Surat talak cerai merupakan surat tuntutan atau gugatan yang dibuat oleh suami kepada istri. Surat gugatan memuat tuntutan hak dan sekaligus menjadi dasar landasan pemeriksaan perkara dan pembuatan suatu hak.
Pihak pemohon atau penggugat dapat memiliki tuntutan dasar yang berbeda. Untuk itu, IDN Times akan membagikan contoh surat talak cerai dari Pengadilan Agama Slawi sebagai referensi.
Pada bagian pertama dalam surat cerai talak, sebagaimana dibagikan oleh Pengadilan Agama Slawi, unsur isi gugatan adalah sebagai berikut:
Pada bagian kedua berisi posita atau dalil-dalil konkret tentang hubungan hukum sebagai dasar dan alasan tuntutan. Mengutip penjelasan dari Pengadilan Agama Sidikalang, posita terbagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama akan berisi poin yang merugikan, dapat berupa kejadian, peristiwa, atau kronologi yang akan menjadi penjelasan duduk perkara perceraian. Sementara pada bagian kedua berisi hal-hal yang merugikan tentang hukum, yakni adanya hak atau hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis dari tuntutan.
Bagian tiga sekaligus menjadi poin terakhir dari surat cerai adalah petitum atau tuntutan. Poin tuntutan harus disebutkan dengan jelas dan tegas dengan harapan agar dikabulkan oleh hakim.
Tuntutan dapat dibagi menjadi tuntutan pokok atau petitum primair dan tuntutan tambahan atau petitum subsidair. Contoh petitum primair dan subsidair cerai talak sebagaimana dituliskan dalam dokumen di atas.
Itulah contoh surat talak cerai. Semoga membantu dan menambah pengetahuanmu, ya!