Mengenal Abusive: Pengertian, Tanda, hingga Cara Mengatasinya

Ketahui lebih jauh tentang bentuk kekerasan yang satu ini

Pernah dengar istilah abusive? Secara singkat, abusive adalah tindakan kekerasan yang dapat membahayakan dan merugikan orang lain. Perilaku ini bisa terjadi di mana saja, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, hubungan asmara, sampai lingkungan kerja.

Terjebak bersama orang yang memiliki perilaku abusive dapat memberikan serangkaian dampak negatif bagi diri sendiri. Bukan hanya itu, perilaku yang merugikan ini juga berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang, bahkan bisa memicu trauma.

Lantas, apa yang dimaksud dengan abusive? Apa saja tanda, dampak, serta bagaimana cara mengatasinya? Yuk, ketahui lebih jauh tentang bentuk kekerasan satu ini yang sudah IDN Times rangkum dari berbagai sumber.

1. Pengertian abusive

Mengenal Abusive: Pengertian, Tanda, hingga Cara Mengatasinyailustrasi perilaku abusive (pexels.com/Timur Weber)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, abusive adalah istilah untuk menggambarkan perilaku kekerasan yang dilakukan oleh satu pihak dengan tujuan untuk menguasai dan mengendalikan pihak lainnya. Bentuk kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan fisik, verbal, emosional, bahkan seksual.

Perilaku abusive dapat terjadi dalam hubungan apa pun, termasuk dari orang-orang terdekat, seperti keluarga atau pasangan. Dikutip Healthline, Ann Pietrangelo dan Crystal Raypole, selaku penulis dan sudah diulas secara medis oleh psikolog klinis, Jacquelyn Johnson, PsyD., menyatakan bahwa perilaku abusive mungkin dimulai secara bertahap, namun ini akan terjadi berulang kali.

Pada awalnya, kamu mungkin akan mengalami ancaman, kekerasan verbal atau emosional. Namun, seiring berjalannya waktu, ancaman tersebut dapat berubah menjadi kekerasan fisik yang menimbulkan bahaya nyata.

2. Bentuk-bentuk perilaku abusive

Mengenal Abusive: Pengertian, Tanda, hingga Cara Mengatasinyailustrasi menolak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada beberapa bentuk perilaku abusive yang dapat merugikan orang lain, baik secara fisik, emosional, maupun psikologis. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa bentuk perilaku abusive yang perlu diketahui:

  • Pelecehan emosional

Dilansir PsychCentral, Hope Gillette, selaku penulis dan sudah diulas oleh psikolog klinis dan terapis seks bersertifikat, Lori Lawrenz, PsyD., menuliskan bahwa pelecehan emosional merupakan bentuk pelecehan yang ditujukan untuk menjatuhkan harga diri dan mengontrol orang lain dengan cara mengkritik, menghina, serta merendahkan terus-menerus. Perilaku abusive ini mungkin sulit diidentifikasi lantaran lebih halus dibandingkan kekerasan fisik.

  • Kekerasan fisik

Ini adalah bentuk abusive yang paling mudah diidentifikasi karena dapat mengakibatkan cedera terlihat. Dikutip Medical News Today, Sarah Vevers, selaku penulis dan sudah diulas oleh terapis seks, Janet Brito, Ph.D., LCSW, CST, menuliskan, bahwa kekerasan fisik dapat mencakup mendorong, memukul, mencekik, menampar, menggigit, menjambak, bahkan menggunakan senjata.

  • Pelecehan seksual

Pelecehan seksual adalah bentuk perilaku abusive yang melibatkan pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual atau melakukan tindakan seksual lain yang tidak diinginkan. Perilaku ini bukan hanya mencakup kekerasan fisik saat berhubungan seksual, tetapi juga menyangkut eksploitasi keinginan dan batasan korban.

  • Kekerasan verbal

Selain kekerasan fisik, kekerasan verbal juga termasuk salah satu bentuk perilaku abusive yang mudah diidentifikasi. Kekerasan ini memiliki dampak yang cukup serius terhadap kesehatan mental korban dan merusak hubungan interpersonal. Beberapa bentuk kekerasan verbal meliputi cacian, hinaan, ancaman, dan cemoohan yang bertujuan merendahkan ataupun mempermalukan korban.

  • Kekerasan finansial

Vevers menuliskan, jika seseorang mempunyai kendali penuh atas semua keuangan dan membatasi pihak lain untuk mencapai kemandirian finansial, maka ini adalah bentuk perilaku abusive. Korban tidak hanya mengalami kesulitan untuk mengakses keuangan pribadinya, tetapi juga memaksa mereka bergantung pada pelaku abusive.

3. Tanda-tanda perilaku abusive

Mengenal Abusive: Pengertian, Tanda, hingga Cara Mengatasinyailustrasi perempuan merasa takut (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ada beberapa tanda yang mengindikasikan perilaku abusive. Di antaranya sebagai berikut:

  • Berusaha menjauhkanmu dari orang-orang terdekat

Seseorang yang berusaha dengan sengaja menjauhkanmu dari orang-orang terdekat merupakan salah satu tanda bahwa orang tersebut melakukan perilaku abusive. Akibatnya, kamu tidak lagi memiliki support system dan merasa terisolasi dari orang lain.

  • Menghina, mengancam, dan mengintimidasi

Dikutip WebMD, perilaku abusive dapat menciptakan ketakutan dan paksaan yang memungkinkan pelaku mengambil alih atau kendali. Hal ini dapat ditandai dengan perilaku menghina, mengancam, atau mengintimidasi orang lain.

  • Berperilaku agresif saat bertengkar

Vevers menyebut, berperilaku agresif saat terjadi konflik atau perselisihan juga merupakan tanda perilaku abusive. Hal tersebut mencakup mendorong, mengancam, dan lain sebagainya yang mengarah pada kekerasan.

  • Mengontrol secara berlebihan

Apabila kamu merasa dikendalikan oleh orang lain, baik dari segi waktu, kehidupan sosial sampai keuangan, maka ini merupakan tanda perilaku abusive. Perilaku mengontrol biasanya muncul dengan tujuan untuk menguasai. Tentu, tanda seperti ini perlu kamu waspadai.

Baca Juga: 5 Tanda Perilaku Abusive Gebetan saat PDKT, Fix Red Flag!

4. Dampak perilaku abusive

Mengenal Abusive: Pengertian, Tanda, hingga Cara Mengatasinyailustrasi korban kekerasan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sebagai salah satu tindakan kekerasan dalam suatu hubungan, perilaku abusive tentunya memiliki pengaruh negatif bagi orang lain. Adapun dampak yang akan dirasakan oleh korban jika perilaku ini dibiarkan begitu saja, di antaranya:

  • Kesehatan mental akan terganggu

Perilaku abusive dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang yang membuat dirinya mengalami kecemasan berlebihan, menyalahkan diri sendiri, dan merasa tidak layak dicintai. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental, seperti depresi, bahkan yang terburuk bisa muncul pikiran ingin bunuh diri.

  • Perubahan perilaku

Orang-orang yang terjebak dalam hubungan abusive, mungkin akan mengalami perubahan perilaku. Umumnya, mereka akan menghindari pertemuan sosial, kehilangan minat pada hobi, bersikap agresif, dan mudah tersinggung.

  • Isolasi diri secara sosial

Usaha yang dilakukan oleh pelaku abusive kepada korban agar tidak dapat terhubung dengan anggota keluarga dan teman-temannya akan menimbulkan rasa kesepian bagi diri korban. Di samping itu, korban menjadi tidak percaya diri, cenderung pendiam, dan kesulitan untuk mencari bantuan.

  • Kerugian fisik

Tentunya, perilaku abusive dapat berdampak pada kerugian fisik karena tindakan ini sering kali melibatkan kekerasan secara fisik. Rasa nyeri atau sakit di area tubuh yang mengalami kekerasan dapat terjadi pada para korban. Mereka mungkin mengalami memar, luka, sakit kepala, gangguan tidur, bahkan kerugian fisik lainnya yang lebih parah.

5. Cara mengatasi perilaku abusive

Mengenal Abusive: Pengertian, Tanda, hingga Cara Mengatasinyailustrasi dipeluk (pexels.com/Liza Summer)

Tindakan abusive bukanlah hal yang dapat ditoleransi. Mengatasi perilaku tersebut dan keluar dari hubungan yang tidak sehat ini sering kali merupakan tantangan yang sulit. Hal itu disebabkan oleh rasa takut dan ancaman nyawa. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku abusive dan keluar dari jeratan hubungan buruk ini, yakni:

  • Mencari dukungan

Pentingnya mencari dukungan dari orang-orang yang dapat dipercaya, seperti anggota keluarga, sahabat, atau terapis profesional. Ceritakan apa yang kamu alami kepada mereka. Mereka mungkin dapat membantu mencari jalan keluar dari situasi yang memberatkan ini.

  • Praktikkan perawatan diri

Dikutip WebMD, meluangkan waktu untuk mempraktikkan perawatan diri walau hanya beberapa menit bisa membantu sedikit menghilangkan stres. Di samping itu, sangat penting untuk tidak menyalahkan diri sendiri atas perilaku tidak pantas yang terjadi padamu. Akui bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna dan hindari memberi tekanan berlebihan terhadap diri sendiri.

  • Tetapkan batasan

Dikutip Healthline, menetapkan batasan yang jelas dan tegas dapat membantu kamu untuk menghindari respons terhadap manipulasi pelaku abusive. Beranikan diri dan ekspresikan batasan tersebut kepada pelaku abusive. Misalnya, kamu bisa berkata ‘Jika kamu menjelek-jelekkanku, aku akan pergi!’

  • Buatlah rencana penyelamatan diri yang aman

Pada kondisi yang lebih serius, sangat penting memutuskan untuk meninggalkan pelaku abusive. Dalam hal ini, kamu perlu membuat rencana penyelamatan diri yang aman, misalnya bekerja sama dengan pihak berwenang atau lembaga bantuan untuk mendapatkan perlindungan.

  • Jangan memberi kesempatan kedua

Ketika kamu hendak mengakhiri hubungan dengan pelaku abusive, penting untuk tidak memberi kesempatan kedua. Mengakhiri hubungan dengan tegas dapat membantu mencegah manipulasi dari si pelaku. Selain itu, hindari berhubungan kembali dengan pelaku setelah kamu lepas darinya.

Abusive sangatlah merugikan dan berbahaya karena ini salah satu bentuk dari tindak kekerasan. Bukan hanya melibatkan perlakuan fisik, melainkan juga emosional hingga psikologis yang dapat mengancam kesejahteraan hidup seseorang.

Mengetahui perilaku abusive dan mengenali tanda-tandanya bisa membantu mencegah sekaligus melindungi diri dari potensi bahaya tersebut. Sedangkan, bagi kamu yang mengalami hal ini, jangan takut untuk melawan dan segera hubungi pihak berwenang serta orang-orang yang dapat dipercaya untuk meminta bantuan.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Segera Lari dari Pasangan Abusive, Jangan Diam!

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya