Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi Rimba, Bentuk Peduli Hutan

Terdapat banyak koleksi yang memukau

Jakarta, IDN Times - Busana menjadi salah satu kebutuhan primer bagi umat manusia, tak hanya sebagai pelindung diri namun juga untuk menciptakan penampilan yang fashionable. Sayangnya, tren fashion berubah sangat cepat, mendorong produsen busana memproduksi pakaian dengan waktu singkat agar dapat beradaptasi dengan gaya terbaru. 

Aktivitas fast fashion tentu saja menghasilkan dampak buruk terhadap lingkungan dan manusia. Keinginan untuk menciptakan produk terbaru demi dengan biaya yang sangat murah menghasilkan akibat buruk terhadap komponen kehidupan manusia. 

Jenama fesyen, Sejauh Mata Memandang menyadari akan pentingnya keterlibatan label fashion untuk meminimalisir dampak buruk terhadap bumi. Oleh karenanya, dalam launching koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk 'Rimba' pada Kamis (10/8/2023), brand ini turut menyampaikan bentuk kepedulian terhadap bumi, khususnya hutan.

1. Industri fashion menyumbang limbah terbesar serta menyumbang emisi gas rumah kaca yang tinggi

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi Rimba, Bentuk Peduli HutanLaunching koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk 'Rimba' pada Kamis (10/8/23) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Industri pakaian berperan besar terhadap kerusakan alam sebab limbah tekstil menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar. Fesyen menyumbang emisi gas rumah kaca dengan presentase 4 persen di seluruh dunia. 

"Saya ingin membuat karya yang nafasnya itu dari budaya dan alam. Tapi dengan seiringnya waktu, saya belajar bahwa ternyata fashion itu salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia," papar Chitra Subyakto, Pendiri dan
Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM).

Kesadaran akan kerusakan lingkungan yang disumbang oleh industri fashion seharusnya ditanggapi dengan aksi nyata yang berdampak nyata pada lingkungan. Sejauh Mata Memandang optimis, lini fashion bisa lebih bertanggungjawab atas isu lingkungan dengan melakukan dampak bertanggung jawab mulai dari proses di hulu hingga hilir. 

Sebagaimana visi yang diemban oleh Sejauh Mata Memandang, yakni menciptakan produk positif alam. Dengan berbagai langkah kongkret, jenama ini melakukan kepedulian dan kelestarian terhadap lingkungan. 

"Alam dan budaya adalah nafas kami. Kenapa alam? Karena kita harus mengingat dalam setiap bukan hanya berkarya busana, tapi dalam setiap usaha, dalam bidang bisnis yang berbeda-beda, itu kita harus memikirkan lingkungan karena ini bukan tentang buat kita sendiri, tapi buat tetangga kita, buat saudara kita."

2. Sejauh Mata Memandang bertanggungjawab terhadap alam dan budaya dengan lakukan penghematan berbagai proses

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi Rimba, Bentuk Peduli HutanLaunching koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk 'Rimba' pada Kamis (10/8/23) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Berbagai upaya dilakukan oleh Sejauh Mata Memandang untuk meminimalisir dampak lingkungan yang disebabkan oleh industri fashion. Pada kesempatan yang sama, Sejauh Mata Memandang menyampaikan Laporan Dampak 2023 mengenai perjalanan dan upaya label tersebut menciptakan produksi yang pro lingkungan. 

"Melalui Laporan Dampak ini, kami ingin berbagi cerita secara lebih transparan melalui konsistensi kami selama 9 tahun berkarya dan berusaha memberikan dampak yang lebih bertanggung jawab terhadap alam dan manusia, meski masih jauh dari sempurna. Semoga upaya ini dapat menginspirasi pihak-pihak lain,” kata Chitra.

Laporan Dampak 2023 oleh Sejauh Mata Memandang memaparkan penghematan listrik dan air, serta mengurangi emisi karbon. Kongkretnya, Sejauh Mata Memandang menggunakan bahan alami dalam produknya serta memanfaatkan kain perca untuk di upcycle. 

Selain itu, Sejauh Mata Memandang juga menggandeng berbagai komunitas sosial, lingkungan, dan seni hingga melakukan penghematan karbon. Sebagai bentuk pengelolaan, jenama fashion ini juga melakukan restorasi hutan dan melakukan berbagai pameran terkait isu serupa. 

3. Sejauh mata Memandang membantu konservasi alam sebagai bentuk kepedulian terhadap kepunahan empat spesies hewan

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi Rimba, Bentuk Peduli HutanLaunching koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk 'Rimba' pada Kamis (10/8/23) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)
dm-player

Bentuk komitmen Sejauh Mata Memandang terhadap kelestarian lingkungan dituangkan dengan kolaborasi bersama yayasan HaKa (Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh). Kerjasama tersebut dilakukan dalam bentuk konservasi Leuser di Aceh Timur pada tahun 2020.

Inisiatif tersebut didasarkan pada ancaman kepunahan spesies hewan yang habitat alamnya mengalami kerusakan. Menyadari ancaman akan kepunahan hewan endemik Indonesia, membuat Sejauh Mata Memandang mengambil langkah untuk membantu konservasi habitat alam bersama yayasan HaKa. 

"Kawasan ekosistem Leuser itu adalah dimana tempat satwa langka, gajah, badak, harimau dan gajah sumatera masih tinggal bersama-sama di alam. Empat satwa ini sudah mulai langka," papar Farwiza Farhan, pendiri yayasan HaKa. 

Melalui inisiatif tersebut, Sejauh Mata Memandang dan HaKa berhasil menanam 8 ribu pohon di tanah seluas 20 hektar. Upaya ini menjadi bentuk pemeliharaan ekosistem alami serta membantu masyarakat lokal untuk dapat hidup berdampingan dengan alam.

"Akhirnya kita membuat program bersama, setiap pembelian pakaian itu sama dengan menanam pohon di area Leuser," kata Chitra.

Baca Juga: 15 Padu Padan Kebaya ala Sejauh Mata Memandang, Simpel buat Daily!

4. Koleksi Rimba terinspirasi dari perjalanan Sejauh Mata Memandang ke kawasan ekosistem Leuser di Aceh

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi Rimba, Bentuk Peduli HutanLaunching koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk 'Rimba' pada Kamis (10/8/23) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Koleksi teranyar Sejauh Mata Memandang terinspirasi dari kawasan Ekosistem Leuser sebagai tempat terakhir bagi empat spesies yang terancam punah. Rangkaian busana bertajuk 'Rimba' menjadi upaya untuk melestarikan hutan serta makhluk hidup yang tinggal berdampingan di dalamnya. 

Chitra menceritakan gagasan awal dari koleksi Rimba terinspirasi dari perjalanannya mengunjungi Leuser di Aceh, "Dalam perjalanan itu, melihat area yang pohonnya ditebangi, diambil sama tanaman-tanaman monokultur, kemudian ada area-area yang diambil untuk area penduduk, tapikan itu sebenarnya area yang dilindungi, yang seharusnya tidak boleh. Terus ketemu dengan binatang-binatang, pohon-pohon yang besar banget. Aku bersyukur banget masih bisa lihat pohon sebesar itu, karena sekarang udah pada ditebangi, jadi senang, sedih, itu kayak emotional banget. Nah, akhirnya kembali, saya bilang saya ingin bikin kain yang menceritakan Leuser dalam satu kain dan ada empat binatangnya yang masih bisa hidup berdampingan, itu tadi ada badak, harimau, gajah, dan orangutan."

"Inspirasinya dari perjalanan ke Leuser, melihat area restorasi kita kemudian menjadi sebuah kain," tambah Chitra.

5. Tetap mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan, koleksi teranyar Sejauh Mata Memandang menggunakan kain tencel

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi Rimba, Bentuk Peduli HutanLaunching koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk 'Rimba' pada Kamis (10/8/23) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Koleksi Rimba dari Sejauh Mata Memandang menerapkan produksi yang bertanggungjawab terhadap lingkungan. Proses pewarnaan menggunakan bahan alami, sehingga diluncurkan dalam tiga jenis warna yakni hitam, hijau, dan putih. 

"Karena hijaunyakan menceritakan tentang hutan," terang Chitra menjelaskan mengenai alasan pemilihan warna hijau di antara fashion piece yang lain dengan warna netral. 

Selain itu, Sejauh Mata Memandang juga menghindari material tekstil yang semakin memperparah kerusakan bumi seperti bahan polyester yang berasal dari plastik yang sulit terurai. Koleksi teranyar menggunakan kain tencel yang dapat terurai kembali ke alam atau biodegradable.

"Merawat pakaian itu penting banget karena dengan merawat pakaian dengan benar, itu penting karena itu bisa memperpanjang masa pakai suatu produk. Artinya kalau kita memperpanjang masa produk, kita sudah secara gak langsung ikutan peduli tentang lingkungan. Jadi jangan dikucek, menggunakan sabun yang sederhana," tambah Chitra.

Rimba series akan hadir berupa scarfouter, baju padma, baju panjang, baju chandra untuk perempuan, dan kemeja lengan pendek untuk laki-laki. Koleksi ini tersedia secara terbatas dan eksklusif di Dia.Lo.Gue Kemang dan website Sejauh Mata Memandang.

Baca Juga: 8 Outfit Nyentrik dari Koleksi Sejauh Mata Memandang, Playful!

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya