5 Mitos tentang Kesepian yang Banyak Dipercaya, Jangan Salah Paham

Ternyata, kesepian umum dialami orang-orang

Sebagian besar orang pasti pernah merasakan kesepian pada beberapa titik dalam hidupnya. Meskipun cukup umum, tapi kesepian bisa menyebabkan seseorang merasa sengsara sehingga kebanyakan orang akan berusaha untuk menghindari kesepian.

Ini adalah topik yang sangat menarik dan banyak dibahas, tetapi ada banyak mitos seputarnya yang cukup banyak dipercaya orang-orang. Agar kamu tidak salah paham lagi, di sini akan dibahas beberapa mitos terbesar seputar kesepian yang telah dirangkum dari laman Psychology Today dan BBC.

1. Kesepian dan isolasi sosial adalah hal yang sama

5 Mitos tentang Kesepian yang Banyak Dipercaya, Jangan Salah Pahamilustrasi perempuan sedang sendirian (unsplash.com/Anthony Tran)

Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda. Isolasi sosial adalah keadaan objektif dari kesendirian.

Sementara, kesepian adalah pengalaman subjektif dari pemutusan hubungan. Artinya, orang yang dikelilingi banyak orang masih bisa merasa kesepian.

Kesepian dapat muncul lantaran seseorang tidak merasa dilihat, dipahami, atau diakui oleh orang-orang di sekitarnya. Perasaan ini bisa datang karena menghabiskan waktu dengan orang yang tidak cocok dengan diri kita, terlalu banyak interaksi yang dangkal, atau tidak memiliki koneksi yang dalam.

2. Kesepian selalu buruk

5 Mitos tentang Kesepian yang Banyak Dipercaya, Jangan Salah Pahamilustrasi kesepian (pexels.com/Liza Summer)

Benar, kesepian dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik, tapi ini tidak selalu benar. Setiap orang pernah merasa kesepian dan ini adalah pengalaman alami manusia dan cara otak memberi tahu bahwa kita tidak mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan. 

Kita bisa menganggap kesepian sebagai sinyal dari otak untuk memeriksa diri sendiri, merenungkan kebutuhan kesehatan sosial, dan mengambil tindakan untuk memprioritaskan koneksi. Namun, kesepian juga bisa menjadi sumber kreativitas dan inspirasi seseorang untuk mengungkapkan pengalamannya.

Baca Juga: 5 Tanda Sebenarnya Kamu Merasa Kesepian, padahal Gak Sendirian

3. Kesepian menandakan bahwa kamu butuh teman baru 

5 Mitos tentang Kesepian yang Banyak Dipercaya, Jangan Salah Pahamilustrasi teman (pexels.com/Elly Fairytale)
dm-player

Jika kamu baru saja pindah ke tempat kerja yang baru, menjalin pertemanan baru dapat memberikan manfaat agar kamu betah dan tidak merasa sendiri. Namun, tidak semua rasa kesepian adalah pertanda bahwa kamu membutuhkan teman baru. Sebaliknya, memperkuat hubungan yang sudah ada mungkin memberikan lebih banyak manfaat dalam mengatasi rasa kesepian.

Salah satu caranya adalah dengan mempelajari pengungkapan diri, yaitu berbagi informasi dan perasaan pribadi dengan orang lain. Ini dapat membuat percakapan dengan orang lain menjadi lebih dalam dan bermakna, yang kemudian dapat mengembangkan hubungan dekat.

4. Kesepian memiliki efek buruk bagi kesehatan

5 Mitos tentang Kesepian yang Banyak Dipercaya, Jangan Salah Pahamilustrasi seseorang sedang sakit (unsplash.com/Bermix Studio)

Kamu mungkin pernah membaca hasil studi tentang bagaimana kesepian berpengaruh buruk bagi kesehatan? Banyak tulisan yang membahas tentang keduanya, tetapi sebenarnya, kesepian dan kesehatan yang buruk memiliki hubungan yang sangat rumit.

Ada kemungkinan bahwa orang-orang yang terisolasi dan tidak bahagia lebih mungkin untuk menjadi sakit. Namun, bisa juga terjadi sebaliknya, di mana kesehatan yang buruk membuat seseorang terisolasi secara sosial dan merasa kesepian. Atau, seseorang yang merasa kesepian jadi tidak termotivasi untuk berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat lainnya sehingga jadi lebih mudah sakit.

5. Kesepian disebabkan oleh teknologi

5 Mitos tentang Kesepian yang Banyak Dipercaya, Jangan Salah Pahamilustrasi mengakses media sosial dengan smartphone (unsplash.com/Jonas Leupe)

Yang jelas, kebiasaan menggunakan teknologi yang tidak sehat, seperti scrolling media sosial sepanjang hari memang membuat seseorang merasa buruk dan kesepian. Ini dimungkinkan karena merasa kehidupannya tidak semenarik orang lain yang ia lihat di media sosial, tidak memiliki teman sebanyak orang lain, dan perbandingan lainnya. Namun, penggunaan teknologi secara bijak sebenarnya dapat bermanfaat.

Teknologi bisa menjadi penghubung yang kuat, membantu kita berkenalan dan bertemu dengan orang baru, mengatur pertemuan, dan terhubung dari jarak jauh. Ini utamanya untuk orang tua dan orang yang mungkin terisolasi karena disabilitas atau kondisi geografis. Pada orang-orang tersebut, teknologi menjadi alat untuk tetap berhubungan dan mencari dukungan sosial.

Dengan demikian, tidak tepat jika dikatakan bahwa teknologi selalu menyebabkan kesepian. Hal ini sangat tergantung pada bagaimana orang tersebut menggunakan teknologi.

 

Kesepian muncul dengan cara yang berbeda untuk alasan yang berbeda. Meskipun kesepian kronis berdampak buruk, tetapi rasa kesepian yang datang sesekali adalah sesuatu yang normal.

Dengan mengetahui beberapa mitos umum tentang kesepian, harapannya sekarang kamu dapat fokus pada peningkatan rasa kesejahteraan sosial.

Baca Juga: 5 Cara agar Hidupmu Gak Kesepian, Mulai dari Bahagiakan Diri Dulu!

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya