Doa Tolak Bala Sesuai Ajaran Rasulullah, agar Dijauhkan dari Musibah

Setiap harinya, kita tidak tahu kejadian apa yang bakal kita alami. Bisa jadi kita mendapatkan rezeki atau malah tertimpa musibah. Kesemua itu sudah menjadi bagian dari takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla.
Meskipun begitu, umat Islam diperintahkan untuk senantiasa berdoa kepada Allah, terlebih memohon agar dilindungi dari musibah dan mara bahaya. Lantas, apa doa yang bisa kita panjatkan?
Dilansir Rumaysho, muslim.or.id., dan Almanhaj, berikut kumpulan doa tolak bala sesuai ajaran Rasulullah untuk meminta perlindungan Allah SWT agar dijauhkan dari bahaya, musibah, maupun takdir yang buruk. Yuk, simak!
Kumpulan doa tolak bala dan zikir untuk memohon perlindungan Allah SWT dari bahaya

1. Doa meminta perlindungan dari bala yang berat
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
Alloohumma inni a'udzu bika min jahdil balaa-i, wa darokisy syaqoo-i, wa suu il qodhoo-i, wa syamaatatil a'daai
Artinya: "Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari beratnya musibah yang tak mampu ditanggung, dari datangnya sebab-sebab kebinasaan, dari buruknya akibat apa yang telah ditakdirkan, dan gembiranya musuh atas penderitaan yang menimpa." (HR. Al-Bukhari, no. 6347 dan Muslim, no. 2707).
2. Zikir agar mudarat tidak datang
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fissamaa i wa huwassamii'ul 'aliim
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudarat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Dibaca sebanyak tiga kali tiap waktu pagi dan petang)
(HR. Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388. Disahihkan oleh Imam Hakim, Dzahabi dan Albani).
3. Doa sapu jagat untuk meminta kebaikan di dunia dan akhirat
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa 'adzaaban-naar
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah, [1]:201).
4. Doa agar setiap urusan diperbagus dan selamat dari kebinasaan dunia-akhirat
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
Allahumma ahsin 'aaqibatanaa fil umuuri kullihaa, wa ajirnaa min khizyid dun-yaa wa 'adzaabil aakhiroh
Artinya: "Ya Allah, baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di dunia dan dari siksa akhirat." (HR. Ahmad, 4:181, dari Busr bin Arthah Al-Qurasyi).
5. Doa Nabi Yunus
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiin
Artinya: "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat aniaya." (HR. Tirmidzi, no. 3505, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
6. Zikir agar terhindar dari kejahatan makhluk
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa kholaq
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya."
(Dibaca tiga kali di waktu petang dan dibaca sekali saat mampir ke suatu tempat)
(HR. Ahmad, 2:290 tentang bacaan zikir petang dibaca tiga kali; Syaikh Syu'aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih sesuai syarat Muslim. HR. Muslim, no. 2708 tentang bacaan ketika mampir di suatu tempat).
7. Doa meminta keselamatan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allohumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fid dun-yaa wal aakhiroh. Allohumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allohumas-tur 'awrootii wa aamin row’aatii. Allohummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaalii wa min fawqii wa a'uudzu bi 'azhomatika an ugh-taala min tahtii
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan bencana lain yang membuat aku jatuh)."
(HR. Abu Daud, no. 5074 dan Ibnu Majah, no. 3871. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih).
8. Doa memohon kemudahan
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Alloohumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlaa
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Engkau yang mampu menjadikan kesedihan (kesulitan)–jika Engkau kehendaki–menjadi mudah." (HR. Ibnu Hibban dalam sahihnya, 3:255; dari Anas RA).
9. Doa agar semua takdir baik
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَولٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مَنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
Allohumma inni as-aluka minal khoiri kullihi 'aajilih wa aajilih, maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa a'udzu bika minasy syarri kullihi 'aajilih wa aajilih maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam. Allohumma inni as-aluka min khoiri maa sa-alaka 'abduka wa nabiyyuk muhammadun shallallahu 'alaihi wa sallam, wa a'udzu bika min syarri maa 'aadza bihi 'abduka wa nabiyyuk. Allohumma inni as-alukal jannah wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw 'amal, wa 'audzu bika minan naari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw 'amal, wa as-aluka an taj'ala kulla qodhoo-in qodhoitahu lii khoiroo
Artinya:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku."
(HR. Ibnu Majah, no. 3846 dan Ahmad, 6:133. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih).
Memangnya doa dapat menolak atau mengubah takdir buruk?

Mungkin, sebagian kita bertanya-tanya, apakah doa bisa menolak atau mengubah takdir? Bukannya segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan sudah menjadi ketetapan Allah? Jawabannya memanglah benar.
Dari muslim.or.id, dijelaskan bahwa baik seorang manusia berbuat kebaikan atau maksiat, keduanya adalah bagian dari takdir Allah. Hanya saja, kita diperintahkan untuk mendekat kepada kebaikan dan menjauhi keburukan.
Seseorang tidak bisa sekadar berdalih bahwa sudah menjadi ketetapan Allah bahwa dirinya bergelimang dalam dosa sehingga ia enggan bertaubat. Padahal, sekalipun sudah ditakdirkan, bukan berarti ia terbebas dari hukuman atas perbuatan maksiatnya. Wajib bagi orang tersebut untuk memperbaiki dirinya.
Nah, doa sendiri merupakan salah satu "senjata" yang paling mujarab untuk menolak ataupun mengubah takdir. Hal ini seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadis Tsauban RA:
"Sesungguhnya seorang hamba terhalangi dari rezekinya karena dosa yang dilakukannya. Sesungguhnya takdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa. Sesungguhnya doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya perbuatan baik (kepada orang tua) itu memperpanjang umur." (HR. Ahmad no. 22438, Ibnu Majah no. 22438, dihasankan oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Musnad).
Imam Nawawi dalam kitab Al adzkar juga menyatakan hal sedemikian. Menukil perkataan Imam Ghazali, ia menyebutkan bahwa menolak musibah dengan doa adalah termasuk takdir Allah. Selain itu, doa merupakan sebab untuk menolak musibah dan sekaligus sebab terwujudnya rahmat.
Anjuran berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari musibah

Ketika ditimpa musibah, sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang muslim adalah rida atau rela akan ketetapan Allah tersebut. Namun, perlu diingat bahwa ketika kita berdoa agar dijauhkan dari musibah, bukan berarti kita bersikap tidak rela, ya.
Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, doa mampu mengubah takdir. Allah SWT mungkin saja telah menggariskan seseorang akan terkena bala. Akan tetapi, di waktu yang sama, Allah juga telah menakdirkan bahwa jika dirinya berdoa, maka bala tersebut akan dihilangkan.
Memangnya, kenapa kita harus memanjatkan doa tolak bala atau meminta perlindungan dari bahaya? Dari laman Almanhaj, suatu musibah mungkin begitu berat untuk ditanggung. Saking beratnya, terkadang mampu membuat seorang hamba menjadi lalai. Bagaimana bisa lalai?
Cobaan yang terlalu berat sangat mungkin membuat seseorang menjadi tertekan dan akhirnya tidak mampu lagi bersabar. Ia pun menjadi berburuk sangka kepada Allah. Sikap ini tentu termasuk perbuatan dosa.
Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk memohon kepada Allah agar dijauhkan dari berbagai macam mudarat. Ini seperti yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
"Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qada, serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian." (HR. Bukhari: 6616).
Nah, itulah tadi kumpulan doa tolak bala yang sesuai dengan ajaran Rasulullah. Dengan mengamalkan doa tadi, semoga Allah jauhkan kita dari bahaya maupun musibah yang berat, ya. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.