Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Supermarket Memanipulasi Pikiran Kamu Saat Belanja

Ilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/ali Shot80)
Ilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/ali Shot80)
Intinya sih...
  • Supermarket memanipulasi psikologi pembeli dengan tata letak yang memaksa pelanggan melewati lebih banyak rak sebelum sampai ke tujuan.
  • Jalur di dalam supermarket dirancang untuk membuat orang bergerak lebih lambat dan musik dengan tempo pelan membuat orang berjalan lebih santai.
  • Label harga berwarna merah atau kuning, strategi "beli satu gratis satu", serta penempatan produk di pintu masuk dan dekat kasir adalah trik psikologi lainnya yang digunakan oleh supermarket.

Supermarket bukan sekadar tempat belanja, tapi juga medan permainan psikologi. Setiap tata letak, warna, dan suara dirancang agar belanja semakin lama dan belanjaan semakin banyak. Tanpa disadari, banyak keputusan belanja yang bukan berdasarkan kebutuhan, tapi karena trik yang dimainkan oleh supermarket.

Banyak orang masuk supermarket dengan daftar belanja, tapi keluar dengan barang yang gak direncanakan. Ini bukan kebetulan, melainkan hasil strategi yang sudah dipikirkan matang-matang. Berikut ini adalah cara supermarket memanipulasi psikologi pembeli tanpa disadari.

1. Tata letak yang bikin jalan berputar

Ilustrasi supermarket (pexels.com/Pixabay)
Ilustrasi supermarket (pexels.com/Pixabay)

Pernah sadar kalau produk kebutuhan utama selalu ada di bagian belakang supermarket? Ini bukan tanpa alasan, tapi sengaja dilakukan supaya melewati lebih banyak rak sebelum sampai ke tujuan. Semakin lama berjalan, semakin banyak produk yang menarik perhatian dan akhirnya masuk ke keranjang belanja.

Selain itu, jalur di dalam supermarket juga dirancang supaya orang bergerak lebih lambat. Troli yang besar, lantai yang licin, serta tata letak rak yang sempit membuat belanja terasa lebih santai. Dengan begitu, ada lebih banyak kesempatan untuk melihat produk yang awalnya gak ada di daftar belanja.

2. Musik yang bikin belanja gak kerasa

lustrasi wanita bermain gadget (pexels.com/Gülşah Aydoğan)
lustrasi wanita bermain gadget (pexels.com/Gülşah Aydoğan)

Musik dalam supermarket bukan hanya sekadar hiburan, tapi bagian dari strategi bisnis. Lagu dengan tempo pelan membuat orang berjalan lebih santai dan menghabiskan lebih banyak waktu di dalam toko. Semakin lama berada di dalam supermarket, semakin banyak kemungkinan membeli barang tambahan.

Di beberapa bagian, musik bisa berubah sesuai dengan jenis produk yang dijual. Misalnya, musik klasik atau jazz sering terdengar di area produk mahal untuk menciptakan kesan eksklusif. Efeknya, orang lebih cenderung membeli produk yang lebih mahal karena merasa sedang berbelanja di tempat yang berkelas.

3. Diskon yang bikin merasa untung

ilustrasi wanita berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Label harga berwarna merah atau kuning sering membuat orang merasa ada potongan harga besar. Padahal, gak semua diskon benar-benar memberi keuntungan. Beberapa harga dinaikkan terlebih dahulu sebelum diberi label diskon, sehingga terlihat seperti penawaran menarik padahal harganya tetap sama.

Selain itu, strategi "beli satu gratis satu" sering membuat orang membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan. Tanpa sadar, barang yang tadinya gak terlalu diperlukan malah ikut terbeli hanya karena terlihat seperti kesempatan yang sayang untuk dilewatkan.

4. Produk murah di depan, produk mahal di kasir

ilustrasi melakukan pembayaran di kasir (pexels.com/Jack Sparrow)
ilustrasi melakukan pembayaran di kasir (pexels.com/Jack Sparrow)

Produk dengan harga murah sering ditempatkan di pintu masuk untuk memberi kesan harga di supermarket tersebut lebih terjangkau. Ini membuat pembeli merasa bisa belanja hemat, sehingga lebih mudah tergoda untuk membeli barang lain tanpa merasa boros.

Di sisi lain, dekat kasir sering ada produk kecil dengan harga cukup mahal, seperti cokelat atau permen. Saat antre, orang sering mengambil barang-barang ini secara impulsif karena sudah lelah berpikir panjang. Akhirnya, pengeluaran bertambah tanpa sadar.

Supermarket menggunakan berbagai trik psikologi untuk mempengaruhi keputusan belanja. Tata letak, musik, diskon, dan penempatan produk dirancang agar orang membeli lebih banyak tanpa sadar. Banyak keputusan belanja terjadi karena strategi yang sudah diatur dengan baik. Kesadaran akan trik ini bisa membantu mengendalikan pengeluaran dan belanja lebih bijak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us