Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Tepat Mengatur Prioritas agar Hidup Lebih Terkendali

ilustrasi membuat daftar
ilustrasi membuat daftar (pexels.com/Jakub Zerdzicki)
Intinya sih...
  • Tentukan tujuan utama yang ingin dicapai untuk mengurangi rasa kewalahan
  • Bedakan antara penting dan mendesak agar hasil kerja lebih optimal
  • Susun daftar prioritas secara realistis untuk meringankan beban mental
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah tuntutan hidup yang semakin kompleks, banyak orang merasa kewalahan karena harus mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan. Pekerjaan, urusan pribadi, dan ekspektasi dari sekitar sering kali datang tanpa jeda, membuat energi cepat terkuras. Jika tidak diatur dengan baik, kondisi ini bisa memicu stres berkepanjangan dan menurunkan kualitas hidup.

Masalahnya, kewalahan sering kali bukan karena terlalu banyak tugas, melainkan karena kita tidak tahu mana yang harus didahulukan. Semua terasa penting, padahal tidak semuanya mendesak untuk dikerjakan saat ini. Oleh karena itu, kemampuan mengatur prioritas menjadi keterampilan penting agar hidup terasa lebih terarah dan terkendali.

1. Tentukan tujuan utama yang ingin dicapai

ilustrasi menuliskan ide
ilustrasi menuliskan ide (pexels.com/ThisIsEngineering)

Langkah awal dalam mengatur prioritas adalah memahami tujuan utama yang sedang ingin dicapai. Tanpa tujuan yang jelas, seseorang akan mudah terjebak mengerjakan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu berdampak. Tujuan ini berfungsi sebagai kompas agar setiap keputusan yang diambil tetap sejalan dengan arah hidup yang diinginkan.

Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih mudah memilah mana aktivitas yang mendukung dan mana yang hanya menghabiskan waktu. Tidak semua hal perlu dikerjakan sekaligus, apalagi jika tidak berkaitan langsung dengan tujuan tersebut. Fokus pada tujuan utama akan membantu mengurangi rasa kewalahan secara signifikan.

2. Bedakan antara penting dan mendesak

ilustrasi memeriksa pekerjaan karyawan
ilustrasi memeriksa pekerjaan karyawan (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak orang terjebak pada tugas yang terlihat mendesak, tetapi sebenarnya tidak terlalu penting. Pesan masuk, permintaan mendadak, atau gangguan kecil sering kali mencuri perhatian dan energi. Jika terus mengikuti hal-hal mendesak, tugas penting justru terabaikan.

Memahami perbedaan antara penting dan mendesak membantu kamu mengambil keputusan dengan lebih bijak. Tugas penting biasanya berdampak jangka panjang, sedangkan tugas mendesak sering kali hanya membutuhkan respons cepat. Dengan membiasakan diri memprioritaskan yang penting, beban mental bisa berkurang dan hasil kerja menjadi lebih optimal.

3. Susun daftar prioritas secara realistis

ilustrasi membuat tugas-tugas kecil
ilustrasi membuat tugas-tugas kecil (pexels.com/Ron Lach)

Membuat daftar tugas memang terlihat sederhana, tetapi dampaknya sangat besar jika dilakukan dengan benar. Daftar prioritas membantu otak bekerja lebih ringan karena tidak perlu terus mengingat semua hal sekaligus. Namun, daftar ini harus disusun secara realistis agar tidak menjadi sumber tekanan baru.

Hindari menumpuk terlalu banyak tugas dalam satu waktu. Pilih beberapa tugas utama yang benar-benar perlu diselesaikan hari itu. Dengan target yang masuk akal, kamu akan merasa lebih puas dan termotivasi saat berhasil menyelesaikannya satu per satu.

4. Belajar mengatakan tidak pada hal yang tidak relevan

ilustrasi menolak
ilustrasi menolak (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu penyebab utama kewalahan adalah ketidakmampuan menolak permintaan orang lain. Banyak orang merasa tidak enak hati, sehingga akhirnya menerima terlalu banyak tanggung jawab. Padahal, menerima semua hal justru bisa merugikan diri sendiri dalam jangka panjang.

Mengatakan tidak bukan berarti egois, melainkan bentuk menjaga batasan diri. Fokus pada prioritas yang sudah ditentukan akan membuat energi dan waktu lebih terjaga. Dengan begitu, kamu bisa memberikan hasil terbaik pada hal-hal yang benar-benar penting.

5. Evaluasi dan sesuaikan prioritas secara berkala

ilustrasi memeriksa dokumen
ilustrasi memeriksa dokumen (pexels.com/RDNE Stock project)

Prioritas bukan sesuatu yang kaku dan tidak bisa berubah. Kondisi hidup, energi, dan tanggung jawab bisa bergeser seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi secara berkala agar prioritas tetap relevan dengan situasi saat ini.

Melalui evaluasi, kamu bisa melihat mana strategi yang sudah berjalan efektif dan mana yang perlu disesuaikan. Proses ini membantu kamu tetap fleksibel tanpa kehilangan arah. Dengan kebiasaan mengevaluasi, rasa kewalahan bisa dicegah sejak awal sebelum menumpuk.

Mengatur prioritas bukan tentang melakukan semuanya sekaligus, melainkan memilih hal yang paling bermakna untuk dikerjakan saat ini. Dengan tujuan yang jelas, keberanian menetapkan batasan, dan evaluasi rutin, hidup bisa terasa lebih ringan dan terarah. Mulailah dari langkah kecil hari ini, lalu rasakan sendiri perubahan positifnya dalam keseharianmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Quote Inspiratif Pergantian Tahun yang Menyentuh

28 Des 2025, 11:00 WIBLife