terima beban kerja mereka

Saat rekan kerja mulai melimpahkan tugas dengan dalih “Gak sempat” atau “Bingung ngerjainnya,” jangan langsung merasa wajib mengambil alih. Meski ingin terlihat helpful, tetap perlu sadar batas kemampuan dan tanggung jawab sendiri. Menolong sesekali gak masalah, tapi kalau terus-terusan, itu bakal dijadikan celah buat ngelimpahin kerjaan tiap saat.
Cobalah untuk belajar bilang “Tidak” dengan cara yang sopan tapi tegas. Tunjukkan bahwa punya prioritas kerjaan sendiri yang juga perlu diselesaikan tepat waktu. Sikap seperti ini bukan berarti gak kooperatif, tapi justru bentuk menjaga keseimbangan kerja tim agar tetap adil. Kadang perlu bersikap tegas supaya gak dimanfaatkan terus-menerus.
2. Dokumentasikan setiap tugas dan proses komunikasi

Salah satu cara paling aman untuk menyiasati rekan kerja yang suka lepas tangan adalah dengan membiasakan dokumentasi. Catat tugas apa saja yang dibagi, kapan dibagikan, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana proses komunikasinya. Bisa lewat email, chat, atau bahkan spreadsheet bersama yang bisa diakses semua anggota tim.
Langkah ini sangat penting terutama kalau situasinya udah rumit dan rawan saling menyalahkan. Dengan dokumentasi yang rapi, semua bisa merujuk ke bukti yang jelas kalau ada masalah. Selain bikin kerja tim lebih transparan, kebiasaan ini juga melatih profesionalisme dan mencegah permainan lempar tanggung jawab makin liar.
3. Ajak diskusi dalam forum tim, bukan secara pribadi

Kalau kelakuan lempar tanggung jawabnya makin sering, coba bawa isu ini ke dalam diskusi tim. Bukan buat mempermalukan, tapi biar semua pihak bisa lihat pola yang terjadi. Kadang, ketika dibicarakan di depan tim, orang yang biasa main licik jadi lebih hati-hati karena gak mau image-nya rusak.
Diskusi kelompok juga bisa jadi ruang buat menetapkan batasan tanggung jawab yang lebih jelas. Semua orang bisa saling mengingatkan tentang peran masing-masing. Lewat cara ini, pembagian kerja jadi lebih terstruktur dan semua anggota tim tahu apa yang harus dikerjakan tanpa perlu saling tuding di belakang.
4. Jadikan atasan sebagai penengah, bukan pelapor

Kalau situasinya udah gak bisa dikendalikan secara internal, libatkan atasan sebagai penengah. Tapi ingat, jangan bawa laporan dengan emosi. Sampaikan data dan fakta, tunjukkan dokumentasi yang sudah disiapkan, dan minta solusi yang sifatnya membangun, bukan menyudutkan siapa pun secara langsung.
Peran atasan sangat krusial dalam membenahi dinamika kerja tim. Mereka bisa menetapkan aturan kerja yang lebih tegas dan memantau pelaksanaannya. Dengan melibatkan pihak berwenang, rekan kerja yang biasa kabur dari tanggung jawab akan merasa lebih diawasi dan berpikir dua kali sebelum mengulangi kebiasaan buruknya.
5. Fokus tingkatkan kinerja sendiri, jangan terjebak drama

Meskipun rekan kerja menyebalkan bisa bikin hari-hari di kantor makin berat, jangan sampai keasyikan fokus sama sikap buruk orang lain sampai lupa ngurus kerjaan sendiri. Tetap jaga kualitas kerja dan reputasi pribadi. Kadang, hasil kerja yang konsisten justru bisa jadi senjata paling ampuh menghadapi rekan yang suka main lempar.
Daripada kehabisan energi buat mengurusi drama, lebih baik terus asah skill dan tunjukkan komitmen yang solid. Lingkungan kerja mungkin gak ideal, tapi cara menanggapinya bisa menentukan masa depan karier. Fokus ke hal-hal yang bisa dikendalikan, dan biarkan pencapaian berbicara sendiri.
Rekan kerja yang hobi lempar tanggung jawab memang bisa bikin kerja bareng jadi capek mental. Tapi selama bisa bersikap bijak dan tegas, situasi ini masih bisa diatasi tanpa perlu konfrontasi berlebihan. Setiap tim pasti punya dinamika, dan cara menyikapinya bakal menentukan arah kolaborasi ke depan.
Kunci utamanya adalah tetap menjaga profesionalisme tanpa kehilangan batasan diri. Jangan sampai semangat kerja padam cuma karena satu dua orang yang gak mau tanggung jawab. Tetap tenang, terukur, dan fokus ke tujuan besar tim.