6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati Buku

Eksplorasi konfliknya lebih dalam

Sudut pandang atau point of view (POV) adalah elemen utama dalam proses menulis kreatif. POV menunjukkan dari sisi mana kita bercerita, bisa orang pertama (menggunakan kata ganti "aku" atau "saya"), orang kedua ("kamu" atau "Anda"), atau orang ketiga ("dia" atau nama orang). 

Umumnya, dalam satu buku penulis akan menggunakan satu sudut pandang. Namun, namanya penulisan kreatif, mencoba menggunakan beberapa sudut pandang pun bukan masalah besar. Sebaliknya, ini membuat buku jadi lebih kaya. Konflik atau masalah bisa diusut dari dua sisi atau lebih, memungkinkan eksplorasinya lebih dalam dan kompleks. Secara tidak langsung, sudut pandang ganda atau multiple POV ini bikin membaca terasa tak membosankan. 

Masih ragu? Belum pernah coba? Silakan buktikan lewat rekomendasi novel dengan multiple POV atau banyak sudut pandang berikut. Hati-hati ketagihan. 

1. If I Had Your Face

6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati Bukunovel If I Had Your Face versi terjemahan bahasa Indonesia (instagram.com/fiksigpu)

If I Had Your Face ditulis dari empat sudut pandang berbeda, yakni empat perempuan muda yang tinggal di sebuah kompleks apartemen. Beberapa saling mengenal lebih dulu, tapi beberapa lainnya baru bertemu saat tinggal di apartemen tersebut. 

Secara umum, novel ini mengkritik patriarki di Korea Selatan dan segala tekanan sosial yang dibebankan pada perempuan. Mulai dari standar kecantikan yang tak realistis, konsumerisme, ketimpangan ekonomi, hingga ekspektasi untuk mengambil peran ganda sebagai ibu dan perempuan karier yang paripurna. Frances Cha menggunakan kata ganti orang pertama untuk semua POV, khas sastra Asia Timur, deh. 

2. Remarkably Bright Creatures

6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati BukuRemarkably Bright Creatures (instagram.com/bloomsburypublishing)

Latar Remarkably Bright Creatures berkutat di sebuah wahana akuarium di sebuah kota kecil di Amerika Serikat. Ada Marcellus, sang gurita yang sudah tinggal beberapa tahun di sana dan beberapa pegawai. Salah satunya Tova yang tinggal sebatang kara setelah kepergian putra dan suaminya. 

Shelby Van Pelt menggunakan dua tipe kata ganti orang dalam novel debutnya ini. Ia memakai kata ganti orang pertama untuk si gurita dan kata ganti orang ketiga untuk karakter manusia. 

3. A Thousand Splendid Suns

6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati BukuA Thousand Splendid Suns (dok. pribadi/Dwi Ayu Silawati)

Meski tak memakai kata ganti orang pertama, gereget dari cerita dua lakon di novel laris berjudul A Thousand Splendid Suns jangan diremehkan. Mereka adalah Laila dan Mariam, dua perempuan beda generasi di Afghanistan yang dipertemukan oleh nasib. 

Mereka punya cerita masing-masing yang ditulis Khaled Hosseini secara selang-seling, tetapi runut. Diksinya menawan dengan referensi sejarah yang apik. Ini salah satu buku powerful berlatar Timur Tengah yang wajib dibaca. 

dm-player

Baca Juga: Penjelasan Ending Novel Gadis Kretek, Baca Sebelum Nonton!

4. Disappearing Earth

6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati BukuDisappearing Earth (instagram.com/aaknopf)

Dari Afghanistan, coba juga berkelana ke Kamchatka, Rusia bareng Julia Phillips. Novel ini dikemasnya bak kumpulan cerpen, tetapi sebenarnya saling berkaitan. Bisa dibilang ia hanya mengganti sudut pandangnya saja. 

Semuanya bermula dari kasus penculikan dua kakak beradik oleh seorang lelaki tak dikenal. Sontak kota Kamchatka pun gempar. Ibu-ibu mulai resah, remaja perempuan gelisah. Di sisi lain, penduduk pribumi minoritas mengingat kasus serupa yang pernah menimpa komunitas mereka. Ada sekitar belasan POV dalam buku ini, semuanya ditulis dengan kata ganti orang ketiga. 

5. Where the Wild Ladies Are

6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati BukuWhere the Wild Ladies Are (instagram.com/softskullpress)

Bicara novel dengan multiple POV tak lengkap kalau tak menyertakan Where the Wild Ladies Are tulisan Aoko Matsuda ke dalamnya. Mirip dengan buku sebelumnya, novel ini memberi impresi kumpulan cerpen, tetapi sebenarnya berkaitan erat satu sama lain. 

Ada beberapa karakter yang diceritakan, mulai dari manusia biasa sampai makhluk-makhluk mistis. Walau terkesan random, bukunya sebenarnya berisi kritik pada patriarki yang dikemas kocak. 

6. Wonder

6 Novel dengan Banyak Sudut Pandang, Cara Seru Menikmati BukuWonder (dok. pribadi/Dwi Ayu Silawati)

Wonder cocok untuk pembaca segala usia. Menariknya novel middle grade ini ditulis pula dalam beberapa sudut pandang sekaligus. Sudut pandang pertama jelas sang lakon, August, yang diceritakan punya kelainan fisik dan membuatnya tampak mencolok. 

Sudut pandang lainnya ditarik dari anggota keluarga dan beberapa rekan sekelasnya. Wonder sudah difilmkan pada 2017, sekitar 5 tahun setelah bukunya terbit. Didesain untuk pembaca muda, diksinya memang jauh lebih sederhana, tetapi tetap bisa melatih berpikir kritis dan mengasah empati. 

Membaca lebih dari satu sudut pandang dalam satu buku mungkin hal yang sudah atau belum pernah kamu lakukan sebagai pembaca. Ada yang suka, ada yang mungkin tak nyaman. Namun, harus diakui penambahan POV bikin buku jadi lebih seru dan gak gampang bikin bosan. Dampaknya sama dengan alur maju mundur, memberi warna dan menambah kompleksitas. 

Baca Juga: 3 Rekomendasi Novel Heartwarming Jepang untuk Bacaanmu di Akhir Pekan

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya