5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresi

Sadarilah bahwa kamu begitu berharga

Depresi kini jadi salah satu ancaman yang tak bisa dipandang sebelah mata. Persaingan yang makin sengit di zaman modern membawa dampak buruk bagi kesehatan mental, khususnya kaum muda. Banyak dari mereka yang terserang stress berkepanjangan, hingga berakhir depresi.

Orang yang terkena depresi digelayuti perasaan sedih yang mendalam, mulai acuh pada hidupnya dan abai pada lingkungan sekitarnya. Kalau dibiarkan, semangat hidupnya terus merosot tajam, bahkan bisa berujung bunuh diri. Mau hidupmu bebas depresi? Hati-hati pada 5 kebiasaan di bawah ini, ya!

1. Membenci diri sendiri 

5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresiilustrasi orang depresi (pexels.com/Andrew Neel)

Kalau ada satu orang yang patut kamu cintai sepenuhnya, tanpa ragu saya katakan ‘orang beruntung itu adalah diri kamu sendiri’. Ya, cintai dirimu sendiri dulu sebelum mencintai orang lain.

Mencintai diri sendiri, dengan segala lebih dan kurangnya, adalah pangkal ketangguhan jiwa. Sekeras apa pun masalah hidup menjatuhkanmu, kamu akan selalu bisa bangkit lagi, asal kamu masih mencintai dirimu sendiri. Sebab, cinta itulah yang melahirkan kepercayaan diri yang tinggi.

Sedangkan orang yang sudah membenci dirinya, jangankan bangkit, sekadar percaya pada dirinya sendiri saja sudah tidak. Itulah yang memicu perasaan lemah dan rapuh, yang pada akhirnya menumpuk jadi depresi yang hebat.

Jadi, entah seperti apa pun kamu memandang dirimu, itulah dirimu apa adanya. Jangan dibenci ya! Kalau ada baiknya, syukuri dan tingkatkan. Kalau banyak buruknya, terima dengan lapang dada dan ubahlah dengan sepenuh hati.

2. Meremehkan potensi diri 

5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresiilustrasi pria pusing (pixabay.com/Peggy_Marco)

Kadang, kita kerap bertemu orang yang hobi meremehkan dirinya sendiri. Mereka sering berkata ‘Aku memang gak berbakat’, ‘Aku nggak bisa apa-apa’ atau semacamnya.

Kalau kita pernah berkata begitu pada diri sendiri, hentikan sekarang juga! Kenapa? Dalam ilmu psikologi, itu namanya ‘negative self talk’ atau ‘berbicara pada diri sendiri dengan negatif’. Awalnya boleh jadi cuma bercanda, tapi kalau keterusan, bisa membentuk respon bawah sadar yang serba negatif.

Ketika menghadapi tantangan, kita keburu pesimis, sebab merasa gak mampu. Ketika dituntut berkompetisi, kita merasa kalah duluan, sebab merasa gak punya kualitas lebih baik dibanding selainnya. Intinya, diterpa masalah hidup apa pun, respon bawah sadar kita akan selalu negatif dan cenderung menyalahkan diri sendiri.

3. Membanding-bandingkan dengan orang lain 

5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresiilustrasi wanita rendah diri (pexels.com/Keira Burton)

Ada pepatah mengatakan ‘rumput tetangga selalu lebih hijau’. Ya, kebiasaan inilah yang bisa memicu depresi. Ketika merasa hidup kita tak lebih baik dibandingkan orang lain, saat itulah kita mulai merasa inferior dan rendah diri.

dm-player

Apa memang gak boleh membandingkan diri dengan orang lain? Boleh saja, tapi caranya harus proporsional, dong! Jangan cuma lihat hasilnya sekarang, lihat juga rentetan suka duka prosesnya dalam meraih itu. Niscaya, kita akan lebih termotivasi untuk meniru prosesnya, ketimbang iri buta pada hasilnya doang.

Jadi, boleh-boleh saja mematok pencapaian orang lain sebagai motivasi kita agar makin bekerja keras. Tapi ingat, proses setiap orang berbeda-beda. Ada yang sukses butuh setahun, ada pula yang butuh sepuluh tahun. Yang terpenting, terus konsisten dan bahagia menjalani prosesnya.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Munculnya Depresi Pasca Melahirkan

4. Memutus hubungan dengan orang terdekat 

5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresiilustrasi wanita sendirian (pexels.com/Keenan Constance)

Sadarkah kita, kalau makin hari kita jadi makin terasing dan merasa tak terkoneksi dengan siapa pun. Ini bahaya! Sebab manusia itu makhluk berperasaan yang butuh mencintai dan dicintai.

Kesibukan di dunia kerja, kadang membuat kita lupa menjalin hubungan dengan orang-orang terdekat kita. Saya menyebutnya ‘orang lingkar dalam’ seperti orangtua, saudara, teman, pasangan dan lain sebagainya.

Kita butuh orang-orang terdekat untuk meluapkan keluh kesah, endapan lara dan segala gundah yang tersimpan di hati. Mengeluarkannya bisa bikin perasaan plong. Sebaliknya, kalau ditahan sendiri membuat kita makin tertekan dan ujungnya depresi.

Jadi, sesibuk apa pun, sempatkan waktu untuk menghubungi orang-orang terdekat kamu ya! Cukup tanyakan kabarnya, bersenda gurau sebentar dan kalau bisa sesekali bertemu berbagi suka duka pengalaman hidup.

5. Membahagiakan semua orang 

5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresiilustrasi pria melucu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau ditanya apa pekerjaan paling mustahil di dunia ini? Itu adalah ‘membahagiakan semua orang’. Ya, secerdas apa pun kita, sehebat apa pun kita, seluarbiasa apa pun kita, kita gak mungkin bisa membahagiakan semua orang. Akan ada saja orang yang gak menyukai kita, sebaik apa pun tindakan kita.

Mau perbandingan sederhana? Lihat saja ke-MahaBaik-an Tuhan pada seluruh makhluknya. Kita diberi bumi, udara, air dan segala isinya. Tapi ada saja orang yang membenci Tuhan, bahkan mengingkarinya, kan?

Nah, bukankah kita amat jauh bila dibandingkan dengan Tuhan? Jadi, berhenti mencoba membahagiakan semua orang! Itu mustahil, kawan! Kalau terus kamu lakukan, pada ujungnya kamu akan kecewa sendiri. Sebab, kita gak bisa mengendalikan penilaian dan perasaan orang lain.

Mulai sekarang, cukup lakukan apa yang kamu pandang benar dan terbaik untuk hidupmu! Kalau ada yang mengapresiasi, ucapkan terimakasih. Kalau ada yang mencela, cukup berikan senyuman. Kebahagiaan mereka adalah tanggungjawab mereka sendiri, bukan tanggungjawabmu.

Adakah dari 5 kebiasaan di atas di hidup kamu? Hindari dan buang jauh-jauh, ya! Semoga hidupmu makin bermakna dan bebas dari depresi!

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Diri dari Depresi, Mulai Perbaiki Gaya Hidup

Deni Bekti Photo Writer Deni Bekti

Menulis biar bahagia, makin deket ke Surga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya