Contoh Khotbah Jumat 30 Mei 2025: Menyambut Hari Raya Idul Adha

- Idul Adha 1446 H menjadi momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keteladanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial.
- Idul Adha adalah simbol ketundukan dan pengorbanan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
- Jadikan Idul Adha sebagai momentum memperkuat keimanan, menumbuhkan kepedulian, dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha 1446 H di tahun 2025, khotbah Jumat menjadi salah satu sarana penting untuk menyampaikan pesan spiritual dan sosial kepada umat Islam. Idul Adha bukan hanya momentum berkurban, tetapi juga saat yang tepat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keteladanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Kali ini, IDN Times akan menyajikan contoh khotbah Jumat yang relevan untuk menyambut Idul Adha 2025 dengan harapan dapat menjadi referensi bagi para khatib dalam menyampaikan pesan-pesan keislaman yang menyentuh hati dan membangkitkan semangat beribadah. Yuk, simak!
1. Pembuka

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi alladzi anzala al-kitab hudan lil muttaqin. Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang tercermin dalam ketaatan dan ketundukan kepada seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Hari-hari ini kita tengah memasuki bulan Zulhijah, salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Di dalamnya terdapat hari-hari yang paling agung, termasuk Hari Raya Idul Adha, yang disebut juga dengan Yaumun Nahr atau hari penyembelihan.
2. Isi

Idul Adha bukan hanya perayaan tahunan biasa. Ia adalah simbol ketundukan dan pengorbanan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Mereka berdua menunjukkan kepada kita arti ketaatan sejati, bahwa cinta kepada Allah harus melebihi cinta kepada apa pun, bahkan kepada anak sendiri.
Allah berfirman dalam surat Ash-Shaffat ayat 102 yang artinya:
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Dia (Ismail) menjawab: ‘Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi pelajaran besar bagi kita hari ini bahwa ibadah membutuhkan pengorbanan, bukan hanya harta, tapi juga ego, hawa nafsu, dan keinginan duniawi.
3. Penutup

Mari kita jadikan Idul Adha tahun ini sebagai momentum memperkuat keimanan, menumbuhkan kepedulian, dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Jangan biarkan semangat Idul Adha hanya berhenti pada ritual, tapi wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-Nya yang bertakwa.
Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan menyampaikan khotbah Jumat yang relevan dan bermakna menjelang Idul Adha 2025, semoga ini mampu menggugah kesadaran umat untuk lebih memahami esensi kurban sebagai bentuk ketakwaan dan kepedulian. Lebih dari sekadar ritual, Idul Adha adalah momen refleksi untuk memperkuat hubungan dengan Allah dan mempererat solidaritas sosial di tengah masyarakat.
Semoga contoh khotbah yang disajikan dapat menjadi inspirasi dalam menyampaikan pesan dakwah yang menyentuh dan membangkitkan semangat beramal saleh di hari-hari mulia ini.