Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Doa Supaya Bisa Membayar Utang dengan Tak Terduga, Amalkan!

Ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
Intinya sih...
  • Memiliki utang bisa menjadi beban dalam hidup dan di akhirat, menurut panduan ibadah sehari-hari.
  • Ada doa-doa pengharapan agar utang bisa segera lunas, yang disarankan oleh Rasulullah dan Ust. Syaifurrahman El-Fati.
  • Islam melarang umatnya meninggal dalam keadaan memiliki utang, karena dosa utang tidak akan diampuni meski mati syahid.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memiliki utang bisa menjadi beban dalam menjalani kehidupan hingga kematian di akhirat. Hidup akan senantiasa terasa lebih berat dan tentunya hati kita akan senantiasa gelisah sebelum melunasinya.

Selain mengusahakannya secara fisik, kamu bisa membaca doa-doa ini agar utangmu lekas lunas. Dibarengi dengan ikhtiar dan usaha yang keras, berikut beberapa doa pengharapan agar utang yang kamu miliki bisa segera lunas.

1. Doa mohon perlindungan dari kesusahan

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Sehari-hari oleh Ust. Syaifurrahman El-Fati, kamu bisa membaca doa di bawah ini untuk memperoleh jalan keluar saat terlilit utang:

Allahumma inni a'udhu bika min al-hammi wal-hazani, wa a'udhu bika min al-'ajzi wal-kasal, wa a'udhu bika min al-jubni wal-bukhli, wa a'udhu bika min ghalabatid-dayni, wa qahrir-rijal

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari rasa takut dan kedurhakaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari beban utang dan kezaliman manusia."

2. Doa yang diajarkan Rasulullah SAW

ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)

Rasulullah juga mengajarkan untuk membaca doa di bawah ini agar kamu dapat membayar utang dengan cara tak terduga:

Allahumma maalikal mulki tu'til mulka man tasyaa' wa tunzi'ul mulka mimman tasyaa' wa tu'izzu man tasyaa' wa tudzillu man tasyaa', biyadikal khair. Innaka 'ala kulli syai'in qadir. Rahmaanad-dunya wa al-aakhirati wa rahimahuma, tu'tiihima man tasyaa' wa tamna'u minhuma man tasyaa'. Irhamnii rahmatan taghninii bihaa 'an rahmati man siwak

Artinya: "Ya Allah, pemilik kerajaan, Engkau memberikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki, di tangan-Mu lah segala kebaikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Maha Pemurah di dunia dan di akhirat, dan Maha Pengasih di antara keduanya. Engkau memberikan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau menahan dari siapa yang Engkau kehendaki. Rahmatilah aku dengan rahmat yang membuatku tidak membutuhkan rahmat selain dari Rahmat-Mu"

3. Kewajiban membayar utang

Ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membayar utang di dalam agama Islam juga merupakan suatu kewajiban. Islam melarang umatnya untuk meninggal dalam keadaan memiliki utang, sehingga utang wajib dilunasi sebelum meninggal karena bisa menjadi pemberat dan penghapus kebaikan kelak dihisab di akhirat. Pernyataan tersebut didukung hadis berikut:

"Barang siapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah)

Selain itu, ada hadis yang menjelaskan bahwa dosa utang adalah dosa yang tidak akan diampuni, sekali pun orang tersebut mati syahid.

"Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utang.” (HR. Muslim)

Dengan mengamalkan doa-doa di atas, semoga kamu lekas diberi jalan dan kemudahan untuk melunasi utangmu, ya. Jangan putus harapan dan teruslah berdoa yang diimbangi dengan ikhtiar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma Salsabilla
EditorAlma Salsabilla
Follow Us