5 Checklist Keuangan sebelum Pakai Paylater, Cicilan Tetap Aman!

- Pastikan kamu punya dana darurat minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan sebelum ambil cicilan baru, untuk jaga-jaga keadaan mendadak.
- Total cicilan bulanan termasuk paylater gak boleh lebih dari 30% dari penghasilan bulanan, agar tak terjebak dalam hutang yang besar.
- Ketahui kebijakan bunga, total tagihan, dan denda keterlambatan dari setiap platform paylater sebelum menggunakan layanan tersebut.
Di zaman sekarang, pakai paylater buat belanja online atau pesan tiket sudah jadi hal biasa. Selain prosesnya gampang, kamu gak perlu punya kartu kredit, rasanya cukup bikin happy karena gak harus mengeluarkan uang besar dalam satu waktu. Namun, di balik kemudahan itu, paylater bisa jadi jebakan kalau kamu gak punya kendali terhadap keuanganmu sendiri. Banyak yang baru sadar setelah tagihan datang dan ternyata nominalnya sangat besar.
Sedang ramai dibicarakan saat ini seputar curhatan tagihan paylater aktris Nana Mirdad yang seakan sedang ditagih oleh debt collector pinjol. Bayangkan kalau kamu ambil tiga cicilan sekaligus dari platform yang berbeda. Di sinilah paylater bisa berubah dari solusi menjadi beban. Karena itu, penting banget untuk punya checklist keuangan sebelum kamu klik bayar dengan paylater sebagai berikut!
1. Cek apakah kamu sudah punya dana darurat

Ini poin pertama yang sering dilewatkan karena dianggap gak penting-penting amat. Padahal, sebelum kamu menambah cicilan baru, pastikan kamu udah punya dana darurat minimal 3-6 kali dari pengeluaran bulananmu. Dana darurat itu bukan buat belanja, tapi buat jaga-jaga kalau tiba-tiba kamu kena PHK, sakit, atau menghadapi situasi mendadak.
Kalau kamu belum punya, artinya kamu belum punya safety net. Sementara memakai paylater saat belum aman secara finansial itu mirip kayak main skateboard tanpa pelindung lutut, risikonya tinggi. Gampangnya gini, kamu boleh pakai paylater, asal kamu juga udah prepare buat hal-hal gak terduga lainnya, ya!
2. Hitung dulu rasio cicilan dan penghasilanmu

Sebelum kamu ambil cicilan, coba hitung dulu berapa total cicilan yang sudah kamu bayar per bulan. Termasuk di dalamnya cicilan motor, kredit HP, dan pinjaman teman yang belum kamu bayar juga masuk hitungan, ya. Idealnya, total semua cicilan kamu termasuk paylater gak boleh lebih dari 30 persen dari penghasilan bulanan.
Misalnya, gaji kamu Rp5 juta, maksimal cicilan bulanan yang sehat itu Rp1,5 juta saja. Kalau ternyata udah lebih dari itu, sebaiknya tunda dulu rencanamu untuk pakai paylater. Sebab, makin besar rasio cicilan kamu, makin sempit ruang gerak buat kebutuhan pokok lainnya dan risiko telat bayar juga lebih besar, lho!
3. Pahami syarat dan ketentuan pembayaran

Poin ini bak pedang bermata dua, dan kadang dianggap sepele karena platform paylater sering banget kasih ilusi kemudahan. Padahal, tiap platform punya kebijakan bunga dan denda keterlambatan yang beda-beda. Ada yang pakai bunga flat, ada juga yang pakai bunga efektif yang bisa bikin total bayar jauh lebih besar tentunya.
Kamu harus tahu berapa bunga per bulan, berapa total tagihan, dan berapa denda kalau kamu telat bayar. Beberapa platform bahkan bisa langsung auto debit dari rekening kamu. Kalau kamu gak paham ini dari awal, kamu bisa kaget waktu lihat notifikasi pemotongan saldo secara otomatis.
4. Pikirkan apakah kamu butuh barang tersebut sekarang atau nanti

Paylater sering jadi jalan pintas buat beli sesuatu yang ‘sepertinya perlu’, tapi sebenarnya bisa ditunda. Jadi, sebelum kamu checkout barang dengan paylater, tanya dulu ke diri sendiri ‘Barang ini urgent banget gak sih?’, Kalau ternyata jawabannya tidak, ya berarti bisa ditunda sampai kamu benar-benar mampu beli tunai.
Gunakanlah paylater buat barang yang sifatnya fungsional dan penting, bukan impulsif. Misalnya, kamu butuh laptop baru buat kerja remote, dan ada diskon besar di e-commerce, itu gak masalah. Namun, kalau sekadar beli skincare tambahan padahal stok di rumah masih aman dua bulan, lebih baik tahan dulu, ya!
5. Simpan reminder dan catat semua cicilanmu

Satu hal yang bikin orang kelabakan bayar paylater adalah mereka lupa kalau punya cicilan lain di beberapa platform. Soalnya, sekarang aplikasi paylater itu bisa terhubung ke e-commerce, transportasi online, bahkan dompet digital. Kamu tinggal klik, langsung aktif cicilan. Sehingga efeknya, kamu bisa gak sadar kalau sudah punya terlalu banyak tagihan.
Mulai sekarang, biasakan catat semua tagihan paylater di satu tempat. Bisa pakai spreadsheet, aplikasi keuangan, atau reminder di kalender digital. Tujuannya, biar kamu tahu kapan harus bayar dan berapa total yang keluar. Jangan sampai kamu telat bayar dan kena denda cuma karena lupa.
Pakai paylater sebenarnya sah-sah aja, asal kamu tahu batasan dan punya kontrol atas keuanganmu sendiri. Checklist di atas bisa jadi semacam rem keuangan. Cerdas dalam konsumsi itu bukan berarti pelit, tapi tahu kapan harus belanja, kapan harus tahan diri, ya!