Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaik

Kamu tahu gak #BeliYangBaik itu seperti apa?

Permasalahan sampah telah menjadi isu global yang terus menerus dibahas. Ini dikarenakan belum ada solusi yang tepat untuk mengatasinya dengan segera. Dalam setiap konferensi maupun seminar lingkungan, hal ini tidak pernah luput jadi topik diskusi. Di Indonesia sendiri, masalah ini sangat mengkhawatirkan.

Indonesia mendapat 'prestasi' baru, yaitu peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah Tiongkok. Dampak yang awalnya tak dihiraukan, kini mendapat perhatian dikarenakan banyaknya peristiwa yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lautan.

Ditambah lagi adanya peristiwa Paus Sperma yang terdampar di perairan Wakatobi dalam kondisi mati baru-baru ini. Berakhir viral, banyak pihak yang akhirnya mengambil kebijakan tegas mengenai hal ini.

Tidak hanya pemerintah dan instansi tertentu saja, banyak LSM dan Organisasi Non-profit yang tergerak untuk ikut mengatasi permasalahan tersebut. Melalui penyuluhan ke masyarakat agar mereka menyadari bahwa apa yang terjadi pada satwa-satwa tersebut ada kaitannya dengan kehidupan manusia di perkotaan, seperti apa yang dilakukan Earth Hour Surabaya lewat kampanye #BeliYangBaik.

1. Kampanye #BeliYangBaik sudah berlangsung sejak 2015, hanya saja baru 'dihidupkan' kembali baru-baru ini

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Jauh sebelum berita Paus Sperma mencuat ke permukaan, Earth Hour Surabaya telah mengajak masyarakat untuk lebih sadar tentang bahayanya sampah plastik. Dimulai dari tahun 2015, mereka mengaitkan masalah tersebut dengan pola konsumsi masyarakat perkotaan. Melalui kampanye #BeliYangBaik mereka memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.

Akrab disapa Tobing, Koordinator Earth Hour Surabaya, menjelaskan bahwa kampanye ini sudah berlangsung sejak lama. "Di saat bersamaan baru banyak yang menceritakan kejadian tentang penyu yang hidungnya kemasukan sedotan, atau ikan-ikan yang makan mikroplastik," tuturnya.

Pemilik nama lengkap Adriani Valianda Tobing ini juga menambahkan, dikarenakan saat itu status kampanye masih bersifat on going, jadi belum se-booming sekarang.

2. #BeliYangBaik adalah kampanye yang mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen yang bijak, tidak hanya membeli produk ramah lingkungan tapi juga sesuai kebutuhan

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Jika sebelumnya Earth Hour Surabaya lebih sering menekankan kampanye ini pada masyarakat untuk membeli produk ramah lingkungan, sekarang tidak lagi demikian. Kini mereka mulai menanamkan pengertian #BeliYangBaik itu seperti apa melalui kampanye yang dilakukan.

"Kita sebagai konsumen harus paham. Beli yang baik bukan hanya berhubungan dengan barang yang ada labelnya atau gimana, tapi kita juga menerapkan 6 prinsip yang merupakan bagian dari beli yang baik," jelas Tobing.

Lebih lanjut ia menjelaskan enam prinsip tersebut meliputi beli yang perlu, beli yang awet, beli yang lokal, beli yang alami, beli yang ekolabel dan mau dibawa ke mana. Enam prinsip tersebut yang akhirnya diharapkan dapat membuat masyarakat bijak dalam mengonsumsi sesuatu. Dari keenam prinsip tersebut, mana yang sudah kamu terapkan?

3. Bukan lagi masyarakat umum, mahasiswa dipilih jadi target peserta sesuai dengan peran mereka sebagai agen perubahan

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Bertempat di Taman Flora Surabaya pada hari Minggu (9/12) Earth Hour Surabaya akhirnya melakukan kampanye #BeliYangBaik Batch 1. Setelah sebelumnya lebih banyak melakukan kampanye terkait secara online melalui akun media sosial yang dimiliki, komunitas ini kembali terjun ke masyarakat untuk lakukan penyuluhan secara langsung.

Beralih dari masyarakat umum menjadi lebih fokus ke mahasiswa sebagai target peserta, Tobing pun menjelaskan, "Karena mahasiswa ini agen perubahan dan apalagi kampanye #BeliYangBaik rata-rata kan konsumen yang sering beli produk-produk seperti itu kan mahasiswa juga. Jadi mereka butuh untuk diberikan wawasan tentang kampanye Beli Yang Baik."

Baca Juga: [OPINI] Sampah Plastik di Indonesia: Tanggung Jawab Semua Pihak

dm-player

4. Berbeda dari sebelumnya, kali ini kampanye dikemas secara berbeda dalam bentuk permainan edukatif

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Dalam kampanye sebelumnya, Earth Hour Surabaya lebih sering melakukan penyuluhan singkat kepada masyarakat umum atau kelompok tertentu dalam bentuk seminar. Kali ini tidak demikian, mereka mengemasnya dalam bentuk permainan edukatif bertajuk "The Amazing Race".

Terkait hal tersebut, Ulfa memberikan tanggapan, "Karena materi beli yang baik itu kan sebenernya gak padet tapi yang penting itu di prakteknya. Jadi karena targetnya mahasiswa selain biar gak bosen, kita juga pengen ngasih sesuatu yang beda, seru tapi tetep informatif," tuturnya selaku penanggungjawab konseptor acara. Dia juga menambahkan bahwa melalui cara tersebut diharapkan peserta dapat lebih menangkap materi yang disampaikan.

Ditanya soal inspirasi, ternyata Ulfa dan teman-teman satu timnya mendapat inspirasi dari salah satu permainan yang ada di Hago. Wah, hobi bermain game online ternyata bermanfaat juga ya selain untuk mengisi waktu luang.

5. Sebagai bentuk komitmen, mereka tidak sajikan nasi kotak untuk konsumsi, melainkan hidangan dalam kotak makan sebagai makan siang

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Sebuah komitmen harus dimulai dari lingkungan terkecil, Earth Hour Surabaya pun menerapkannya. Niatkan kampanye untuk mereduksi sampah plastik serta ubah gaya hidup ke arah lebih baik, saat kegiatan berlangsung mereka tidak menyediakan air minum kemasan melainkan air dalam galon. Begitu pula saat makan siang.

Mereka tidak lagi menyajikan nasi kotak untuk konsumsi, melainkan hidangan dalam kotak makan. Bukan hanya itu, mereka juga tidak menyediakan sendok plastik.

Buat kamu yang mulai tergerak untuk ikut mereduksi penggunaan sampah plastik, cara-cara tersebut bisa dicoba. Gak susah kok, yang penting niat aja.

6. Dapat respon positif, peserta mengaku senang karena mendapat ilmu yang menambah wawasan

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Sebanyak 61 mahasiswa hadir sebagai peserta, mereka mengaku senang mengikuti kampanye #BeliYangBaik. "Seru sih, pesan yang mau disampein dapet. Game-nya juga seru, nambah temen juga," salah satu peserta bernama Dimas memberikan komentar.

Berbeda dengan Dimas yang baru mengetahui tentang kampanye ini, Meilana ternyata sudah mengetahuinya karena pernah membuat esai terkait. "Cuman secara detailnya baru saya dapatkan tadi ilmunya kek yang beli ekolabel, terus byb gak buat kita masyarakat aja tapi perusahaan produksi terkait juga bertanggungjawab," jelasnya.

Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga menyampaikan bahwa materi yang disampaikan cukup efektif dan seru karena dikemas dalam bentuk permainan. Hanya saja ada satu materi yang dirasa kurang komunikatif penyampaiannya, yaitu beli ekolabel. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk pemaparan detail materi yang ringan tapi mengena. Sehingga peserta pun bisa menangkap inti dari apa yang disampaikan.

7. Di akhir sesi, kelompok terbaik diberi barang-barang dengan prinsip #BeliYangBaik. Harapannya mereka dapat meneruskan isi kampanye yang telah disampaikan

Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaikDok. Pribadi

Di akhir kegiatan ada hadiah untuk kelompok terbaik sebagai bentuk apresiasi. Beberapa barang yang dipilih seperti botol minum dan sedotan aluminium. Ini bukan tanpa alasan. Dengan diberikannya barang-barang tersebut diharapkan para peserta dapat meneruskan isi materi yang telah disampaikan.

Sekali lagi, hal ini berkaitan dengan fungsi mahasiswa, yaitu agen perubahan. Meskipun tidak dalam jumlah besar, setidaknya mereka dapat mengajak orang-orang di sekitar untuk menerapkan enam prinsip #BeliYangBaik. Sesudah mengetahui pemaparan panjang ini, apakah kamu sudah siap untuk ikut menerapkan prinsip tersebut?

Baca Juga: 5 Pertanyaan Ini Bikin Kamu Makin Yakin untuk Kurangi Sampah Plastik

Chalimatus Sa'diyah Photo Verified Writer Chalimatus Sa'diyah

Be brave. Be humble :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya