ilustrasi seorang muslimah berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Selanjutnya, doa kedua yang dibaca oleh Rasulullah SAW seusai menunaikan salat qobliyah subuh, yaitu:
Allahuma ‘aetini ‘iimana sadiqan wayaqina lays baedah kufr warahmat ‘anal bha sharf karamatik fi aldunya walakhirati. ‘allahuma ‘inia asfuk alfawz eind alqada’ wamanazil alshuhada waeaysh alsueada’ walnasr ealaa al’aeda’wamurafaqat al’anbia’i. ‘allahuma ‘iiniy ‘unzil bik hajati wa’iin daeuf rayi waqalat hilati waqasr eamali waftaqarat ‘iilaa rahmatuka, fa’astal ya kafi al’umur waya shafi alsudur kamatajuru bayn albuhur ‘an tuhirani min eadhab isaeir wamin daewt altabur wamin fitnat alqubur
Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kakafiran dan berilah rahmat kepadaku, sehingga aku memperoleh kemuliaan-Mu baik di dunia maupun di akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadamu keberuntungan ketika perjumpaan dengan-Mu, memohon kedudukan para syuhada, kehidupan orang-orang yang bahagia, permohonan untuk melawan musuh-musuh-Mu, dan memohon dikumpulkan dengan para nabi (di surga). Ya Allah, sesungguhnya aku telah menyerahkan segala kemampuanku dengan sebab kekuasaan-Mu, penuhilah hajatku, meskipun lemah pendirianku, sedikit sekali usaha baikku, lalai amalanku, namun aku sangat membutuhkan rahmat-Mu. Maka aku mohon kepada-Mu wahai Sang pemutus segala perkara, penyembuh hati, sebagaimana Engkau memelihara air di lautan, agar Engkau menjagaku dari siksa neraka Sa’ir, juga lindungilah aku dari doa yang sia-sia dan fitnah kubur.”