Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Contoh Khotbah Menyambut Bulan Rajab, Simpan untuk Referensi!

Inspirasi khutbah (freepik.com/freepik)
Inspirasi khutbah (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam kalender Islam
  • Peristiwa monumental Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada bulan Rajab
  • Khotbah Jumat mengenai keutamaan, peristiwa penting, dan memuliakan Bulan Rajab sebagai momentum ibadah dan menambah pahala
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam kalender Islam karena termasuk ke dalam empat bulan haram. Bulan ini menjadi momentum istimewa bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah, melakukan introspeksi diri, serta memperbanyak amal kebaikan sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.

Pada tahun ini, Bulan Rajab dimulai pada Minggu, 21 Desember. Oleh karena itu, khutbah Jumat yang akan datang dapat mengangkat tema mengenai keutamaan dan keistimewaan Bulan Rajab. Berikut beberapa contoh teks khotbah menyambut Bulan Rajab yang dirangkum dari berbagai sumber. Simak selengkapnya.

1. Khotbah Jumat tentang hikmah Bulan Rajab

ilustrasi khotib sedang berkhutbah (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi khotib sedang berkhutbah (pexels.com/Alena Darmel)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jamaah salat Jum’at rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Alhamdulillah, pada bulan ini, kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berada di bulan yang mulia, yaitu bulan Rajab 1447 Hijriah.

Perlu kita syukuri bahwa bulan Rajab termasuk bulan yang mulia. Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Rasulullah SAW pun memberikan perhatian khusus terhadap datangnya bulan Rajab. Bahkan beliau memanjatkan doa sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dalam Musnad Ahmad yang artinya:

 “Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, semoga Engkau pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.”

Jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Sebagaimana kisah yang telah masyhur, pada bulan Rajab, terjadi peristiwa monumental Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian dilanjutkan menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Surah Al-Isra ayat 1:

“Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj juga dijelaskan dalam Shahih Bukhari. Dalam peristiwa tersebut, Allah SWT mewajibkan salat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak lima puluh kali dalam sehari. Dalam perjalanan kembali, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS yang mengingatkan bahwa umat beliau tidak akan mampu melaksanakan perintah tersebut. Atas saran Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW kembali menghadap Allah SWT untuk memohon keringanan hingga akhirnya Allah SWT menetapkan kewajiban salat lima waktu dalam sehari semalam.

Berikut beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj, yaitu:

1. Isra’ dan Mi’raj adalah perkara yang haq karena sharih (sangat jelas) disebutkan dalam Al-Qur’an.

2. Sebelum Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT (mi’raj), beliau dibersihkan hatinya. Bukan karena hati Nabi kotor, sebab beliau ma’shum (suci dari dosa), tetapi agar kesucian hatinya semakin sempurna. Sebagaimana disebutkan oleh Habib Ali Al-Habsyi dalam Simthut Durrar:

“Malaikat tidak menghilangkan kotoran dari hati Nabi, tetapi agar hati yang suci menjadi semakin suci”.

Pembersihan hati ini dilakukan sebelum Rasulullah SAW menerima tugas salat lima waktu. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa ketika hendak menghadap Allah SWT, sebaiknya hati kita terlebih dahulu dibersihkan. Oleh karena itu, ketika kita melaksanakan salat, mulailah dari pakaian, tempat, dan hati yang suci sehingga khusyu’ kita tertuju sepenuhnya kepada Allah SWT.

Jamaah salat Jumat yang berbahagia,

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan kemaksiatan, selalu beruntung mendapatkan rida, kemampuan, dan kesempatan untuk melakukan amal shalih (ibadah), serta memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT. 

Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Khotbah tentang keutamaan dan peristiwa penting Bulan Rajab

Ilustrasi khutbah Jumat. (Pexels.com/Alena Darmel)
Ilustrasi khutbah Jumat. (Pexels.com/Alena Darmel)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ma’asyiral muslimîn rahimakumullâh,

Mengawali khotbah singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib sendiri agar senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah, satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan berbeda dari apa pun maupun siapa pun.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada hari Jumat ini, tidak terasa kita telah berada pada tanggal bulan Rajab, salah satu dari empat al-Asyhur al-Hurum, bulan-bulan haram yang suci dan mulia, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan harâm.

Allah menyebut empat bulan tersebut sebagai bulan-bulan harâm karena pada awalnya, peperangan di dalamnya diharamkan. Di antara keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm yang berbunyi:

Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jum'at, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya’bân.

Pada bulan Rajab, kita dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, salah satunya puasa. Sunah memperbanyak puasa di bulan Rajab serupa dengan puasa di tiga bulan haram lainnya, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Selain itu, pada bulan Rajab juga terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yang menunjukkan keistimewaannya:

1. Sayyidah Âminah binti Wahb mulai mengandung Nabi Muhammad pada bulan Rajab. Kelahiran beliau pada bulan Rab’ul Awwal adalah rahmat Allah untuk seluruh alam semesta.

2. Pada 27 Rajab terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj, mukjizat agung yang memuliakan Nabi Muhammad dan menjadi momentum ditetapkannya salat wajib. Allah Mahasuci dari tempat dan arah, dan mukjizat ini menegaskan kekuasaan-Nya.

3. Hari kesepuluh Rajab tahun 9 H terjadi Perang Tabuk.

4. Pada bulan Rajab tahun 9 H, Ash-hamah an-Najasyi, raja Habasyah wafat dalam keadaan Muslim.

5. Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H di usia 54 tahun, dimakamkan di Mesir.

6. Khalifah Umar bin Abdul Aziz wafat pada bulan Rajab tahun 101 H di usia 39 tahun.

7. Pada 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Baitul Maqdis. Ia menekankan kesatuan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai kekuatan umat sebelum menghadapi perang.

8. Pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926), para ulama di Surabaya mendirikan Jam’iyyah Nahdhatul Ulama untuk memperjuangkan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermadzhab.

Ma’asyiral muslimîn rahimakumullâh…

Demikian khotbah singkat ini. Semoga di Bulan Rajab ini kita diberi kekuatan, kemudahan, dan kemampuan untuk memperbanyak kebaikan serta ketaatan kepada Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Khotbah tentang memuliakan Bulan Rajab

Ilustrasi sedang melaksakan khutbah (unsplash.com/masjidpogungraya)
Ilustrasi sedang melaksakan khutbah (unsplash.com/masjidpogungraya)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kita semua nikmat sehat dan sempat, sehingga bisa melaksanakan kewajiban satu pekan satu kali, yaitu salat Jumat. Selawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah sukses dalam berdakwah, menyebarkan ajaran Islam dengan penuh rahmat dan kasih sayang, sehingga kita bisa merasakan nikmatnya Islam dan iman sebagaimana yang kita rasakan saat ini.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan salat Jumat ini, untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan cara mengerjakan semua kewajiban-kewajiban dan meninggalkan semua larangan, menambah ibadah, menguatkan keimanan, dan memantapkan keyakinan kepada-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk kita bawa menuju akhirat selain ketakwaan.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah adalah tunduk patuh pada semua ajaran Islam dan mengikutinya dengan penuh ikhlas, mengerjakan semua perintah dan menjauhi semua larangan. Termasuk dalam hal ini adalah dengan mengagungkan setiap sesuatu yang diagungkan oleh Allah, seperti bulan Rajab, atau bulan haram lainnya.

Mengagungkan apa yang diagungkan oleh Allah merupakan salah satu bukti ketakwaan dalam diri umat Islam. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 32 yang berbunyi:

Dan barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.

Kita sebagai umat Islam, sudah seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah di bulan Rajab ini, di mana semua amal ibadah dan kebaikan dilipatgandakan pahalanya, setiap doa akan diterima, dan semua dosa-dosa akan diampuni. Selain itu, kemuliaan bulan ini karena disandarkan langsung kepada-Nya, dan disebut dengan bulan Allah.

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Kitab Tabyinu al-Ajb bi Ma Warada fi Syahr Rajb, mencatat salah satu isi khutbah Rasulullah ketika hendak memasuki bulan Rajab. Dalam khotbahnya, nabi menjelaskan beberapa keagungan yang ada di dalam bulan haram yang satu ini, di antaranya:

1. Dilipatgandakan kebaikannya

2. Doa-doa diterima

3. Kesusahan dihilangkan

4. Tidak ada doa yang tertolak

5. Bagi yang melakukan kebaikan, makan pahalanya akan dilipatgandakan

Demikian khotbah Jumat tentang memuliakan bulan Rajab pada siang hari ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, kebajikan, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Khotbah tentan Bulan Rajab sebagai momentum ibadah dan menambah pahala

Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel )
Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel )

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mari pada siang yang penuh kebahagiaan dan kemuliaan ini, di tempat yang penuh berkah, kita menelaah sunah Rasulullah mengenai bulan Rajab sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah. Allah swt berfirman:

Jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitab Al-Qur'an pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan suci.

Dalam konteks ayat ini, Allah menciptakan empat bulan suci, salah satunya adalah bulan Rajab yang mulia, yang saat ini kita jalani. Para ulama menekankan bahwa bulan-bulan suci ini merupakan momentum untuk memperbanyak ibadah dan menjadi hamba yang istimewa. Kebaikan yang dilakukan di bulan suci akan dilipatgandakan pahalanya.

Setidaknya ada empat amalan yang dianjurkan selama bulan Rajab:

1. Puasa

Puasa di bulan Rajab termasuk amalan sunah yang dianjurkan untuk menambah ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim Juz 2, halaman 811, yang artinya:

Utsman bin Hakim berkata : saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa Rajab, ketika itu kami berada di bulan Rajab. Sa’id menjawab : saya mendengar ibu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasa berturut- turut hingga kami menduga beliau berpuasa, dan beliau tidak berpuasa berturut – turut hingga kami menduga beliau tidak berpuasa.

2. Memperbanyak zikir

Dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah berfirman:

Ingatlah aku, akupun akan ingat kepadamu.

Salah satu zikir ringan namun sangat bernilai di sisi Allah adalah istigfar. Dengan beristigfar, seorang hamba mengakui kesalahan dan kelalaian, sekaligus menyadari kebesaran serta rahmat Allah. Zikir ini membuka pintu ampunan, membersihkan hati, dan membantu kita kembali fokus beribadah.

Imam Hasan Al-Bashri pernah menceritakan bahwa ketika para jamaah mengadukan berbagai permasalahan, mulai dari ekonomi, rumah tangga, hingga paceklik yang berkepanjangan, beliau hanya memberikan satu solusi: fastaghfiruhu – beristighfarlah kepada Allah.

3. Memperbanyak berdoa

Rajab adalah salah satu bulan haram yang memiliki keistimewaan tersendiri. Rasulullah menganjurkan untuk banyak berdoa di bulan Rajab. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah berdoa:

 Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan berkahilah kami di bulan Ramadhan.

Imam Nawawi dan beberapa ulama hadis menilai hadis ini dhaif, namun beramal dengan hadis dhaif diperbolehkan selama tidak berkaitan dengan hukum atau akidah. Berdoa sendiri tetap diperintahkan oleh Allah dan memohon keberkahan termasuk sunah Rasulullah.

4. Menghidupkan malam-malam Rajab

Menghidupkan malam-malam Rajab dengan berbagai ibadah termasuk salat, membaca Al-Qur'an, berzikir, berselawat, berdoa, dan ibadah sunah lainnya merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Menghidupkan malam berarti tetap terjaga sebagian malam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan besarnya keutamaan bulan Rajab, langkah terbaik adalah memfokuskan waktu di malam hari untuk beribadah.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Mari kita maksimalkan iman dan takwa di bulan Rajab yang mulia ini dengan memperbanyak puasa, zikir, istigfar, doa, serta meningkatkan ibadah malam dengan berbagai ibadah sunah. Semoga Allah menurunkan berkah dan anugerah-Nya untuk kita dan keluarga, memberikan pemimpin yang amanah bagi negeri ini, dan memudahkan kita menyambut bulan Ramadhan yang mulia.

Amin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Khotbah tentang tiga hal penting di Bulan Rajab

ilustrasi khutbah (freepik.com/Wirestock)
ilustrasi khutbah (freepik.com/Wirestock)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah, pada bulan ini, kita masih berada di bulan mulia, yaitu bulan Rajab 1447 H. Perlu kita syukuri karena Rajab termasuk bulan yang mulia. Kata Rajab berasal dari kata "tarjih" yang bermakna agung dan mulia.

Allah SWT memberikan keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa'dah, dan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT.

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsa Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra ayat 1:

Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi untuk melaksanakan salat fardu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari.

Nabi menerima dan kemudian kembali pulang. Dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah salat lima puluh kali sehari. Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi salat sepuluh kali.

Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali dan akhirnya Allah mewajibkan salat lima waktu.

Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi Musa tetap mengatakan bahwa umat tidak akan kuat. Nabi Muhammad menjawa bahwa ia malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT, maka beliau rida dan pasrah kepada Allah SWT.

Peristiwa Isra dan Mi'raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap kemuliaan bulan ini, lalu amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia ini?

  1. Pertama adalah melakukan puasa sunah di bulan Rajab.
  1. Kedua, selalu menjalankan kewajiban salat lima waktu tepat pada waktunya.
  2. Ketiga, Rajab adalah bulan yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab al-Ghunyah menjelaskan ada tiga syarat agar tobat kita diterima oleh Allah SWT. Pertama, menyesali kesalahan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat.

Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak mengulang dosa dan kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar tobat kita benar-benar diterima oleh Allah SWT.

Di Bulan Rajab ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan kemaksiatan, selalu beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah, mendapatkan pahala amal ibadah yang berlipat dan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT. 

Aamiin ya rabbal 'alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikian beberapa contoh khotbah Jumat dalam rangka menyambut Bulan Rajab yang dapat dijadikan sebagai referensi. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

25 Poster Tahun Baru 2026, Meriahkan Momen Pergantian Tahun!

18 Des 2025, 23:03 WIBLife