Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-16 at 20.27.02.jpeg
Sesi #2: Menyulap Data Jadi Cerita Visual bersama Dinda Elvina, content creator, IDN Times Xplore Mini Camp Mading pada Rabu (16/7/2025)

Intinya sih...

  • Perbedaan jenis poster: ilustrasi, publik, infografis

  • Fitur-fitur Canva untuk desain visual yang menarik

  • Tata letak, ide, elemen, dan font penting dalam merancang poster

Jakarta, IDN Times - Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-11 IDN Times, IDN Times Xplore kembali digelar di tahun 2025 ini. Ajang kompetisi mading digital ini menghadirkan beberapa kategori, mulai dari desain mading, esai tematik, infografis, rubrik diskusi, fotografi, hingga video reels. Ajang ini ditujukan untuk pelajar SMA/SMK/MA/sederajat di seluruh Indonesia.

Mengusung tema Eco-Warrior Mode: ON!, tahun ini IDN Times Xplore mengajak pelajar untuk angkat suara soal isu lingkungan dan sosial yang sedang dihadapi generasi muda. Rangkaian acara IDN Times Xplore 2025 pun bukan hanya kompetisi. Ada juga Mini Camp Mading yang digelar pada 16–17 Juli 2025 melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di YouTube IDN Times.

Sesi #2 di hari pertama, (16/7/2025), topik yang diangkat adalah Menyulap Data Jadi Cerita Visual bersama Dinda Elvina, content creator sekaligus desainer muda yang tengah membangun platform @dinduwt_gallery. Dalam sesi ini, peserta diajak mengenal cara mengolah data menjadi infografis atau poster yang tak hanya informatif, tapi juga aesthetic. Lewat platform Canva dan berbagai fitur kreatif di dalamnya, sesi ini memberi panduan praktis dan tips desain agar setiap informasi yang ingin disampaikan, bisa 'berbicara' dan mengundang perhatian banyak orang.

Menurut Dinda, untuk memperkuat argumen kita dalam sebuah desain (poster/infografis), yang perlu diperhatikan bukan cuma data. Ada juga foto, elemen, dan sebagainya yang perlu diperhatikan. Yuk, catat di bawah ini berbagai tips dan trik menyulap data menjadi desain poster dan infografis yang 'berbicara'!

1. Sebelum mulai mendesain, sebaiknya ketahui terlebih dahulu perbedaan poster

ilustrasi desain grafis (freepik.com/Rawpixel.com)

Ada banyak cara untuk menyampaikan sebuah data dan informasi menjadi desain poster. Hal ini terkadang membuat orang-orang keliru dalam membedakan berbagai macam poster. Dinda menjelaskan, ada 3 jenis poster yang perlu diketahui: poster ilustrasi, poster publik, dan poster infografis.

"Poster ilustrasi lebih ke gambar saja, menceritakan suatu gambar. Tidak perlu memasukkan terlalu banyak teks. Orang tidak perlu melihat banyak teks, tapi hanya gambar. Lebih menonjolkan gambar," jelasnya.

Kedua, ada poster publik yang biasanya bersifat persuasif atau mengajak masyarakat. Formatnya tetap informatif, namun tidak sepadat infografis. Tujuan utamanya adalah mengundang perhatian masyarakat. Misalnya adalah poster-poster yang biasanya ditemukan di Puskesmas.

Dinda melanjutkan, "Terakhir, ada poster infografis. Ini isinya jauh lebih padat dan mengungkapkan data ilmiah. Jadi, lebih menekankan pada penyajian data."

Memahami berbagai jenis poster ini menjadi langkah awal yang krusial. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan gaya desain dengan tujuan dibuatnya poster tersebut.

2. Canva menjadi platform yang bisa dimanfaatkan, ketahui terlebih dahulu fitur-fiturnya

ilustrasi desain grafis (freepik.com/freepik)

Menurut Dinda, Canva menjadi pilihan karena banyak fitur yang bisa dimanfaatkan. Sebelum mulai menyulap data menjadi konten visual yang menarik, penting bagi pengguna untuk memahami fitur-fitur dasar yang tersedia di Canva. Dengan mengenal setiap menu dan fungsi yang ditawarkan, proses mendesain akan terasa lebih efisien dan terarah.

"Pertama, ada Desain. Itu untuk mencari elemen. Kalau mau template dari orang lain, itu bisa dari desain. Atau, bisa juga kalau kalian mau mencari referensi, kayak font, warna, dan sebagainya, bisa dari sini," tutur Dinda.

Lalu, ada juga fitur Elemen yang menyediakan berbagai macam elements di Canva. Dinda menegaskan, fitur ini menjadi penting karena setiap poster tentunya harus memiliki elemen. Elemen merupakan unsur yang membentuk poster kita.

"Ada juga Teks, yaitu fitur penyedia font untuk mendukung desain. Ada juga Rol Kamera untuk impor gambar dari web di luar Canva," tambahnya.

Fitur-fitur berikutnya adalah Gambar sebagai alat bantu untuk membuat detail desain. Di beberapa waktu, mungkin kita merasa kesusahan untuk membuat detail-detail kecil. Itulah mengapa, fitur gambar ini bisa dimanfaatkan.

"Terakhir, ada Proyek. Itu bisa memindahkan satu desain ke desain lainnya. Misalnya, beli template dan mau beli elemennya doang. Itu bisa pakai fitur ini," kata Dinda.

3. Merancang layout atau tata letak menjadi langkah utama yang menentukan hasil poster

Sesi #2: Menyulap Data Jadi Cerita Visual bersama Dinda Elvina, content creator, IDN Times Xplore Mini Camp Mading pada Rabu (16/7/2025)

Merancang layout atau tata letak merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses pembuatan poster. Layout bukan sekadar mengatur posisi teks dan gambar secara acak, melainkan menciptakan harmoni visual yang membuat pesan dapat dipahami dengan mudah oleh audiens. Tata letak yang baik akan membantu mengarahkan pandangan pembaca secara alami ke bagian-bagian penting dari konten.

"Layout itu penting karena kalau gak pakai layout, nantinya materinya tidak beraturan dan kurang enak dilihat," kata Dinda.

Dinda menambahkan, setiap jenis poster umumnya memiliki pendekatan layout yang berbeda. Pada poster ilustrasi, gambar menjadi elemen utama dengan teks yang sangat minimal dan menekankan kekuatan visual dalam menyampaikan pesan. Sementara itu, layout untuk infografis dirancang agar data bisa tersaji secara rapi dan sistematis.

Biasanya dengan bantuan grafik, ikon, dan diagram, informasi kompleks terasa ringan dan mudah dipahami. Adapun poster publik, umumnya menggabungkan teks dan gambar secara proporsional agar informatif sekaligus menarik perhatian publik secara visual.

4. Tips dan trik mencari ide hingga elemen

ilustrasi desain grafis (pexels.com/Tranmautritam)

Dinda menjelaskan bahwa Pinterest bisa dimanfaatkan untuk mencari inspirasi desain, namun sebaiknya tidak digunakan sebagai sumber untuk menyalin mentah-mentah karena berisiko melanggar hak cipta. Ia menyarankan metode ATM, yaitu Amati, Tiru, dan Modifikasi agar tetap ada nilai orisinalitas dalam karya yang dibuat.

Selain itu, ia juga merekomendasikan situs coolors.co untuk mencari color palette yang serasi. Menurutnya, mencari warna satu per satu bisa memakan banyak waktu, sementara di coolors.co pengguna dapat langsung memperoleh satu paket warna yang sudah saling melengkapi.

"Kalau untuk elemen, cari elemen yang mau diambil di Canva, lalu klik titik tiga di kanan atas. Kalian bisa liat judul elemennya. Di bawah judul elemen, itu biasanya ada nama creator-nya. Kalian bisa klik itu," saran Dinda.

Dinda melanjutkan, setelah klik nama creator, biasanya akan langsung diarahkan ke halaman kreatornya. Nantinya, kamu bisa memasukkan 2-3 kata kunci dari elemen sebelumnya. Kamu bisa menemukan banyak elemen yang sejenis dan selaras.

Selain itu, Dinda juga memberikan saran agar mencari elemen menggunakan kata kunci berbahasa Inggris. Biasanya, elemennya akan lebih banyak yang selaras.

5. Elemen lainnya yang krusial adalah font karena akan berpengaruh pada aspek penyampaian informasi

ilustrasi desain grafis (pexels.com/Antoni Shkraba)

Dalam merancang poster, Dinda menjelaskan bahwa pemilihan font merupakan elemen penting yang sangat memengaruhi cara informasi tersampaikan. Ia menekankan bahwa font untuk judul sebaiknya dibuat menonjol, misalnya dengan jenis huruf yang tebal dan unik agar langsung menarik perhatian pembaca.

Dinda menuturkan, "Untuk font judul, pilih yang benar-benar akan menjadi highlight di poster kalian. Pemilihan font judul pastikan gunakan yang tebal atau bold, biasanya juga yang unik karena ini adalah yang pertama kali dilihat.

Dinda menjelaskan bahwa subjudul berfungsi sebagai penjelasan dari judul utama sehingga tampilan idealnya lebih kecil dibandingkan judul. Ia menyebut bahwa memang ada yang menggunakan jenis font yang sama untuk judul dan subjudul. Namun, sebaiknya tetap harus dipastikan ukuran font subjudul tidak melebihi ukuran judul agar hierarki informasi tetap jelas dan mudah dipahami.

"Terus untuk font materi, usahakan memakai font yang jelas karena di materi ini pastinya menekankan pada data. Bisa juga menggunakan yang bersih dan nyaman dibaca dalam paragraf. Pastikan juga warnanya jangan kontras dengan background," lanjutnya.

6. Beberapa kesalahan yang wajib dihindari saat membuat poster

ilustrasi desain grafis (pexels.com/Jonathan Borba)

Dalam proses merancang poster, terutama yang bersifat informatif seperti infografis, kejelasan pesan menjadi elemen kunci yang tidak boleh diabaikan. Dinda menekankan bahwa salah satu kesalahan paling umum adalah penyampaian informasi yang terlalu bertele-tele. Hal ini dapat membuat audiens kehilangan fokus dan gagal memahami inti pesan yang ingin disampaikan. Ia menyarankan agar setiap materi dalam poster dirancang seefisien mungkin, langsung ke pokok permasalahan, sehingga lebih efektif dalam menyampaikan informasi secara visual.

"Terlalu bertele-tele saat menyampaikan informasinya, itu sangat memengaruhi isinya dari infografis. Sebaiknya, materinya diperhatikan supaya to the point," ucap Dinda.

Ia juga mengingatkan beberapa kesalahan lain yang sering terjadi saat membuat poster. Menurutnya, penggunaan shading yang berlebihan dapat membuat desain terlihat terlalu mencolok atau bahkan norak. Selain itu, ia menyoroti bahwa masih banyak pembuat poster yang hanya menampilkan materi teks tanpa menyertakan ilustrasi pendukung. Padahal, kurangnya elemen visual bisa membuat infografis tampak monoton dan kurang menarik bagi pembaca.

Editorial Team