Pembahasan tentang beauty privilege memang gak ada habisnya. Katanya, orang yang good looking atau rupawan sering mendapatkan keistimewaan sehingga memicu diskriminasi. Tanpa disadari, praktik beauty privilege sering terjadi di berbagai aspek, termasuk dunia kerja.
Nah, buat kamu yang masing bingung, berikut ini contoh beauty privilege dan dampaknya. Perhatikan juga cara menyikapi praktik beauty privilege, ya.
Sebenarnya, arti beauty privilege sendiri sudah terlihat dari definisi masing-masing kata yang membentuk istilah tersebut. Beauty berarti kecantikan atau keindahan, sedangkan privilege berarti hak istimewa.
Jika digabungkan, beauty privilege memiliki arti hak istimewa bagi orang yang berparas cantik ataupun tampan. Beauty privilege merupakan prinsip di mana orang yang lebih menarik secara fisik akan mendapat kesempatan yang lebih besar.
Istilah beauty privilege juga kerap dikaitkan dengan halo effect, bias kognitif yang memengaruhi kesan terhadap seseorang. Misalnya orang yang rupawan dinilai lebih positif, seperti dianggap lebih cerdas dan baik hati.
Padahal sifat-sifat seperti itu bisa dimiliki oleh banyak orang, gak hanya mereka yang cantik atau tampan saja. Bahkan bisa jadi, orang yang dianggap kurang rupawan malah lebih baik dan berprestasi.
Seringkali menilai orang hanya dari penampilan fisik memunculkan diskiriminasi pada orang lain yang dianggap kurang menarik secara fisik.
Memiliki paras yang rupawan memang suatu anugerah. Sayangnya, praktik beauty privilege bisa menimbulkan dampak yang buruk, salah satunya diskriminasi berdasarkan karakteristik fisik.
Praktik beauty privilege bisa jadi tak disadari. Padahal beauty privilege dapat terjadi di kehidupan sehari-hari. Contoh beuaty privilege dalam dunia kerja, seseorang diterima kerja karena parasnya yang menarik, padahal kemampuannya kurang mumpuni.
Dalam pertemanan, orang tampan atau orang cantik bisa jadi lebih mudah mendapatkan pemakluman ketika melakukan kesalahan. Orang tersebut juga kadang dipandang lebih positif secara umum dan diperlakukan lebih baik.
Beauty privilege juga bisa terjadi di sekolah. Misalnya, siswa yang rupawan bisa jadi lebih gampang mendapat teman.
Bagi mereka yang dianggap cantik atau tampan, beauty privilege lebih banyak mendatangkan dampak positif. Mereka mendapatkan kesempatan yang lebih besar.
Namun, beauty privilege juga bisa memberikan dampak negatif khususnya pada mereka yang dinilai kurang cantik atau tampan secara standar sosial. Dampaknya pun gak bisa diremehkan karena bisa mengganggu kesehatan mental.
Berikut beberapa dampak negatif beauty privilege:
Cara menyikapi beauty privilege bisa mulai dari diri sendiri dengan menanamkan pola pikir yang lebih bijaksana. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama dan jangan membeda-bedakan.
Berikut cara menyikapi beauty privilege agar kamu tidak menjadi salah satu orang yang mempraktikkannya.
Langkah pertama, gali bakat atau potensi yang kamu miliki. Asah potensi tersebut menjadi lebih baik. Dengan cara itu, kamu akan mempunyai nilai lebih yang bisa menjadi daya tarik.
Setiap orang memesona dengan caranya sendiri. Standar kecantikan dan ketampanan bukanlah satu-satunya aspek untuk menilai seseorang.
Menilai hanya dari penampilan fisik belum bisa mencerminkan karakter dan kemampuan seseorang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian secara menyeluruh mulai dari kecerdasan, empati, hingga keterampilannya.
Itulah penjelasan mengenai contoh beuaty privilege hingga cara menyikapinya. Ingat, ya, setiap orang menarik dengan kelebihannya masing-masing, termasuk kamu. Jadi, jangan minder!
Penulis: Kartika Puspita Dewi