Surat Yunus Ayat 46-68 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Beberapa ayatnya ada yang diturunkan di Madinah

Surat Yunus merupakan surat ke-10 dalam Al-Qur’an. Surat Yunus termasuk ke dalam golongan surat Makkiyyah. Hal ini dikarenakan seluruh ayat Surat Yunus berjumlah 109. Surat ini diturunkan saat Nabi Muhammad SAW belum hijrah ke Madinah. Namun, dalam surat yunus ayat 40, 49 dan 95 diturunkan setelah Nabi Muhammad AW hijrah ke Madinah.

Dalam artikel kali ini, akan dijelaskan isi dari Surat Yunus ayat 46-68 beserta dengan terjemahan dan keutamaannya.

1. Surat Yunus ayat 46-68 beserta artinya

Surat Yunus Ayat 46-68 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi meningkatkan iman (pexels.com/Monstera)

Berikut merupakan surat Yunus ayat 46-68 beserta dengan terjemahannya:

 

وَاِمَّا نُرِيَـنَّكَ بَعۡضَ الَّذِىۡ نَعِدُهُمۡ اَوۡ نَـتَوَفَّيَنَّكَ فَاِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ ثُمَّ اللّٰهُ شَهِيۡدٌ عَلٰى مَا يَفۡعَلُوۡنَ

Wa imma nuriyannaka ba'dal lazii na'iduhum aw natawaffayannaka fa ilainaa marji'uhum summal laahu shahiidun 'alaa maa yaf'aluun

46. Dan jika Kami perlihatkan kepadamu (Muhammad) sebagian dari (siksaan) yang Kami janjikan kepada mereka, (tentulah engkau akan melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan engkau (sebelum itu), maka kepada Kami (jualah) mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan.


وَلِكُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوۡلٌ‌ ۚ فَاِذَا جَآءَ رَسُوۡلُهُمۡ قُضِىَ بَيۡنَهُمۡ بِالۡقِسۡطِ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ

Wa likulli ummatir Rasuulun fa izaa jaaa'a Rasuuluhum qudiya bainahum bilqisti wa hum laa yuzlamuun

47. Dan setiap umat (mempunyai) rasul. Maka apabila rasul mereka telah datang, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil dan (sedikit pun) tidak dizalimi.


وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هٰذَا الۡوَعۡدُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ

Wa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin

48. Dan mereka mengatakan, "Bilakah (datangnya) ancaman itu, jika kamu orang-orang yang benar?"


قُلْ لَّاۤ اَمۡلِكُ لِنَفۡسِىۡ ضَرًّا وَّلَا نَفۡعًا اِلَّا مَا شَآءَ اللّٰهُؕ لِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ‌ؕ اِذَا جَآءَ اَجَلُهُمۡ فَلَا يَسۡتَـاخِرُوۡنَ سَاعَةً‌ وَّلَا يَسۡتَقۡدِمُوۡنَ‏

Qul laaa amliku linafsii darranw wa laa naf'an illaa maa shaaa'al laah; likulli ummatin ajalun izaa jaaa'a ajaluhum falaaa yastaakhiruuna saa'a tanw wa laa yastaqdimuun

49. Katakanlah (Muhammad), "Aku tidak kuasa menolak mudharat maupun mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki." Bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.


قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ اَتٰٮكُمۡ عَذَابُهٗ بَيَاتًا اَوۡ نَهَارًا مَّاذَا يَسۡتَعۡجِلُ مِنۡهُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ

Qul ara'aitum in ataakum 'azaabuhuu bayaatan aw nahaaram maazaa yasta'jilu minhul mujrimuun

50. Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, jika datang kepada kamu siksaan-Nya pada waktu malam atau siang hari, manakah yang diminta untuk disegerakan orang-orang yang berdosa itu?"


اَثُمَّ اِذَا مَا وَقَعَ اٰمَنۡتُمۡ بِهٖؕ اٰۤلْــٴٰـنَ وَقَدۡ كُنۡتُمۡ بِهٖ تَسۡتَعۡجِلُوۡنَ‏

Asumma izaa maa waqa'a aamantum bih; aaal'aana wa qad kuntum bihii tasta'jiluun

51. Kemudian apakah setelah azab itu terjadi, kamu baru mempercayainya? Apakah (baru) sekarang, padahal sebelumnya kamu selalu meminta agar disegerakan?


ثُمَّ قِيۡلَ لِلَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا ذُوۡقُوۡا عَذَابَ الۡخُـلۡدِ‌ۚ هَلۡ تُجۡزَوۡنَ اِلَّا بِمَا كُنۡتُمۡ تَكۡسِبُوۡنَ

Summa qiila lillaziina zalamuu zuuquu 'azaabal khuld hal tujzawna illaa bimaa kuntum taksibuun

52. Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu, "Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (sesuai) dengan apa yang telah kamu lakukan."


وَيَسۡتَنۡۢبِـُٔوۡنَكَ اَحَقٌّ هُوَ‌ ؕ قُلۡ اِىۡ وَرَبِّىۡۤ اِنَّهٗ لَحَقٌّ ؔ‌ؕ وَمَاۤ اَنۡتُمۡ بِمُعۡجِزِيۡنَ

Wa yastambi'uunaka ahaqqun huwa qul ii wa Rabbiii innahuu lahaqq; wa maaa antum bimu'jiziin

53. Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad), "Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?" Katakanlah, "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab) itu pasti benar dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindar."


وَلَوۡ اَنَّ لِكُلِّ نَفۡسٍ ظَلَمَتۡ مَا فِى الۡاَرۡضِ لَافۡتَدَتۡ بِهٖ‌ؕ وَاَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَاَوُا الۡعَذَابَ‌ۚ وَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ بِالۡقِسۡطِ‌ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ

Wa law anna likulli nafsin zalamat maa fil ardi laftadat bih; wa asarrun nadaamata lammaa ra awul 'azaab, wa qudiya bainahum bilqist; wa hum laa yuzlamuun

54. Dan kalau setiap orang yang zalim itu (mempunyai) segala yang ada di bumi, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Kemudian diberi keputusan di antara mereka dengan adil, dan mereka tidak dizalimi.


اَلَاۤ اِنَّ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ اَلَاۤ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰـكِنَّ اَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُوۡنَ

Alaaa inna lillaahi maa fis samaawaati wal ard; alaaa inna wa'dal laahi haqqunw wa laakinna aksarahum laa ya'lamuun

55. Ketahuilah sesungguhnya milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Bukankah janji Allah itu benar? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.


هُوَ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُ وَاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ

Huwa yuhyii wa yumiitu wailaihi turja'uun

56. Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.


يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُمۡ مَّوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوۡرِۙ وَهُدًى وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ

Yaaa aiyuhan naasu qad jaaa'atkum maw 'izatum mir Rabbikum wa shifaaa'ul limaa fis suduuri wa hudanw wa rahmatul lilmu'miniin

57. Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.


قُلۡ بِفَضۡلِ اللّٰهِ وَبِرَحۡمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلۡيَـفۡرَحُوۡا ؕ هُوَ خَيۡرٌ مِّمَّا يَجۡمَعُوۡنَ

Qul bifadlil laahi wa birahmatihii fabizaalika falyaf rahuu huwa khairum mimmaa yajma'uun

58. Katakanlah (Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan."

dm-player


قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ مَّاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ لَـكُمۡ مِّنۡ رِّزۡقٍ فَجَعَلۡتُمۡ مِّنۡهُ حَرَامًا وَّحَلٰلًا ؕ قُلۡ آٰللّٰهُ اَذِنَ لَـكُمۡ‌ اَمۡ عَلَى اللّٰهِ تَفۡتَرُوۡنَ

Qul ara'aitum maaa anzalal laahu lakum mir rizqin faja'altum minhu haraamanw wa halaalan qul aaallaahu azina lakum am 'alal laahi taftaruun

59. Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal." Katakanlah, "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?"


وَمَا ظَنُّ الَّذِيۡنَ يَفۡتَرُوۡنَ عَلَى اللّٰهِ الۡكَذِبَ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوۡ فَضۡلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَهُمۡ لَا يَشۡكُرُوۡنَ

Wa maa zannul laziina yaftaruuna 'alal laahil kaziba Yawmal Qiyaamah; innal laaha lazuu fadlin 'alan naasi wa laakinna aksarahum laa yashkuruun

60. Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari Kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.


وَمَا تَكُوۡنُ فِىۡ شَاۡنٍ وَّمَا تَتۡلُوۡا مِنۡهُ مِنۡ قُرۡاٰنٍ وَّلَا تَعۡمَلُوۡنَ مِنۡ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيۡكُمۡ شُهُوۡدًا اِذۡ تُفِيۡضُوۡنَ فِيۡهِ‌ؕ وَمَا يَعۡزُبُ عَنۡ رَّبِّكَ مِنۡ مِّثۡقَالِ ذَرَّةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ وَلَاۤ اَصۡغَرَ مِنۡ ذٰ لِكَ وَلَاۤ اَكۡبَرَ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مُّبِيۡنٍ

Wa maa takuunu fii shaaninw wa maa tatluu minhu min quraaninw wa laa ta'maluuna min 'amalin illaa kunnaa 'alaikum shuhuudan iz tufiiduuna fiih; wa maa ya'zubu 'ar Rabbika mim mis qooli zarratin fil ardi wa laa fis samaaa'i wa laaa asghara min zaalika wa l

61. Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).


اَلَاۤ اِنَّ اَوۡلِيَآءَ اللّٰهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ

Alaa innaa awliyaaa'al laahi laa khawfun 'alaihim wa laa hum yahzanuun

62. Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.


الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَكَانُوۡا يَتَّقُوۡنَؕ

Allaziina aamanuu wa kaanuu yattaquun

63. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa.


لَهُمُ الۡبُشۡرٰى فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَفِى الۡاٰخِرَةِ‌ؕ لَا تَبۡدِيۡلَ لِـكَلِمٰتِ اللّٰهِ‌ؕ ذٰلِكَ هُوَ الۡفَوۡزُ الۡعَظِيۡمُؕ

Lahumul bushraa filha yaatid dunyaa wa fil Aakhirah; laa tabdiila likalimaatil laah; zaalika huwal fawzul 'aziim

64. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung.


وَلَا يَحۡزُنۡكَ قَوۡلُهُمۡ‌ۘ اِنَّ الۡعِزَّةَ لِلّٰهِ جَمِيۡعًا‌ ؕ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ

Wa laa yahzunka qawluhum; innal 'izzata lillaahi jamii'aa; Huwas Samii'ul 'Aliim

65. Dan janganlah engkau (Muhammad) sedih oleh perkataan mereka. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.


اَلَاۤ اِنَّ لِلّٰهِ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ وَمَا يَتَّبِعُ الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ شُرَكَآءَ‌ ؕ اِنۡ يَّتَّبِعُوۡنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنۡ هُمۡ اِلَّا يَخۡرُصُوۡنَ

Alaaa inna lillaahi man fis samaawaati wa man fil ard; wa maa yattabi'ul laziina yad'uuna min duunil laahi shurakaaa'; iny yattabi'uuna illaz zannna wa in hum illaa yakhrusuun

66. Ingatlah, milik Allah meliputi siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.


هُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الَّيۡلَ لِتَسۡكُنُوۡا فِيۡهِ وَالنَّهَارَ مُبۡصِرًا‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّـقَوۡمٍ يَّسۡمَعُوۡنَ

Huwal lazii ja'ala lakumul laila litaskunuu fiihi wannahaara mubsiraa; inna fii zaalika la Aayaatil liqawmai yasma'uun

67. Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.


قَالُوۡا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا‌ سُبۡحٰنَهٗ‌ ؕ هُوَ الۡـغَنِىُّ‌ ؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ ‌ؕ اِنۡ عِنۡدَكُمۡ مِّنۡ سُلۡطٰنٍۢ بِهٰذَا ؕ اَتَقُوۡلُوۡنَ عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعۡلَمُوۡنَ

Qoolut takhazal laahu waladan Subhaanahuu Huwal Ghaniyyu lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ard; in 'indakum min sultaanim bihaazaaa; ataquuluuna 'alal laahi maa laa ta'lamuun

68. Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, "Allah mempunyai anak." Maha Suci Dia, Dialah Yang Maha Kaya; milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai alasan kuat tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan tentang Allah apa yang kamu tidak ketahui?

Baca Juga: Surat Al-Anfal Ayat 51-75 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat Yunus 46-68

Surat Yunus Ayat 46-68 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanpexels.com/vjapratama

Surat Yunus menjelaskan tentang keimanan Al-Qur’an sebagai Kalamullah dan bukanlah sihir. Allah SWT merupakan Tuhan yang menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta. Dijelaskan juga bahwa syafaat hanya diperoleh dengan izin Allah SWT. Surat ini juga menjelaskan bahwa Allah SWT tidak berkembang biak dan Allah lah yang menjelaskan tentang alam gaib melalui firman-firman-Nya. 

Selain menjelaskan tentang masalah keimanan dan tentang hukum alam, Surat Yunus juga menjelaskan tentang kisah-kisah umat terdahulu seperti kisah dan Rasul. Surat Yunus juga menjelaskan tentang penentuan tahun dan waktu baik berdasarkan peredaran bumi terhadap matahari atau terhadap bulan.  

3. Keutamaan surat Yunus

Surat Yunus Ayat 46-68 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanfreepik.com/freepik

Terdapat beberapa keutamaan dalam membaca surat Yunus. Adapun beberapa keutamaannya yaitu:

  • Pengusir setan dan gangguan jin 

Membaca surat Yunus ayat 64 dipercaya dapat mengusir setan dan gangguan jin. Bacalah ayat tersebut sebelum tidur. Berikut bacaannya:

لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ 

"Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (QS. Yunus: 64)

  • Mendapat kebaikan sebanyak orang yang mendustakan Nabi Yunus

"Barangsiapa yang membaca Surat ini, maka ia diberi pahala dan kebaikan sejumlah orang yang mendustakan Nabi Yunus..." (Tafsirul Burhan, Juz 4: 5)

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Yunus. Semoga dengan membacanya, kita dapat mengamalkan apa yang dipesankan Allah SWT melalui surat ini. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya