5 Mitos Tentang Self Care yang Sebaiknya Tidak Kamu Percaya

Self care gak harus mewah dan menghabiskan banyak waktu

Self care atau perawatan diri sering disalahpahami sebagai sesuatu yang buruk oleh kebanyakan orang. Misalnya, perawatan diri identik dengan pemanjaan diri yang mewah atau egois.

Akibatnya, orang mungkin akan berpikir dua kali untuk melakukan self care. Sebab, mereka merasa melakukan perawatan diri dapat mendorong mereka untuk mengesampingkan tanggung jawab, memicu rasa bersalah, serta sulit untuk mereka dapatkan.

Namun, penting diingat bahwa setiap orang berhak melakukan self care. Jika kamu masih menganggap perawatan diri sebagai hal yang mewah dan egois, berikut beberapa mitos tentang self care yang sebaiknya tidak kamu percaya.

1. Self care berarti menghabiskan banyak waktu

5 Mitos Tentang Self Care yang Sebaiknya Tidak Kamu Percayailustrasi seorang wanita banyak pikiran (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang sering salah paham bahwa self care berarti menghabiskan banyak waktu untuk memanjakan diri. Padahal kamu tidak harus menyediakan satu hari penuh untuk merawat diri jika memang kamu belum bisa melakukannya. Justru, perawatan diri bisa kamu terapkan di sela-sela kesibukanmu, lho.

Dikutip Bustle, seorang psikoterapis dan spesialis pemikiran bawah sadar spiritual, Jenn Boove, mengungkapkan bahwa untuk mempraktikkan perawatan diri, kamu hanya perlu meluangkan waktu 10 menit setiap hari. Sebagai contoh, kamu bisa mengistirahatkan diri dari media sosial selama beberapa jam, merebahkan diri di atas kasur tanpa memikirkan pekerjaan, dan melakukan refleksi diri beberapa menit sebelum tidur.

“Saya percaya bahwa perawatan diri dapat ditemukan dalam momen-momen kecil dalam hidup. Misalnya, mengambil napas dalam saat kamu merasa stres atau memberi dirimu waktu tiga menit sebelum tidur untuk menenangkan dan merenungkan pengalaman hidup yang sudah kamu lalui,” ujar Anna Guest Jelley, seorang pendidik pemberdayaan tubuh, dan pelatih yoga, dilansir PsychCentral.

2. Self care hanya boleh dilakukan setelah semua tanggung jawabmu selesai

5 Mitos Tentang Self Care yang Sebaiknya Tidak Kamu Percayailustrasi membersihkan cermin (pexels.com/RDNE Stock project)

Dikutip PsychCentral, Sarah McKelvey, MA, NCC, seorang psikoterapis di Centennial, Colorado, mengatakan bahwa kehidupan kita diatur secara budaya dengan penekanan bahwa sepertiga pertama hidup kita difokuskan pada pendidikan, sepertiga kedua hidup kita difokuskan pada pekerjaan dan keluarga. Sementara sepertiga terakhir hidup kita baru didedikasikan pada waktu luang.

Hal tersebut bisa memicu anggapan bahwa jika kamu ingin melakukan self care, maka kamu harus menyelesaikan segala tanggung jawabmu terlebih dahulu. Namun, faktanya, self care bisa kamu praktikkan kapan pun kamu butuhkan.

Satu hal yang penting diingat bahwa untuk bisa menyelesaikan tanggung jawab, dibutuhkan fisik dan jiwa yang sehat. Itu semua bisa kamu dapatkan melalui perawatan diri secara rutin. Tanpa fisik dan jiwa yang sehat, tentu kamu akan kesulitan untuk menyelesaikan semua kewajibanmu.

3. Self care berarti melakukan hal-hal yang membuatmu senang

5 Mitos Tentang Self Care yang Sebaiknya Tidak Kamu Percayailustrasi dua orang wanita sedang tertawa (pexels.com/ELEVATE)

Banyak orang mengira bahwa self care berarti melakukan hal-hal yang membuatmu tenang dan senang. Itu tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar.

Kamu harus memahami bahwa perawatan diri yang sebenarnya adalah mengambil langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan fisik dan emosional sebaik mungkin. Jadi, kamu tidak boleh melakukan tindakan yang membuat ketagihan, kompulsif atau bahkan membahayakan pikiran dan tubuh kamu.

Tindakan yang dimaksud, yakni minum minuman beralkohol, menonton film secara maraton, menghabiskan waktu berjam-jam bermain media sosial atau makan makanan tidak sehat dengan dalih untuk menenangkan diri.

“Perawatan diri adalah sesuatu yang ketika kamu melakukannya, kamu bangun keesokan paginya dengan perasaan lebih baik, sedangkan melakukan tindakan yang memicu mati rasa adalah sesuatu yang membuatmu malah berpikir di keesokan harinya,” kata Gracy Obuchowicz, seorang pelatih perawatan diri, dilansir Healthline

Baca Juga: 5 Tips Aman dan Nyaman dalam Menerapkan Media Sosial Self Care!

4. Self care berarti melakukan aktivitas sendirian

5 Mitos Tentang Self Care yang Sebaiknya Tidak Kamu Percayailustrasi seorang wanita bersantai (freepik.com/freepik)

Mitos selanjutnya tentang self care yang sering disalahpahami ialah perawatan diri itu berarti melakukan aktivitas sendirian. Faktanya, self care tidak hanya bisa dilakukan dengan diri sendiri, tetapi juga bersama orang lain.

Melansir Psychology Today, Alice Boyes, Ph. D, selaku psikolog sosial, menjelaskan bahwa salah satu hal paling dibutuhkan yang bisa kamu lakukan untuk diri sendiri adalah terhubung dengan orang lain sebagai respons terhadap stres. Berbicara dengan orang lain bisa membantu meringankan beban yang ada di dalam benak dan pikiran.

Jadi, jangan menganggap kalau self care berarti hanya dilakukan dengan diri sendiri, ya. Melibatkan orang lain dalam self care juga merupakan bentuk dari self care itu sendiri. Kamu bisa bertemu langsung dengan teman-teman dekatmu dan menjadwalkan aktivitas bersama mereka, misalnya piknik di taman, jalan-jalan, atau sekadar nongkrong di kafe favorit bisa membantu menurunkan hormon stres, daripada melakukan kegiatan sendirian.

5. Self care harus sama seperti yang dilakukan orang lain

5 Mitos Tentang Self Care yang Sebaiknya Tidak Kamu Percayailustrasi seorang wanita ingin berlibur (pexels.com/Gustavo Fring)

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Namun, kebanyakan orang masih percaya bahwa aktivitas self care harus sama dengan orang lain.

Jika kamu sering melihat beberapa orang di media sosial, mempraktikkan perawatan diri dengan berlibur keluar negeri. Itu bukan berarti kamu harus melakukan hal yang sama demi melepas penat.

Penting untuk disadari bahwa perawatan diri mengharuskanmu memeriksa dan bertanya pada diri sendiri tentang bagaimana keadaanmu dan apa yang benar-benar kamu butuhkan. Marni Amsellem, PhD, selaku psikolog berlisensi yang berbasis di New York, dikutip Everyday Health, mengatakan bahwa orang yang berbeda akan menerapkan praktik perawatan diri yang berbeda pula. Bahkan, definisi self care setiap orang mungkin bisa berubah seiring waktu.

“Perawatan diri bagi seseorang kemungkinan besar akan berbeda dengan orang lain. Di samping itu, perawatan diri bagimu di hari ini mungkin tidak terasa seperti perawatan diri di hari berikutnya,” kata Dr. Amsellem.

Itu dia beberapa mitos seputar self care yang tidak perlu kamu percaya. Perlu disadari bahwa self care memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan dirimu. Setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing dan bukan sebuah kesalahan jika kamu ingin memenuhi kebutuhanmu demi meningkatkan kebahagiaanmu sendiri.

Baca Juga: 5 Langkah Self Care bagi Job Seeker biar Gak Stres

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya