Berawal dari Kegelisahan, Pedis Care Merawat Luka Memulihkan Asa

Teknologi optimalkan Pedis Care merawat lebih banyak luka

Gelisah adalah sebuah kondisi di mana seseorang merasa tidak tenteram, tidak tenang, dan khawatir. Jika ditelaah secara garis besar, ada dua golongan orang saat menghadapi kegelisahan, yang berusaha mengatasi situasi dengan mencari solusi, dan golongan yang lain malah tenggelam dalam sugesti negatif dan berujung pada kebuntuan.

Ahmad Hasyim Wibisono, seorang perawat dan dosen asal Malang, Jawa Timur, memilih untuk mengatasi kegelisahannya tentang metode perawatan luka dengan melakukan aksi nyata. Pada tahun 2015, Hasyim bersama dua rekannya mendirikan Pedis Care, sebagai platform layanan kesehatan di luar rumah sakit yang fokus pada perawatan luka kronis akibat kecelakaan, diabetes, kanker, stoma, dan lain-lain.

1. Tidak semua luka kronis harus berujung amputasi

Berawal dari Kegelisahan, Pedis Care Merawat Luka Memulihkan AsaIlustrasi tindakan medis. (Pexels.com/Anna Shvets)

Pada tahun 2008, saat dirinya tengah menempuh pendidikan di bidang keperawatan, Hasyim menangani luka seorang pengidap diabetes yang sudah berada dalam kondisi parah. Dalam hati Hasyim bertanya-tanya, apakah tidak ada solusi bagi luka kronis semacam ini selain amputasi? Menurutnya, luka kronis ini pada awalnya punya kesempatan untuk dipulihkan jika ditangani dengan tepat.

Sayangnya, banyak penderita luka kronis yang memiliki keterbatasan dari segi ekonomi hingga pengetahuan, yang membuat mereka terlambat atau bahkan gagal mendapatkan penanganan yang sesuai kebutuhannya.

Selain itu, Hasyim juga melihat banyaknya pasien penderita luka kronis, terutama pasien diabetes, masih berusia produktif. Beberapa di antaranya bahkan berperan sebagai tulang punggung keluarga. Tidak terbayang jika luka kronis yang diderita berujung amputasi, orang-orang ini bakal kesulitan mencari nafkah untuk bertahan hidup.

Kegelisahan itulah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Pedis Care di tahun 2015. Pedis Care tidak hanya melayani perawatan di klinik, tapi juga membuka layanan homecare atau perawatan di rumah. 

2. Pedis Care mengaplikasikan teknologi canggih untuk menganalisis luka

Berawal dari Kegelisahan, Pedis Care Merawat Luka Memulihkan AsaIlustrasi menggunakan ponsel. (Pexels.com/Porapak Apichodilok)

Merawat luka kronis butuh ketelatenan dan pengetahuan yang baik. Dalam sebuah wawancara, Hasyim menuturkan tantangan yang dihadapinya saat melakukan perawatan, di mana setiap luka punya karakter masing-masing yang tidak bisa disamaratakan penanganannya.

Lewat Pedis Care, Hasyim ingin mewujudkan layanan perawatan luka yang optimal. Seiring berjalannya waktu, Hasyim bertemu dengan banyak pihak yang bisa membantunya mengembangkan Pedis Care, salah satunya dari aspek teknologi. Dari pertemuan itulah lahir aplikasi yang bisa digunakan untuk menganalisis kondisi luka, sehingga bisa ditangani dengan tepat.

"Jadi kita input foto dari beberapa angle, nanti akan muncul panjang dan luas luka berapa sentimeter, jaringan yang sehat sekian persen, (jaringan) yang mati sekian persen," ungkap Hasyim soal garis besar cara kerja aplikasi tersebut.

Aplikasi yang digagas Hasyim dan rekan-rekannya membantu Pedis Care meningkatkan pelayanan. Data yang ditampilkan oleh aplikasi tersebut bisa mengedukasi pasien dan pihak keluarga tentang kondisi luka terkini. Mereka akan mendapat informasi yang lebih jelas soal tingkat kesembuhan, tidak hanya berpatokan pada kondisi luka yang terlihat secara kasat mata.

Bisa saja tingkat kesembuhan sudah meningkat pesat, meski belum tampak perubahan yang signifikan pada luka. Bukankah informasi ini menambah kepercayaan diri dan harapan kesembuhan bagi pasien? Selain obat dan perawatan yang tepat, jangan lupakan bahwa hati yang bahagia juga penyembuh yang ampuh.

Baca Juga: Lewat Fish Go, Pemuda Bali Beri Harapan Nyata untuk Masa Depan Nelayan

dm-player

3. Berkembang pesat, Pedis Care kini punya banyak personel dan dibanjiri pelanggan

Berawal dari Kegelisahan, Pedis Care Merawat Luka Memulihkan AsaAhmad Hasyim Wibisono dan tim Pedis Care. (Instagram.com/ahmadhasyimwibisono)

Bermula dari tiga orang dengan niat mulia dan tekad yang kuat, Pedis Care berkembang menjadi layanan kesehatan yang cukup diperhitungkan keberadaannya tak hanya di Kota Malang, tapi juga di skala nasional. Kini, Pedis Care memiliki lebih dari 50 tenaga kesehatan yang tergabung di dalamnya, yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggan. 

Pasien yang menggunakan layanan Pedis Care pun tidak lagi berasal dari Kota Malang saja, tapi juga berdatangan dari luar kota. Perkembangan yang pesat ini tentu tidak terjadi begitu saja, melainkan buah dari kerja keras Hasyim dan rekan-rekannya yang terus berinovasi serta tidak lelah belajar. Berkat bantuan teknologi, layanan Pedis Care bisa mencapai rasio kesembuhan luka kronis hingga 80 persen, sementara luka diabetik mencapai 88 persen dengan rata-rata lama perawatan 11 minggu.

Pelayanan yang ramah, kompeten, dan berkualitas  membuat Pedis Care banyak menerima permintaan khusus dari keluarga pasien, untuk membuka jasa perawat rumah agar kondisi pasien bisa terpantau setiap waktu, terutama bagi pasien lansia.

4. Lahirnya Pedis Care Giver menambah harapan hidup banyak pasien

Berawal dari Kegelisahan, Pedis Care Merawat Luka Memulihkan AsaIlustrasi perawat lansia. (Pexels.com/Matthias Zomer)

Selain pelayanan di klinik, Pedis Care juga membuka layanan homecare bagi pasien yang kondisinya tidak memungkinkan untuk menempuh perjalanan. Layanan ini yang mendorong lahirnya Pedis Care Giver, beranggotakan para perawat dan tenaga medis di Pedis Care yang siap melayani pasien di rumah. 

Permintaan layanan Pedis Care Giver meningkat pesat saat pandemik COVID-19. Banyak pasien yang kesulitan mengakses layanan kesehatan di rumah sakit, terutama bagi lansia dan penderita luka kronis. Pedis Care Giver menjadi solusi yang tepat saat itu. Tidak hanya perawatan luka, Pedis Care Giver akhirnya berkembang menjadi layanan kesehatan yang kian beragam, termasuk melayani fisioterapi, pendampingan pasien, dan pengobatan di bawah arahan dokter spesialis.

Keberadaan Pedis Care Giver ini menambah harapan hidup para pasien. Pasien merasa didampingi dan mendapat edukasi yang tepat dari tim Pedis Care Giver. Mereka juga bisa berkonsultasi dengan perawat yang bertugas terkait kondisi kesehatan terkini, berdasarkan data yang akurat.

5. Tidak hanya merawat luka, Pedis Care juga menjadi tempat belajar dan berbagi

Berawal dari Kegelisahan, Pedis Care Merawat Luka Memulihkan AsaAhmad Hasyim Wibisono, pendiri Pedis Care. (instagram.com/ahmadhasyimwibisono)

Melihat kinerja Pedis Care yang terbilang sangat berkualitas, mungkin terlintas di benak beberapa orang tentang tarif pelayanannya. Pedis Care ternyata tidak pandang bulu dalam memberikan pelayanan, siapa pun yang membutuhkan perawatan luka dan tindakan medis lainnya akan dilayani dengan baik. Ada program subsidi silang yang dilakukan oleh Pedis Care, serta kerja sama dengan badan amal dan instansi kesehatan sebagai sumber pendanaan untuk memberi keringanan bagi pasien yang kurang mampu secara ekonomi.

Pedis Care juga mengembangkan layanannya dengan membuka layanan kunjungan dokter dan bidan, fisioterapi, hingga penyewaan alat kesehatan. Tak hanya itu, Ahmad Hasyim Wibisono sebagai pendiri Pedis Care, juga aktif memberikan pelatihan kepada para tenaga kesehatan tentang metode perawatan luka yang terus berkembang. Profesinya sebagai dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya, membuat Hasyim makin termotivasi untuk terus berbagi ilmu.

Namun, di balik keberhasilan Pedis Care saat ini, Hasyim mengaku pernah hampir menyerah menjalankan usahanya. Banyaknya rintangan, termasuk aspek finansial, hampir membuatnya berhenti menjalankan layanan kesehatan yang kini dicintai banyak pelanggannya ini.

Benar ternyata, masa depan adalah milik orang-orang yang bersedia dan sanggup bertahan. Kerja keras Ahmad Hasyim Wibisono mengantarkannya menerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2019 di bidang kesehatan. Hasyim dan Pedis Care akan terus melayani orang-orang yang membutuhkan, merawat lebih banyak luka, dan memulihkan asa mereka.

Baca Juga: Pedis Care dan Perjuangan Hasyim Wibisono Merawat Luka

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya