3 Karakertistik Seseorang dalam Mendaki Puncak Kesuksesan

Kalau kamu si paling apa nih, dalam mendaki kesuksesan

Perjuangan untuk mencapai titik kesuksesan memanglah tidak selalu mulus. Bisa dikatakan meraih kesuksesan dan kejayaan layaknya mendaki puncak gunung yang tinggi seperti gunung Everest. Pasti, ada halang rintangan yang akan dihadapi dalam setiap proses pendakiannya. Perlu, kesiapan dan pemikiran yang matang demi menuju kesuksesan yang ingin diraih pada masa depan.

Sebuah buku yang bertajuk Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang karya Paul G. Stoltz, menggambarkan kesuksesan seseorang dapat diibaratkan seperti pendaki gunung. Dimana penuh perjuangan hingga sampai pada titik puncak teratas. Beberapa diantaranya ada yang sampai pada puncak, setengah jalan, dan tidak mau mendaki sama sekali. Terdapat tiga karakteristik seseorang dalam mendaki puncak kesuksesan dalam hidup yang harus kamu ketahui.

1. Si paling pesimis

3 Karakertistik Seseorang dalam Mendaki Puncak Kesuksesanilustrasi dua orang hendak mendaki gunung (unsplash.com/Toomas Tartes)

Karakteristik pertama adalah si paling pesimis atau the quitter. Seorang dengan karakteristik ini diibaratkan layaknya seorang pendaki yang merasa khawatir untuk mendaki gunung tinggi. Biasanya, seseorang dengan sikap pesimis selalu takut akan pilihan masa depan dan selalu overthinking. The quitter atau si paling pesimis ini memiliki ketidaksiapan dalam menentukan rencana masa depan dan takut akan kegagalan. Tidak hanya itu, dirinya merasa kurang mampu, gelisah, dan masih terbayang-bayang masa lalu.

Sehingga, Tidak akan segan untuk mengurungkan niat untuk mendaki hingga sampai pada puncak kesuksesan. Padahal, semua keberhasilan pasti risiko dan tantangan yang akan dihadapi. Untuk itu, bangunlah keberanian diri untuk melewati setiap tantangan yang ada. Jangan merasa rendah diri akan kemampuan yang ada, hingga mencapai puncak teratas dalam kesuksesan.

Baca Juga: 5 Tantangan yang Muncul saat Kesuksesan Sudah Dekat, Harus Konsisten!

2. Si paling zona nyaman

3 Karakertistik Seseorang dalam Mendaki Puncak Kesuksesanilustrasi pendaki melihat pemandangan gunung (unsplash.com/ Danka & Peter)

Kemudian, si paling nyaman pada zona nyamannya atau the camper. Ini merupakan karakteristik seseorang yang telah bangga dan nyaman meskipun hanya setengah pendakian. Tidak sampai pada titik puncak teratas. Dirinya telah bangga mendapat hasil yang telah didapatkan tanpa ada hasrat keinginan mendaki lebih tinggi lagi dalam pencapaiannya.

Seseorang dengan karakteristik the camper merasa tidak perlu lagi mencapai yang tertinggi. Karena, dirinya telah mendapatkan apa saja yang dia inginkan meskipun tidak berada pada posisi puncak. Misal, seorang yang telah bekerja menjadi karyawan perusahaan selama sepuluh tahun. Dirinya merasa telah mendapatkan gaji yang lumayan, hunian yang cukup layak, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meskipun, dirinya hanya menjadi karyawan saja. Padahal, dirinya bisa saja mendapatkan posisi tertinggi di perusahaan tersebut dan mendapatkan gaji yang lebih dari cukup. Serta, kenaikan jabatan di perusahaan tersebut. Dengan, mencoba untuk memberanikan diri dalam mengambil tantangan, menambah skill, pengalaman dan keluar dari zona nyaman. 

3. Si optimis dan pemberani

3 Karakertistik Seseorang dalam Mendaki Puncak Kesuksesanilustrasi pendaki berada di puncak gunung (unsplash.com/ Ashley Knedler)

Ketiga adalah seseorang yang selalu optimis atau the climber. Seorang pendaki dengan kaarakteristik ini biasanya akan berusaha untuk mencapai puncak. Dirinya tidak akan tergoyahkan dengan segala rintangan yang akan dialaminya. Si optimis dan pemberani ini memang memiliki mindset yang baik dalam memproyeksikan masa depannya. Rasa takut, gelisah, dan khawatir tidak dimiliki oleh seseorang dengan karakteristik the climber ini. 

Karena, dengan berusaha dan yakin dalam mendaki kesuksesan akan membuahkan hasil yang menakjubkan nantinya. Ini pula yang dapat menanamkan rasa keingintahuan dan tantangan untuk mengambil resiko dalam mencapai puncak tertinggi dalam kesuksesan. Biasanya, dirinya tidak akan menyerah hingga dapat mempijakan kedua kakinya pada pucak pencapaiannya tersebut. 

Meraih kesuksesan memang dapat diartikan sebagi mendaki gunung yang tertinggi. Karena, kesuksesan dalam hidup tidak datang dengan sendirinya. Perlu adanya langkah bergerak maju untuk meraihnya. Dengan karakteristik di atas dapat menjadi bayangan kamu untuk meraih keberhasilan. Apakah kamu dengan si paling pesimis, si paling zona nyaman, atau si optimis dan pemberani. Maka, dengan mudah untuk kamu merubah pola pikirmu untuk menggapai kesuksesan kelak. 

Baca Juga: 7 Peran Fleksibilitas Berpikir dalam Meraih Kesuksesan 

Chand Pangestu Photo Verified Writer Chand Pangestu

writing is healing | IG: nulisbarengchan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya