#GreenBeauty Budaya Makan Tanpa Sisa untuk Menjaga Lingkungan 

#OneGreenStep untuk menjaga lingkungan

Sampah merupakan sesuatu yang dihasilkan manusia setiap detik di berbagai tempat di seluruh dunia. Permasalahan sampah di Indonesia sendiri sudah tidak asing, bisa kita lihat dari tumpukan sampah yang menggunung hingga aliran sungai yang penuh dengan sampah. Banyaknya volume sampah di dunia, khusunya di Indonesia, tentu sangat mengkhawatirkan untuk lingkungan.

Varian sampah juga sangat bermacam-macam. Untuk itu perlu kesadaran dari tiap orang agar bijak dalam mengolah sampah. Salah satu sampah yang pasti dihasilkan setiap hari adalah sisa makanan. Indonesia sendiri menjadi salah satu penghasil sampah makanan terbesar di dunia dengan 13 ton sampah tiap tahunnya.

Untuk menjaga lingkungan tentu harus dimulai dari diri sendiri. Dengan #OneGreenStep sederhana yang bisa kamu lakukan pasti akan mengubah lingkungan menjadi lebih baik.

1. Habiskan makananmu!

#GreenBeauty Budaya Makan Tanpa Sisa untuk Menjaga Lingkungan ilustrasi menghabiskan makanan(pixabay.com/congerdesign)

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah tiap tahunnya dan 60% diantaranya merupakan sampah organik. Salah satu contoh sampah organik yaitu sampah sisa-sisa makanan. Cara termudah untuk mengurangi sampah sisa makanan atau food waste tentu dengan menghabiskan makanan yang kamu makan.

2. Belilah makanan sesuai kebutuhan

#GreenBeauty Budaya Makan Tanpa Sisa untuk Menjaga Lingkungan ilustrasi orang belanja(https://unsplash.com/Liuba Bilyk)

Langkah pertama untuk mengurangi sampah makanan dimulai ketika kamu membeli makanan atau bahan makanan yang akan dimasak. Kamu harus bijak dalam berbelanja, membeli secukupnya, agar makananmu tidak bersisa dan menjadi sampah makanan.

Jika kamu memiliki makanan berlebih maka sebaiknya kamu mendonasikan atau memberikan kepada orang yang membutuhkan. Untuk sisa makanan yang sudah tidak layak makan kamu bisa menjadikannya sebagai makanan hewan sehingga tidak terbuang begitu saja dan menumpuk di TPA.

Baca Juga: #GreenBeauty Wujud Implementasi 6 Tujuan Pembangunan Lingkungan SDGs

3. Katakan tidak kepada sedotan plastik

dm-player
#GreenBeauty Budaya Makan Tanpa Sisa untuk Menjaga Lingkungan sedotan plastik(unsplash.com/FLY:D)

Sedotan plastik merupakan inovasi baru yang ditemukan sekitar tahun 1970-an. Jauh sebelum itu, bangsa Sumerian menggunakan tabung logam silindris untuk meminum bir di galon yang besar. Pada tahun 1888 , barulah ditemukan sedotan modern yang terbuat dari kertas.

Plastik sendiri membutuhkan 500 hingga 1000 tahun hingga benar-benar terurai. Oleh karena itu, kita tidak boleh menganggap sepele sedotan plastik dan usahan untuk mengganti dengan yang lain. Bayangkan jika 7 miliar penduduk bumi menggunakan sedotan plastik pasti akan berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satunya akan menyakiti binatang-binatang laut. 

4. Membawa bekal makanan sendiri

#GreenBeauty Budaya Makan Tanpa Sisa untuk Menjaga Lingkungan ilustasi bekal makanan(pexels.com/Katerina Holmes)

Buat kamu yang beraktivitas di luar rumah pasti kerap memilih untuk makan apa saja yang dekat dan mudah didapat. Apalagi dengan waktu istirahat yang minim kamu mungkin lebih memilih membungkus makanan atau take away dan membawanya ke kantor atau kelas. Tanpa kita sadari budaya tersebut akan menambah sampah yang berasal dari bungkus makanan tersebut baik terbuat dari plastik, stereofoam atau bahan lainnya.

Untuk menjaga lingkungan, kamu bisa membawa bekal makan siang sendiri ketika beraktivitas di luar rumah. Jika kamu memang tidak sempat menyiapkan bekal, setidaknya kamu bisa membawa wadah sendiri ketika membeli makanan. Jangan lupa juga untuk membawa air minum dari rumah untuk mengurangi sampah botol plastik. Sampah botol plastik sendiri sama dengan sampah plastik lainnya yang sulit mengurai dan membutuhkan ratusan tahun hingga benar-benar terurai.

5. Pilah sampah untuk recycle dan kompos

#GreenBeauty Budaya Makan Tanpa Sisa untuk Menjaga Lingkungan ilustrasi memilah sampah(unsplash.com/@splashabout)

Untuk mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maka kita perlu lebih bijak dalam mengelola sampah. Kita harus bisa memilah sampah antara sampah organik dan sampah anorganik. Salah satu cara untuk memanfaatkan sampah organik seperti sisa makanan adalah dengan mengolahnya menjadi kompos. 

Ada pula sampah anorganik seperti pembungkus makanan yang terbuat dari plastik, kertas, atau kaca dapat didaur ulang atau recycle. Apalagi sekarang ada aplikasi eRecycle dari Garnier, terutama yang berdomisili di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, yang akan membantu kamu untuk mendaur ulang sampah. Buat kamu yang belum tahu mengenai aplikasi yang satu ini bisa ditelusuri lebih lanjut di https://www.garnier.co.id/green-beauty.

Dengan langkah-langkah kecil di atas, maka kita sudah berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Bersama #GarnierXIDNTime marilah kita terus berupaya menerapkan kampanye #GarnierGreenBeauty dan menjadikan bumi sebagai tempat tinggal yang lebih baik.

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Inovasi Baru Membangun Kita Jadi Melek Lingkungan Alam

Akid Musyafa Photo Writer Akid Musyafa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya