5 Sikap Ini Tunjukkan Kamu Belum Siap Menerima Kekurangan Diri 

Meski kerap tampak, kamu kerap tak menyadarinya

Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Tidak peduli sebaik, secantik, sebagus apa pun hidup seseorang dari luar, di dalam pun pasti memiliki sisi tidak sempurna. Semakin cepat kita mengenal, menerima, dan berdamai dengan kekurangan diri, semakin cepat pula kita akan paham cara membenahinya.

Namun sering tanpa disadari, kita menolak kelemahan kita sendiri. Alhasil, kamu akan jadi sulit bertumbuh. Segera kenali lima sikap yang sumbernya dari ketidaksiapan untuk menerima kekurangan diri.

1. Selalu ingin menjadi sempurna

5 Sikap Ini Tunjukkan Kamu Belum Siap Menerima Kekurangan Diri ilustrasi wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perfeksionis bisa jadi tanda kamu belum sepenuhnya siap menerima kekurangan diri sendiri. Kamu menuntut dirimu untuk selalu tampil sempurna, mengerjakan sesuatu dengan sempurna tanpa cacat cela.

Kamu juga tidak mentolerir kesalahan sekecil apa pun. Prinsipmu malah, lebih baik tidak mengumpulkan sama sekali ketimbang harus mengumpulkan hasil yang tidak sesuai dengan standarmu. Hati-hati, guys. Kalau begini terus, kamu tidak akan pernah betah tinggal dalam proses.

2. Tidak suka dikoreksi orang

5 Sikap Ini Tunjukkan Kamu Belum Siap Menerima Kekurangan Diri ilustrasi percakapan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Teguran, koreksi manusia adalah hal yang lumrah. Malah, patut disyukuri ketika masih ada orang yang menegurmu karena berarti ia peduli dengan dirimu dan ingin kamu berubah lebih baik lagi.

Yang terpenting dalam menerima teguran adalah respon hati. Bila kamu tidak dapat menerima teguran dengan lapang dada dan malah berakhir menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, hati-hati. Bisa jadi, kamu memang belum berdamai dengan kekurangan atau kelemahan dirimu. Padahal, namanya manusia, wajar jika buat salah.

Baca Juga: 6 Hal yang Akan Terjadi Jika Kamu Takut Menerima Kekurangan Diri

3. Gampang down ketika dihadapkan dengan kegagalan

dm-player
5 Sikap Ini Tunjukkan Kamu Belum Siap Menerima Kekurangan Diri ilustrasi orang mendengar (pexels.com/SHVETS production)

Sikap mudah patah semangat dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya, ketidaksiapan untuk menerima kekurangan diri yang selalu berakhir menuntut diri sendiri secara berlebih. Pokoknya harus selalu berhasil, pokoknya harus selalu dapat nilai bagus, pokoknya harus selalu untung.

Padahal namanya hidup, kita pasti menginginkan dan mengusahakan yang terbaik. Tapi terkadang realitas berkata lain. Kegagalan jangan dijadikan alasan untuk menyerah, melainkan batu loncatan untuk menjadi lebih baik.

4. Lebih memilih tinggal dalam zona nyaman

5 Sikap Ini Tunjukkan Kamu Belum Siap Menerima Kekurangan Diri ilustrasi wanita (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang yang belum berdamai dengan kekurangan diri pasti akan memilih untuk tinggal dalam zona nyaman. Baginya, jauh lebih baik untuk “main aman” ketimbang

Sampai kapan kamu mau terus tinggal dalam zona nyaman? Memang mengenakkan, tapi kamu akan terus stagnan di titik yang sama.

5. Sering menyalahkan diri sendiri

5 Sikap Ini Tunjukkan Kamu Belum Siap Menerima Kekurangan Diri ilustrasi menunggu (pexels.com/destiawan nur agustra)

Kebiasaan menyalahkan diri sendiri bermula ketika kamu tidak mampu berdamai dengan kekurangan dirimu. Alhasil tiap ada masalah, kamu selalu menyalahkan dan mengritik dirimu. Bagaimana bisa punya relasi yang sehat dengan diri sendiri?

Padahal, bagaimana kamu berelasi dengan diri sendiri menentukan bagaimana kamu berelasi dengan orang lain. Kalau kamu saja tidak mampu menerima kekurangan diri sendiri, bagaimana bisa menerima kekurangan orang di sekitarmu?

Penerimaan akan diri sendiri adalah kunci untuk relasi yang sehat. Kamu tidak sempurna, terima dan akui fakta itu. Lagipula, tidak perlu jadi sempurna, cukup apa adanya.

Baca Juga: 5 Langkah Berdamai dengan Diri Sendiri, Ikhlaskan Kekurangan & Lukamu

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya