Yumi's Cells 2 menggambarkan kehidupan Yumi (Kim Go Eun) sebagai cewek usia 31 tahun dan dinamika sel-sel di dalamnya. Sebagaimana cewek pada umumnya, Yumi pun menjalani kehidupan mulai dari karier hingga percintaan.
Terlepas dari kehidupan pribadinya, ternyata Yumi juga mengalami krisis diri di usianya yang sudah kepala tiga. Walaupun begitu, dia punya cara untuk menghadapi krisis tersebut. Berikut lima cara yang Yumi lakukan dan bisa kami terapkan juga ke dalam dirimu.
Setiap orang memiliki pencapaian dalam hidup mereka masing-masing. Bagi Yumi, dia berani mengambil tindakan resign dan mengejar mimpinya sebagai penulis adalah pencapaian terbesar di usia 31 tahun.
Awalnya memang tidak mudah, tapi bukan berarti Yumi tidak bisa mengusahakan. Dia berjuang kembali melanjutkan mimpi masa muda yang sempat terhenti. Yumi sadar apa yang saat ini diperoleh pada akhirnya bukan jadi bahan perbandingan kesuksesan dengan orang lain.
Di awal kariernya sebagai penulis tentu banyak yang meragukan keputusan Yumi. Namin hal itu tidak berlaku bagi Yumi. Dia sadar jika pekerjaannya bukan hal yang diinginkan sehingga berani mengambil risiko lain dalam hidup.
Yumi mengikuti sampai sebelas kompetisi menulis dan semuanya tidak berhasil. Yumi sempat merasa bahwa selama ini dirinya memang tidak berbakat. Namun, saat kesempatan lain terbuka, dia pun mendapat tawaran untuk menerbitkan buku perdananya.
Setiap orang pastinya punya keraguan dalam hidup mereka, tak terkecuali Yumi. Cara Yumi menghadapi rasa ragu dalam dirinya adalah dengan memberikan afirmasi positif. Selama rencana yang dibuat sudah sesuai, tidak perlu ragu bagi Yumi untuk menjalaninya.
Saat Yumi menghadapi kegagalan berulang ketika mengikuti kompetisipun tak membuatnya goyah dan segera menyerah. Dia selalu mengatakan pada dirinya sendiri sudah melakukan yang terbaik. Tidak masalah gagal karena ini memang percobaan pertamanya.
Salah satu tanda seseorang sudah mulai dewasa adalah bijaksana menghadapi rasa sedih dan terpuruk. Di usianya yang ke 31 tahun, Yumi berusaha tidak sedih dan marah berlarut-larut.
Dia menyadari jika sudah bukan masanya lagi mempermasalahkan hal seperti itu. Jika terus bersikap kekanakan tentu akan merugikan dirinya sendiri.
Cara terakhir menghadapi krisis diri adalah dengan menjauhkan dari hal yang merugikan. Bisa dengan melakukan cut off lingkungan toxic atau hal-hal negatif lainnya. Seperti Yumi yang sudah tidak mau berhadapan dengan teman yang senang menilai.
Hal-hal negatif hanya akan memberi dampak negatif juga. Tidak ada gunanya memerdulikan hal tersebut dalam diri kita.
Di drama Yumi's Cells 2 kamu akan diajak mengikuti perkembangan diri Yumi yang awalnya cukup idealis menjadi lebih dewasa. Secara tidak langsung drama ini menunjukkan realita hidup yang dialami setiap orang. Kamu juga akan mendapati banyak pesan positif di sini. So, tertarik untuk menontonnya?