Surat Yunus Ayat 92-109 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Ayat 94 dan 95 diturunkan di Madinah, lho!

Surat Yunus adalah surat ke-10 di dalam Al-Qur’an. Surat Yunus tergolong dalam surat Makkiyyah karena diturunkan sebelum Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah. Namun, ayat 40,94, dan 95 pada surat ini diturunkan ketika Rasulullah SAW sudah berada di Madinah.

Berikut arti, kandungan, dan keutamaan surat Yunus ayat 92 sampai 109.

1. Surat Yunus ayat 92-109 beserta artinya

Surat Yunus Ayat 92-109 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanPixabay/mohamed_hassan

Berikut merupakan surat Yunus ayat 92-109 beserta dengan terjemahannya:

 

فَالۡيَوۡمَ نُـنَجِّيۡكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوۡنَ لِمَنۡ خَلۡفَكَ اٰيَةً  ؕ وَاِنَّ كَثِيۡرًا مِّنَ النَّاسِ عَنۡ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوۡنَ

Falyawma nunajjiika bibadanika litakuuna liman khalfaka Aayah; wa inna kasiiram minan naasi 'an aayaatinaa laghaafiluun

92. Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.


وَلَقَدۡ بَوَّاۡنَا بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ مُبَوَّاَ صِدۡقٍ وَّرَزَقۡنٰهُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ‌ۚ فَمَا اخۡتَلَفُوۡا حَتّٰى جَآءَهُمُ الۡعِلۡمُ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ يَقۡضِىۡ بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ فِيۡمَا كَانُوۡا فِيۡهِ يَخۡتَلِفُوۡنَ

Wa laqad bawwaanaa Baniii Israaa'iila mubawwa-a sidqinw wa razaqnaahum minnat taiyibaati famakh talafuu hattaa jaaa'ahmul 'ilm; inna Rabbaka yaqdii bainahum Yawmal Qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun

93. Dan sungguh, Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezeki yang baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memberi keputusan antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.


فَاِنۡ كُنۡتَ فِىۡ شَكٍّ مِّمَّاۤ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ فَسۡــَٔلِ الَّذِيۡنَ يَقۡرَءُوۡنَ الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكَ‌ۚ لَقَدۡ جَآءَكَ الۡحَقُّ مِنۡ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡمُمۡتَرِيۡنَۙ

Fa in kunta fii shakkim mimmaaa anzalnaaa ilaika fas'alil laziina yaqra'uunal Kitaaba min qablik; laqad jaaa'akal haqqu mir Rabbika falaa takuunanna minal mumtariin

94. Maka jika engkau (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang yang membaca kitab sebelummu. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang ragu.


وَلَا تَكُوۡنَنَّ مِنَ الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَتَكُوۡنَ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ‏

Wa laa takuunanna minal laziina kazzabuu bi Aayaatil laahi fatakuuna minal khaasiriin

95. Dan janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, nanti engkau termasuk orang yang rugi.


اِنَّ الَّذِيۡنَ حَقَّتۡ عَلَيۡهِمۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَۙ‏

Innal laziina haqqat 'alaihim Kalimatu Rabbika laa yu'minuun

96. Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan beriman,


وَلَوۡ جَآءَتۡهُمۡ كُلُّ اٰيَةٍ حَتّٰى يَرَوُا الۡعَذَابَ الۡاَ لِيۡمَ

Wa law jaaa'at hum kullu Aayatin hattaa yarawul 'azaabal aliim

97. meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah), hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.


فَلَوۡلَا كَانَتۡ قَرۡيَةٌ اٰمَنَتۡ فَنَفَعَهَاۤ اِيۡمَانُهَاۤ اِلَّا قَوۡمَ يُوۡنُسَ ۚؕ لَمَّاۤ اٰمَنُوۡا كَشَفۡنَا عَنۡهُمۡ عَذَابَ الۡخِزۡىِ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَمَتَّعۡنٰهُمۡ اِلٰى حِيۡنٍ

Falaw laa kaanat qaryatun aamanat fanafa'ahaaa iimaanuhaaa illaa qawma Yuunusa lammaaa aamanuu kashafnaa 'anhum 'azaabal khizyi fil hayaatid dunyaa wa matta'naahum ilaa hiin

98. Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.


وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَاٰمَنَ مَنۡ فِى الۡاَرۡضِ كُلُّهُمۡ جَمِيۡعًا‌ ؕ اَفَاَنۡتَ تُكۡرِهُ النَّاسَ حَتّٰى يَكُوۡنُوۡا مُؤۡمِنِيۡنَ

Wa law shaaa'a Rabbuka la aamana man fil ardi kulluhum jamii'aa; afa anta tukrihun naasa hattaa yakuunuu mu'miniin

99. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?


وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ اَنۡ تُؤۡمِنَ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَيَجۡعَلُ الرِّجۡسَ عَلَى الَّذِيۡنَ لَا يَعۡقِلُوۡنَ‏

Wa maa kaana linafsin an tu'mina illaa bi iznil laah; wa yaj'alur rijsa 'alal laziina laa ya'qiluun

100. Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak mengerti.


قُلِ انْظُرُوۡا مَاذَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ‌ؕ وَمَا تُغۡنِى الۡاٰيٰتُ وَالنُّذُرُ عَنۡ قَوۡمٍ لَّا يُؤۡمِنُوۡنَ

Qulin zuruu maazaa fissamaawaati wal ard; wa maa tughnil Aayaatu wannuzuru 'an qawmil laa yu'minuun

101. Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!" Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman.

dm-player


فَهَلۡ يَنۡتَظِرُوۡنَ اِلَّا مِثۡلَ اَيَّامِ الَّذِيۡنَ خَلَوۡا مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ؕ قُلۡ فَانْتَظِرُوۡۤا اِنِّىۡ مَعَكُمۡ مِّنَ الۡمُنۡتَظِرِيۡنَ

Fahal yantaziruuna illaa misla ayyaamil laziina khalaw min qablihim; qul fantaziruuu innii ma'akum minal muntaziriin

102. Maka mereka tidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yang sama dengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang terdahulu sebelum mereka. Katakanlah, "Maka tunggulah, aku pun termasuk orang yang menunggu bersama kamu."


ثُمَّ نُنَجِّىۡ رُسُلَنَا وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا‌ كَذٰلِكَ‌ۚ حَقًّا عَلَيۡنَا نُـنۡجِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ

Summma nunajjii Ruslanaa wallaziina aamanuu; kazaalika haqqan 'alainaa nunjil mu'miniin

103. Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban Kami menyelamatkan orang yang beriman.


قُلۡ يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنۡ كُنۡتُمۡ فِىۡ شَكٍّ مِّنۡ دِيۡنِىۡ فَلَاۤ اَعۡبُدُ الَّذِيۡنَ تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلٰـكِنۡ اَعۡبُدُ اللّٰهَ الَّذِىۡ يَتَوَفّٰٮكُمۡ‌ ۖۚ‌ وَاُمِرۡتُ اَنۡ اَكُوۡنَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ

Qul yaaa ayyuhan naasu in kuntum fii shakkkim min diinii falaa a'budul laziina ta'buduuna min duunil laahi wa laakin a'budul laahal lazii yatawaffaakum wa umirtu an akuuna minal mu'miniin

104. Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah agar termasuk orang yang beriman,"


وَاَنۡ اَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّيۡنِ حَنِيۡفًا‌ ۚ وَلَا تَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَ

Wa an aqim wajhaka liddiini Haniifanw wa laa takuunannna minal mushrikiin

105. dan (aku telah diperintah), "Hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan jangan sekali-kali engkau termasuk orang yang musyrik.


وَلَا تَدۡعُ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنۡفَعُكَ وَ لَا يَضُرُّكَ‌ۚ فَاِنۡ فَعَلۡتَ فَاِنَّكَ اِذًا مِّنَ الظّٰلِمِيۡنَ

Wa laa tad'u min duunil laahi maa laa yanfa'uka wa laa yadurruka fa in fa'alta fa innaka izam minaz zaalimiin

106. Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allah, sebab jika engkau lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim."


وَاِنۡ يَّمۡسَسۡكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗۤ اِلَّا هُوَ ‌ۚ وَاِنۡ يُّرِدۡكَ بِخَيۡرٍ فَلَا رَآدَّ لِفَضۡلِهٖ‌ ؕ يُصِيۡبُ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ‌ ؕ وَهُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُ

Wa iny yamsaskal laahu bidurrin falaa kaashifa lahuu illaa Huwa wa iny yuridka bikhairin falaa raaadda lifadlih; yusiibu bihii man yashaaa'u min 'ibaadih; wa huwal Ghafuurur Rahiim

107. Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.


قُلۡ يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ قَدۡ جَآءَكُمُ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّكُمۡ‌ۚ فَمَنِ اهۡتَدٰى فَاِنَّمَا يَهۡتَدِىۡ لِنَفۡسِهٖ‌ۚ وَمَنۡ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَا‌ۚ وَمَاۤ اَنَا عَلَيۡكُمۡ بِوَكِيۡلٍؕ

Qul yaaa aiyuhan naasu qad jaaa'akumul haqqu mir Rabbikum famanih tadaa fa innamaa yahtadii linafsihii wa man dalla fa innamaa yadillu 'alaihaa wa maaa ana 'alaikum biwakiil

108. Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Telah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa mendapat petunjuk, maka sebenarnya (petunjuk itu) untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barang siapa sesat, sesungguhnya kesesatannya itu (mencelakakan) dirinya sendiri. Dan Aku bukanlah pemelihara dirimu."


وَاتَّبِعۡ مَا يُوۡحٰۤى اِلَيۡكَ وَاصۡبِرۡ حَتّٰى يَحۡكُمَ اللّٰهُ‌‌ ۖۚ وَهُوَ خَيۡرُ الۡحٰكِمِيۡنَ

Qattabi' maa yuuhaaa ilaika wasbir hattaa yahkumal laah; wa Huwa khairul haakimiin

109. Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik.

Baca Juga: Surat Al-Ahzab Ayat 1-16 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Yunus 92-109

Surat Yunus Ayat 92-109 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanpixabay.com/Darwis Alwan

Surat Yunus berisi tentang keimanan Al-Qur’an. Allah SWT merupakan Tuhan yang menciptakan dan mengatur seuruh alam semesta.

Surat Yunus juga menjelaskan tentang penentuan tahun dan waktu dan hukum alam.  Selain menjelaskan tentang masalah keimanan dan tentang hukum alam, Surat ini juga menjelaskan tentang kisah-kisah umat terdahulu seperti kisah dan Rasul.

3. Keutamaan surat Yunus

Surat Yunus Ayat 92-109 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanfreepik

Surat Yunus memiliki beberapa keutamaan bila membacanya. Berikut beberapa keutamaan dari surat Yunus:

  • Membaca surat Yunus akan mendapat kebaikan sebanyak orang yang mendustakan Nabi Yunus

"Barangsiapa yang membaca Surat ini, maka ia diberi pahala dan kebaikan sejumlah orang yang mendustakan Nabi Yunus..." (Tafsirul Burhan, Juz 4: 5)

  • Sebagai wasilah untuk wanita hamil

Bila seorang wanita yang sedang hamil membaca surat Yunus ayat 31, maka senantiasa akan diberi keselamatan saat proses melahirkan. Tidak hanya dibaca sesekali, bacalah surat ini secara istikamah setiap hari, sesudah melakukan salat fardhu.

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Yunus ayat 91-109. Semoga dengan membaca surat ini, kita dapat mengamalkan pesan-pesan yang disampaikan Allah SWT. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya