Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Ciri Lawan Bicara Toxic yang Harus Kamu Hindari, Catat!

ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/Alexander Suhorucov)
ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Komunikasi haruslah memiliki arti. Kamu ingin didengarkan, begitu pula sebaliknya. Pembicaraan yang berlangsung 2 arah, saling memahami dan mengerti tentunya akan lebih memuaskan.

Namun terkadang kamu bertemu dengan lawan bicara yang justru membuat sesi percakapan kalian melelahkan. Kata-kata yang ia ucapkan bukannya memberi pencerahan, namun justru menyesatkan dan membebanimu. Itulah yang disebut dengan lawan bicara toksik.

Lantas, apa saja ciri lawan bicara toksik yang sebaiknya kamu hindari atau jangan diambil pusing? Yuk, simak ulasannya!

1. Tidak mendengarkan secara aktif

ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/fauxels)
ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/fauxels)

Ketika mengobrol kamu pasti berharap lawan bicaramu mendengarkan dengan seksama. Dengan begitu ia bisa memberikan tanggapan yang tepat dan kamu pun lega karena perasaanmu didengarkan. 

Namun lawan bicara yang toksik tidak bisa atau tidak mau mendengarkan. Ia bahkan mungkin tidak menerima sudut pandangmu terhadap suatu masalah. Ketika kamu berkata sesuatu, alih-alih mendengarkan dan menanggapi, ia justru membicarakan pendapatnya sendiri atau mengalihkan pembicaraan.

"Orang tersebut biasanya terus mengabaikanmu dan tampaknya mendapatkan kepuasan dari melihat kamu frustrasi. Kemudian, mereka menuding dan menuduh kamu di luar kendali," psikoterapis Erin Leonard Ph.D. mengungapkan dalam Psychology Today.

Rasa frustasi yang muncul ketika berbicara dengan komunikator toksik akan menggerogotimu. Ketika kamu kewalahan, lebih baik urungkan niat untuk bercerita.

2. Melakukan komunikasi paralel

ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/Christina Morillo)

Komunikasi paralel adalah istilah yang digunakan ketika seseorang menolak berkomunikasi lebih dalam dengan cara terus-menerus menegaskan pengalaman mereka. Ketika kamu kemudian menimpali percakapan mereka dan bertanya lebih dalam, ia kembali menutup jalan dan tetap membicarakan hal remeh.

Leonard mengungkapkan bahwa melakukan komunikasi paralel akan membuatmu bosan. Namun tidak banyak yang bisa kamu lakukan karena lawan bicaramu memang tidak ingin membicarakan hal yang lebih spesifik.

Orang yang melakukan komunikasi dangkal ini adalah komunikator disfungsional. Mereka mungkin memang tidak mau terlibat lebih jauh denganmu dan sebaliknya. Ketika kamu membutuhkan percakapan yang bermakna, ada baiknya menghindari orang yang senang melakukan komunikasi paralel ini. 

"Dalam situasi ini, mungkin lebih baik untuk berhubungan dengan orang ini sebagai teman biasa. Mereka adalah seseorang yang dapat kamu ajak tertawa sesekali, tetapi tidak untuk lebih banyak hal lain lagi," katanya.

3. Bersikap kasar atau tidak sopan

ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi berbicara dengan seseorang (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketika kamu berbicara pada seseorang dan orang tersebut tidak setuju dengan pendapatmu, komunikator toksik akan menanggapinya secara defensif. Ia akan menyerangmu secara pribadi atau mungkin juga menghinamu.

Penghinaan adalah pernyataan atau perilaku nonverbal yang menyerang lawan bicara. May Soo seorang psikolog di RWA Psychology mengungkapkan bahwa perilaku ini bukan hanya bisa terjadi lewat perkataan, namun bisa juga dalam bentuk memutar mata, mencibir, mencaci-maki, humor yang bermusuhan, dan sarkasme.

Jika lawan bicaramu bersikap kasar atau tidak sopan kepadamu, maka lebih baik kamu menghentikan pembicaraan. Orang yang bersikap kasar dan tidak sopan adalah lawan bicara yang paling toxic menurut Leonard. 

Membicarakan permasalahan kita memang sebaiknya tidak pada sembarang orang. Kamu bisa memilih orang terdekat yang mengerti dirimu dan tidak memberikan penghakiman atas masalahmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us