Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Konten Kreator, Harus Punya Value!

Pahami diri sendiri dulu!

Jakarta, IDN Times - Media sosial menawarkan kemudahan untuk berbagi informasi, berkreasi dan berekspresi. Media digital ini memungkinkan penggunanya untuk berkarya sebagai konten kreator, yakni orang-orang yang melahirkan informasi dengan beragam bentuk (foto, video, atau tulisan). 

Saat ini, konten kreator tak hanya sekadar hobi, namun telah menjadi profesi salah satunya bagi Ananza Prili. Pengalamannya menekuni industri kreatif dibagikan dalam sesi "Amplifying Women's Stories through Social Media and Storytelling" di BeautyFest Asia by Popbela.com 2024 pada Minggu (5/5/24). 

Bincang inspiratif bersama kreator muda ini membahas lebih lanjut mengenai profesi yang tengah naik daun bagi Gen Z dan Milenial. Acara ini merupakan bagian dari BeautyFest Asia yang berlangsung selama 3-5 Mei 2024, di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. 

1. Pahami diri sendiri dan cari tahu gaya penyampaian yang paling bikin nyaman

Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Konten Kreator, Harus Punya Value!Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (insatgram.com/beautyfest.asia)

Ananza dikenal sebagai kreator yang membagikan informasi terkait gaya hidup, self development hingga tips jalani hubungan dengan orang lain. Perempuan muda lulusan Universitas Indonesia ini mengaku mulanya hanya berniat bagikan pengetahuan seputar perilaku manusia yang sejalan dengan pendidikannya sebagai Sarjana Psikologi. 

Saat mulai terjun di media sosial, Ananza berusaha temukan konten yang paling membuatnya nyaman dan relevan, "Kalo dibilang dari awal punya skill storytelling, kayaknya belum banget. Jadi basically kayak cari-cari style sendiri, lebih reflecting kelebihan sendiri. Aku sendiri merasa lebih seru dan lebih merasa dekat gitu engagement antara aku dan audien ketika aku pasangn muka langsung, jadi kayak yaudah bener-bener cerita." 

Ananza merasa ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, itulah yang mendasarinya untuk memanfaatkan layanan digital dalam membagikan informasi terkait. Setelah tahu apa yang hendak diinformasikan, Ia mengemas ilmu psikologi menjadi sesuatu yang tak hanya menarik dan menyenangkan, namun juga tetap edukatif.

"Kita secara personal harus punya purpose, mau bikin konten buat apa? Buat siapa? Dan ada gak keresahan pribadi maupun keresahan yang menjadi masalah bagi orang banyak, yang bisa disampaikan melalui konten kamu," tambahnya.

2. Mengemas konten secara menarik

Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Konten Kreator, Harus Punya Value!Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (insatgram.com/beautyfest.asia)

Konsisten membagikan konten relevan dengan isu terkini namun mengemasnya dalam bentuk yang tetap diminati banyak orang menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku di industri kreatif. Bagaimana suatu isu dapat tersampaikan dengan baik namun juga harus dikemas secara menarik merupakan keresahan banyak individu. 

Ananza turut mengakui tantangan yang dihadapinya selama menekuni bidang ini, dalam kurun waktu lebih dari setahun, “Sulitnya adalah mengolah isu-isu maupun topik-topik yang berat, karena akukan jatuhnya edukatif konten kreator,  jadi harus membuat sesuatu yang ringan untuk dicerna sama masyarakat umum. Dan gak cuma ringan, tapi juga menarik." 

Bagi orang yang hendak mendalami digital konten, Ananza sarankan untuk mengkurasi cerita yang ingin disampaikan dan mempertimbangkan secara matang, gaya pembawaan agar berkesan bagi penonton. Sebab tak jarang, para kreator gagal menyebarluaskan suatu pesan karena cara penyampaiannya kurang menarik.

"Apakah dari pembawaannya, apakah memang hook-nya gak cukup menarik bagi audiens. Jadi kadang kita punya niat baik di sosial media, tapi ternyata membungkus sebuah kontennya itu butuh pinter-pinternya kita mengkurasi cerita itu," kata Ananza. 

Baca Juga: 6 Tips Tanggapi Orangtua yang Suka Bandingkan Hidup, Komunikasi!

3. Perhatikan kesan pertama! Hal itu jadi penentuan apakah orang akan perhatikan konten kamu lebih lanjut atau skip

Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Konten Kreator, Harus Punya Value!Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Kesan pertama sebuah konten sangatlah penting. Impresi ini akan menentukan apakah audien akan stay untuk melihat konten yang kamu unggah atau memilih untuk pindah ke konten lainnya. Untuk itu, Ananza menekankan agar menciptakan kesan pertama yang mengundang atensi.

Menurut Ananza, "Mungkin harus diperhatikan adalah atensi orang juga semakin sempit. Nah itu gimana caranya orang yang biasanya disuguhkan dengan konten yang ringan-ringan, terus menerima isu yang berat kaya kesetaraan gender atau perempuan." 

Oleh karenanya, first impression yang mengundang perhatian harus dipikiran secara seksama agar mendorong orang untuk menyelesaikan pesan yang tengah dibicarakan, "Aku selalu menanamkan mindset 'orang tuh gak peduli, jadi gimana caranya bikin orang lain mau nonton videonya dari awal sampai akhir'."

4. Jangan melabeli diri sendiri dengan hal yang negatif, bisa menghambat kreativitas!

Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Konten Kreator, Harus Punya Value!Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Profesi sebagai konten kreator semakin populer di kalangan muda. Sayangnya, banyak orang yang memiliki keinginan besar untuk terjun di bidang ini tak kunjung merealisasikannya. Penyebab paling umum adalah keinginan yang masih belum kuat dan afirmasi negatif yang menghambat.

Bahkan banyak orang yang melabeli diri sendiri dengan karakter atau sifat yang membuatnya merasa tak bisa terjun dalam profesi tersebut. Padahal menurut Ananza, melabeli diri sendiri akan menghambat dalam berkreasi, membuat batasan untuk mengeluarkan potensi sebaik mungkin.

Such a waste of potential kalau kita mengeliminiasi diri sendiri, melebeli diri sendiri, jadi kita kayak menaruh tembok di depan diri kita. Akhirnya kita juga jadinya uring-uringan sendiri," kata Ananza.

Menurutnya, bagi orang yang mau menekuni dunia digital, harus lebih mindful terhadap apa yang dipikirkan. Sebab menilai diri sendiri dengan suatu hal yang buruk akan berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan. 

"Kalau menurut aku, proses kamu mencoba sesuatu itu proses menemukan diri kamu sendiri," ujar Ananza, seraya menambahkan bahwa hal yang kerap kali menghentikan diri sendiri untuk berkarya adalah kekhawatiran akan kegagalan, bahkan sebelum mencoba. 

5. Jadi konten kreator harus punya tujuan dan value

Perhatikan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Konten Kreator, Harus Punya Value!Ananza Prili dan Eva Alicia di BeautyFest Asia 2024. (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Ananza menekankan pentingnya memiliki tujuan dalam membuat konten serta nilai diri yang berbeda dengan orang lain. Sebab persaingan di dunia konten kreator ini akan sulit dihadapi tanpa adanya hal yang genuine dalam diri. 

"Kenapa aku sendiri masih sustain buat ngejalanin industri ini karena ada purpose yg aku bawa. Ada suatu keresahan yang ingin aku selesaikan dan konten aku jadi solusi," ceritanya. 

Selain itu, dengan banyaknya kompetitor juga seharusnya mendorong individu untuk memiliki keunikan yang berbeda. Orientasi untuk memberi manfaat bagi banyak orang akan mendorong diri tetap konsisten di dunia digital. 

Value pribadi yang harus dikomunikasikan ke audiens kita, itu yang bikin kita sustain dan kita pun menjalaninya jadi gak gila-gila angka karena tau penginnya apa. Dan ingin membawa sesuatu yang orientasinya kebermanfaatan," tutup Ananza.

Baca Juga: 24 Daftar Diskon dan Promo Makeup di BeautyFest Asia 2024

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya