5 Cara Rehat dari Dunia Digital, Cocok buat Introvert Musiman

Sesekali kamu butuh singkirkan gadget dan rehat dari aktivitas sehari-hari. Tidak perlu liburan yang mahal, cukup nikmati suasana duduk di teras rumah sambil bawa kudapan kesukaanmu. Mungkin terdengar sepele, namun ini adalah salah satu cara paling underrated untuk menenangkan pikiran.

Kamu bisa melakukannya di pagi atau sore hari. Biarkan pikiran tenang sembari ditemani teh hangat dan keripik favoritmu. Sesekali lihat warna langit yang perlahan berubah, suara hembusan angin atau motor tetangga. Perlahan, biarkan semuanya mengalir tanpa harus kamu kejar dan dikejar deadline harian. 

Tampil sempurna bukan berarti hanya ketika ingin keluar atau hangout saja. Ingat, kamu berhak merawat diri sebagai bentuk rasa syukur atas pemberian Tuhan yang perlu dijaga. Bisa jadi hal ini adalah salah satu mood booster yang bisa bikin harimu makin ceria.

Kamu tetap layak untuk tampil cantik dengan versi terbaik dari dirimu tanpa harus mendapatkan validasi orang lain. Sesekali kamu boleh dandan rapi atau pakai outfit favorit untuk sekadar me time di rumah. Bukan hanya untuk tampil sempurna, lebih dari itu adalah tentang menghormati diri sendiri.

Kadang kita perlu belajar dari tanaman yang langkahnya pelan, diam, tapi tetap bertumbuh. Belajar tentang sabar dan bertumbuh, karena pelan bukan berarti gagal. Ngobrol dengan tanaman itu bukan aneh, justru kamu akan merasa lebih jujur karena bicara pada makhluk yang tidak akan mengkritikmu.

Cobalah untuk menyiram setiap pagi atau sore, mengganti pot, atau sekadar mengelap daunnya yang berdebu. Aktivitas ini juga bisa dijadikan reflektif yang membantu kita lebih sabar dan belajar menikmati hidup dengan tenang. Merawat tanaman adalah salah satu cara agar kita sadar bahwa dunia nyata itu butuh dirasakan dan dinikmati bukan hanya sekadar menjalani hidup tanpa tujuan.

Jika kamu tidak mempunyai hewan peliharaan, coba perhatikan sekitar rumahmu. Mungkin saja, ada seekor kucing jalanan yang sering lewat atau bahkan hurung yang datang setiap pagi. Cobalah untuk memberinya makan hewan-hewan liar tersebut.

Memberinya makan adalah salah satu perhatian kecil yang dapat memberi efek yang besar. Secara tidak langsung, kamu juga sedang belajar untuk peduli dan berbagi tanpa mengejar validasi manusia. Pelan-pelan kamu belajar terhubung dengan dunia sekitar. Hal-hal seperti ini akan membuat hatimu jadi lebih hangat yang tidak bisa kamu dapatkan melalui like ataupun viewers.

Kadang, kita perlu membaca buku dengan suasana berbeda. Coba sesekali kamu pergi ke taman atau cafe untuk sekadar membaca menikmati suasananya secara langsung. Buku fisik selalu mempunyai ciri khasnya sendiri. Aroma, tekstur, bahkan kenikmatan yang tidak bisa tergantikan dengan layar. 

Kamu duduk sendiri, tapi tidak kesepian. Sebab, ada kekuatan pada momen yang tenang. Inilah salah satu bentuk mindfulness alami tanpa perlu meditasi mahal. Membaca buku di tempat umum tanpa disadari dapat membuka interaksi kecil yang hangat dengan orang di sekitar. Sesederhana pertanyaan "Kak, itu buku apa?" atau sekadar melempar senyum satu sama lain. 

Dalam beberapa momen kita hanya butuh untuk pulang ke dalam diri sendiri, bukan liburan jauh. Menikmati hidup dengan lebih tenang, bukan melambat untuk tertinggal. Justru disinilah, kita bisa menemukan arah selanjutnya. Menghilang untuk tenang dan kembali dengan pulih. Gimana, kamu tertarik untuk mencobanya?