10 Istilah bagi Bookstagram, Content Creator Wajib Paham

2. TBR (To-Be-Read)

ilustrasi tumpukan buku (unsplash.com/Jodie Cook)

TBR atau To Be Read memiliki makna daftar buku yang ingin dibaca. Istilah ini cukup populer di kalangan pencinta buku karena biasanya istilah ini selalu digunakan dalam mendeskripsikan tumpukan buku yang belum kunjung dibaca.

Istilah ini juga bisa digunakan para bookstagrammer saat membuat konten buku-buku yang ingin dibaca di bulan tertentu. Misalnya, unggahan mengenai daftar buku yang hendak dibaca saat musim panas.

3. DNF (Did Not Finish)

ilustrasi bosan membaca (pexels.com/George Milton)

DNF merupakan akronim dari did not finish yang memiliki arti tidak diselesaikan. Terminologi ini digunakan jika suatu buku tidak dibaca hingga tamat oleh seseorang.

Alasan seseorang tidak menyelesaikan bukunya bisa bermacam-macam. Mulai dari alur yang lambat hingga tidak sengaja terkena spoiler. 

4. WL (Wishlist)

ilustrasi daftar keinginan (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Secara harfiah, wishlist berarti daftar keinginan. Hampir sama fungsinya dengan konteks sehari-hari biasanya wishlist berisikan daftar barang yang ingin dimiliki.

Para pecinta buku juga menggunakan istilah ini untuk merujuk pada judul-judul buku yang ingin dibeli atau dikoleksi. Biasanya daftar wishlist tersebut akan dicoret satu per satu jika buku yang diinginkan sudah didapatkan.

5. BBB (Book Buying Ban)

ilustrasi menabung (pexels.com/cottonbro)

Nah, kalau istilah satu ini artinya bukan grup musik tahun 2006 itu ya. BBB di istilah perbukuan merupakan akronim dari book buying ban yang memiliki arti larangan membeli buku.

Biasanya pecinta buku ini menerapkan book buying ban saat tumpukan TBR-nya sudah menggunung atau tidak lagi memiliki tempat untuk menyimpan buku-bukunya. Larangan ini ditetapkan dengan standar dan alasan masing-masing individu.

Baca Juga: Buat Para Pencinta Buku, Terapin 10 Foto Bookface yang Keren Abis!

6. Buddy read

ilustrasi membaca bersama (pexels.com/Uriel Mont)

Buddy Read adalah istilah untuk menyebut teman membaca. Umumnya ini merupakan sebuah aktivitas yang disukai pecinta buku yaitu ketika dua orang atau lebih membaca judul buku yang sama lalu mendiskusikan buku tersebut ketika sudah selesai.

Diskusi yang dilakukan bisa bersifat bebas atau terorganisir sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Salah satu manfaat buddy read adalah kita bisa mengetahui sudut pandang lain dari teman kita sehingga bisa menambah wawasan dari bagian cerita yang mungkin kita lewatkan.

7. Reading slump

ilustrasi reading slump (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Reading slump merupakan kalimat dari Bahasa Inggris yaitu reading yang memiliki arti membaca dan slump yang berarti merosot. Istilah ini merujuk pada suatu kondisi di mana terjadi kemerosotan dalam hal membaca yaitu ketidakmampuan seseorang untuk membaca dalam kurun waktu tertentu.

Kondisi ini ditandai dengan ciri-ciri seperti sulit berkonsentrasi, tidak bisa mencerna isi buku, atau kehilangan minat membaca. Mengalami reading slump bukan berarti malas bahkan bisa saja terjadi saat minat baca sedang tinggi. Jika mengalami reading slump sebaiknya kamu istirahat terlebih dahulu atau coba ganti genre buku bacaan kamu, ya!

8. Goodreads

Goodreads sebenarnya adalah sebuah aplikasi yang dapat dikatakan sebagai media sosial para pecinta buku. Sama dengan media sosial lainnya, kita bisa menambahkan teman serta berdiskusi tetapi memang dikhususkan pada topik buku atau sastra saja.

Melalui aplikasi ini kamu dapat melihat berbagai ulasan buku, mencatat progres membaca, hingga menetapkan reading goals per tahunnya. Kamu juga bisa, lho, melihat aktivitas membaca teman bookish-mu.

9. ARC (Advance Reader Copy)

Advance reader copy merupakan istilah untuk menyebut salinan terbatas dari sebuah buku yang akan terbit atau semacam sampel. Salinan ARC ini biasanya diberikan kepada bookish creator secara gratis untuk diulas dan dipromosikan supaya pada saat perilisan banyak yang tertarik untuk membeli buku tersebut.

Ulasan yang diberikan juga bisa digunakan untuk penulis merevisi karyanya sehingga terkadang buku yang sudah resmi dirilis akan berbeda dengan versi ARC-nya akibat adanya perubahan baik mayor atau minor.

10. Story arc

ilustrasi bagian cerita (pexels.com/cottonbro)

Story arc merupakan kontruksi kronologis plot dalam sebuah cerita. Penggunaan istilah ini dipakai untuk menyebut suatu bagian cerita dalam sebuah novel. Sebenarnya arc ini lebih umum digunakan dalam cerita yang episodik seperti komik atau anime.

Berbeda artinya dengan ARC tetapi kadang penulisan istilah ini juga sering disingkat dengan "arc". Jadi, pahami dulu konteksnya supaya gak salah memahami "arc" yang dimaksud, ya, bookish.

Jika kamu baru ingin bergabung ke dalam suatu komunitas buku, maka beberapa istilah ini perlu kamu pahami karena istilah-istilah di atas cukup sering digunakan oleh banyak pecinta buku hampir di seluruh dunia. Dengan menggunakannya dengan baik, dijamin interaksi kamu dengan bookish friend bisa semakin lancar.

Baca Juga: 6 Buku tentang Kemiskinan bagi Pencinta Serial Netflix Maid